Wayang Krucil atau Klitik Wayang Gedok Wayang Golek Wayang Beber Wayang Wong Wayang Topeng

dapat dikatakan bahwa wayang merupakan buatan asli orang Jawa. Dasar penciptaannya adalah kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang datang dari roh nenek moyang animisme. Fungsi semula pertunjukan wayang adalah sebagai upacara religius untuk pemujaan kepada nenek moyang bagi penganut kepercayaan “Hyang” yang merupakan kebudayaan Indonesia asli, kemudian berkembang hingga digunakan sebagai media komunikasi sosial yang dapat bermanfaat bagi perkembangan masyarakat pendukungnya. Lakon cerita wayang merupakan penggambaran tentang sifat dan karakter manusia di dunia yang mencerminkan sifat-sifat dan karakter manusia secara khas, sehingga banyak yang tersugesti dengan penampilan tokoh-tokohnya. Maka terjadilah pergeseran fungsi sebagai media penyebaran agama, sarana pendidikan dan ajaran-ajaran filosofi Jawa. Saat ini pergeseran fungsi semakin nyata yakni hanya berfungsi sebagai sebuah hiburan.

2. Jenis-Jenis Wayang

Wayang adalah seni tradisional Indonesia, yang terutama berkembang di Jawa dan di sebelah timur semenanjung Malaysia seperti di Kelantan dan Terengganu. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis wayang yang dikenal masyararakat. Adapun jenis-jenis wayang antara lain:

a. Wayang Krucil atau Klitik

Wayang ini terbuat dari kayu tetapi tangannya dari kulit, berupa manusia tergambar miring, beberapa tokoh terutama raksasa, ada yang agak kelihatan dari depan, matanya dua tampak. Isi ceritanya diambil dari cerita Damarwulan, yang menceritakan satria Darmawulan, yang kemudian menjadi raja di Majapahit setelah ia dapat membantu raja puteri Majapahit untuk menindas pemberontakan Menakjingga.

b. Wayang Gedok

Wayang ini dalam bentuk boneka. Bonekanya terbuat dari kulit, bentuknya tak seberapa berbeda dari wayang kulit. Bagi orang yang bukan ahli, ia akan sulit membedakannya dari wayang kulit. Isi cerita diambil dari cerita Panji, yaitu putera raja Jenggala dalam percintaanya terhadap Candrakirana.

c. Wayang Golek

Wayang ini berupa boneka terbuat dari kayu. Kepalanya terlepas dari badan, bergagang, sehingga dapat digerakkan, bisa menoleh ke kiri dan ke kanan, sedangkan badannya itu berbaju dan berkain, tangannya juga dapat digerakkan. Isi ceritanya banyak yang sama dengan isi cerita wayang purwa, juga kerap kali bersumber dongeng Arab.

d. Wayang Beber

Wayang ini merupakan gulungan kertas bergambar, kalau diper- tontonkan, gulungan itu dibuka, dibeber, itu sebabnya bernama wayang beber. Isi ceritanya kebanyakan cerita Panji. Wayang ini sekarang hampir tidak dikenal.

e. Wayang Wong

Wayang ini terkenal dalam bahasa Indonesia wayang orang. Wayangnya bukan boneka atau gambar, melainkan orang, pria dan wanita yang menggambarkan wayang, terutama wayang purwa. Jadi terbalik, di sini manusia diberi pakaian dan wajah yang sedapat-dapatnya menyerupai wayang kulit. Isi ceritanya pun sama dengan wayang purwa.

f. Wayang Topeng

Istilah ini agak aneh karena bukan wayang topeng. Adapun topeng artinya kedok. Topeng itu juga manusia yang berkedok, dalam kedok inilah berbeda wayang orang dengan topeng. Wajah orang yang menjadi pelaku diberi topeng dan dengan sendirinya lebih mudah disamakan dengan pelaku ceritanya. Isi cerita topeng ini kebanyakan diambil dalam cerita Panji, di sana-sini ada juga yang sama dengan cerita wayang purwa.

g. Wayang Kulit Purwa