57
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, hal-hal yang di bahas adalah metode yang digunakan dalam penelitian. Metode tersebut meliputi: 1 desain penelitian; 2 variabel penelitian
dan definisi operasional variabel; 3 populasi dan sampel; 4 teknik pengumpulan data; 5 instrumen penelitian; serta 6 teknik analisis data. Uraian
lebih lanjut adalah sebagai berikut.
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif.
Kerlinger 1973 dalam Sugiyono 2014: 12 menyatakan bahwa: penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.
Lebih lanjut lagi, Lawrence 2003 dalam Sugiyono 2014: 12 menjelaskan bahwa “penelitian survei adalah penelitian kuantitatif”. Dalam
penelitian survei, peneliti menanyakan ke beberapa orang yang disebut dengan responden tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku
yang telah lalu atau sekarang. Penelitian survei berkenaan dengan pertanyaan tentang keyakinan dan perilaku dirinya sendiri. Penelitian survei menggunakan
jenis penelitian kuantitatif dimana data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan lalu
diinterpretasikan.
57
58
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Sugiyono 2014: 64 menjalaskan bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Terdapat 2 macam variabel dalam penelitian, yaitu
variabel independen dan variabel dependen.
3.2.1 Variabel independen
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pemberian reward dan punishment X.
3.2.2 Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar siswa Y. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dalam
bagan sebagai berikut.
Bagan 3.1 Hubungan antara Variabel X dan Y Keterangan:
X: variabel bebas yaitu pemberian reward dan punishment Y: variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
3.2.3.1 Pemberian Reward dan Punishment
Pemberian reward dan punishment merupakan varibel independen yang terdapat dalam penelitian ini. Variabel independen sering disebut sebagai variabel
Pemberian Reward dan Punishment X
Motivasi Belajar Siswa Y
59
stimulus, predictor, antecedent. Sugiyono 2014: 64 menyatakan bahwa “variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat” di kasih ke definisi operasional. Reward ganjaranhadiah merupakan suatu bentuk, cara,
atau strategi yang digunakan oleh guru untuk membangkitkan, menumbuhkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah agar seluruh
siswa terdorong untuk melakukan usaha-usaha berkelanjutan dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pengajaran. Bentuk-bentuk dari reward ini bisa berupa
pemberian, ganjaran, bentuk kenang-kenangan, penghargaan, cindera mata, atau imbalan.
Punishment hukuman dalam bidang pendidikan adalah salah satu bentuk alat motivasi yang digunakan pendidik untuk memperbaiki tingkah laku yang
tidak sesuai dengan norma-norma yang diyakini dengan jalan melemahkan perilaku, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian punishment
hukuman secara tepat dan bijaksana. Reward dan punishment merupakan alat pendidikan yang dapat digunakan
oleh guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa yang berasal dari diri luar siswa. Penggunaan reward dan punishment akan meningkatkan motivasi
belajar siswa jika digunakan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang menyertai proses pemberian reward dan punishment.
Pemberian Reward dan punishment yang berkenaan dalam penelitian ini yaitu penerimaan siswa terhadap reward dan punishment, persepsi siswa terhadap
pemberian reward dan punishment, dan efek psikologis pemberian reward dan punishment.
60
3.2.3.2 Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Variabel dependen disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Sugiyono
2014: 64 menyatakan ba hwa “variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Motivasi belajar siswa adalah proses yang menentukan besar kecilnya
kesungguhan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Siswa yang memiliki motivasi tentu akan bergairah dalam belajar karena siswa tersebut
memiliki niat dan semangat untuk menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Semakin besar motivasi belajar siswa yang dimiliki oleh siswa, maka
semakin besar pula kesungguhan siswa dalam menghadapi pembelajaran. Motivasi belajar siswa yang menjadi bagian dari penelitian ini antara lain
minat dalam belajar, kesiapan dalam belajar, perhatian dalam belajar, berprestasi dalam belajar, ketekunan dalam belajar, ulet dalam menghadapi kesulitan, serta
mandiri dalam belajar.
3.3 Populasi Dan Sampel
Di dalam penelitian, ada dua hal penting yang harus peneliti pahami. Dua hal tersebut adalah populasi dan sampel. Uraian lebih lanjut mengenai keduanya
adalah sebagai berikut.
3.3.1 Populasi
Sugiyono 2014: 119 menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
61
ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VI SD Negeri di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes yang
terdiri dari tujuh SD Negeri dengan jumlah siswa kelas VI sebanyak 192 Siswa. Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Sekolah Dasar Jumlah Siswa Kelas VI
SD N Kalierang 02 SD N Kalierang 03
SD N Kalierang 04
SD N Adisana 01 SD N Adisana 02
SD N Adisana 03 SD N Adisana 04
53 Siswa 39 Siswa
35 Siswa 11 Siswa
20 Siswa 16 Siswa
18 Siswa
Jumlah 192 Siswa
Sumber: Dokumentasi data siswa SD Negeri di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes
3.3.2 Sampel
Sugiyono 2014: 120 mengemukakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi
besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Oleh karena
itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. Agar pengambilan sampel bisa mewakili populasi, maka perlu adanya
pemberlakuan teknik sampling. “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel” Sugiyono, 2014: 121.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling. Penentuan banyaknya jumlah sampel yang diambil,
penelitian ini menggunakan rumus dari Taro Yamane Riduwan, 2013: 65
62
dengan taraf kesalahan 5, menghasilkan jumlah sampel sebanyak 130 siswa dari populasi yang berjumlah 192 siswa.
Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil berupa sampel proporsi karena populasi di setiap sekolah berbeda. Arikunto 2010: 182 berpendapat
bahwa “ada kalanya benyaknya subjek yang terdapat pada setiap sampel atau setiap wilayah tidak sama”. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang
representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wiayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata
atau wilayah. Pengambilan sampel ini menggunakan rumus: n = jumlah populasi menurut stratum jumlah populasi seluruhnya x jumlah
sampel seluruhnya Sugiyono 1999: 67 dalam Riduwan, 2013: 66
Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa Kelas VI No
Sekolah Dasar Jumlah
Populasi Siswa
Kelas VI Sampel
1. SD N Kalierang 02
53 Siswa 53192 x 130 = 35,89 = 36
2. SD N Kalierang 03
39 Siswa 39192 x 130 = 26,41 = 26
3. SD N Kalierang 04
35 Siswa 35192 x 130 = 23,70 = 24
4. SD N Adisana 01
11 Siswa 11192 x 130 = 7,45 = 7
5. SD N Adisana 02
20 Siswa 20192 x 130 = 13,54 = 13+1 = 14
6. SD N Adisana 03
16 Siswa 16192 x 130 = 10,84 = 11
7. SD N Adisana 04
18 Siswa 18192 x 130 = 12,19 = 12
Jumlah 192 Siswa
130 Siswa Sumber : Pengolahan data dari dokumentasi data siswa SD Negeri di Sekolah
Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes Karena jumlah sampel yang telah dibagi per sekolah belum mencapai 130,
peneliti menambahkan sampel di satu sekolah agar jumlah sampel menjadi sesuai yaitu sebanyak 130.
63
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner angket, observasi, wawancara tak terstruktur, dan dokumentasi.
Uraian lebih lanjut adalah sebagai berikut.
3.4.1 Kuesioner angket
Sugiyono 2014: 193 mendefinisikan “kuesioner atau angket sebagai
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket berbentuk skala Likert dengan pertanyaan bersifat tertutup yaitu jawaban atas pertanyaan
yang diajukan sudah disediakan. Subyek penelitian hanya diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan dirinya. Dalam penelitian ini, alternatif
jawaban yang digunakan terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun skor untuk setiap butir soal
adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Skor untuk Setiap Butir Soal pada Skala Likert
Jawaban Skor Pertanyaan Positif
Skor Pertanyaan Negatif Sangat Setuju
4 1
Setuju 3
2 Tidak Setuju
2 3
Sangat Tidak Setuju 1
4
Teknik ini ditujukan kepada siswa kelas VI dan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai data pemberian reward dan punishment dan
motivasi belajar siswa kelas VI SD Negeri di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
64
Jawaban sangat setuju atau setuju pada pertanyaan positif menjelaskan bahwa siswa sangat setuju atau setuju terhadap pernyataan yang terdapat pada
angket. Jawaban sangat setuju atau setuju pada pertanyaan negatif menjelaskan bahwa siswa memiliki pandangan yang bertolak belakang dengan pernyataan yang
ada pada angket. Jawaban sangat tidak setuju atau tidak setuju pada pernyataan positif
menjelaskan bahwa siswa memiliki pandangan yang bertolak belakang dengan pernyataan yang ada pada angket. Jawaban sangat tidak setuju atau tidak setuju
pada pernyataan negatif menjelaskan bahwa siswa memiliki pandangan yang sangat tidak memihak atau tidak memihak terhadap pernyataan yang ada pada
angket.
3.4.2 Observasi
Riduwan 2013: 76 berpendapat bahwa “Observasi yaitu melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi
terstruktur. Sugiyono 2014: 198 menjelaskan bahwa “Observasi terstruktur
adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana tempatnya”. Panduan observasi menggunakan lembar
observasi. Kegiatan observasi dugunakan untu mendapatkan data atau informasi mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VI SD Negeri di
Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes termasuk didalamnya pelaksanaan pemberian reward dan punishment dalam pembelajaran.
3.4.3 Wawancara
Lary Cristensen 2004 dalam Sugiyono 2014: 188 menyatakan bahwa
65
wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data dalam mengumpulkan data
mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai. Dalam penelitian ini, wawancara diakukan setelah proses pengamatan atau observasi dilakukan. Hal ini
dikarenakan, ketika melakukan pengamatan atau observasi, peneliti belum menemui kejadian yang tertera pada lembar observasi. Oleh karena itu,
wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk melengkapi lembar observasi terkait tindakan yang diamati belum muncul. Wawancara ini dilakukan oleh
peneliti kepada guru dengan menanyakan tindakan-tindakan yang belum muncul terkait pelaksanaannya dalam kegiatan pembelajaran selama ini.
3.4.4 Dokumentasi
Riduwan 2013: 77 menyatakan bahwa “Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan”. Arikunto 2013: 274 berpendapat bahwa “dokumentasi digunakan
untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda
, dan sebagainya”. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan beberapa data seperti data siswa,
foto-foto kegiatan, dan lain sebagainya.
3.5 Instrumen Penelitian
Sugiyono 2014: 148 berpendapat bahwa “Instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Secara spesifik semua fenomena tersebut adalah variabel penelitian.
66
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen non tes. Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau
angket dan lembar observasi. Angket yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 buah angket yaitu angket pemberian reward dan punishment dan angket
motivasi belajar siswa. Angket pemberian reward dan punishment memiliki 3 indikator yang
terbagi ke dalam 6 sub indikator. Angket motivasi belajar siswa memiliki 7 indikator yang terbagi ke dalam 16 sub indikator. Setiap angket memiliki jumlah
item pernyataan yang sama yaitu 70 butir item. Angket ini diujicobakan pada beberapa siswa kelas VI SD Negeri di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebes. Adapun indikator-indikator dan sub indikator-sub indikator tersebut dapat dilihat dibagian lampiran.
Lembar observasi dalam penelitian ini memiliki 8 indikator yang terbagi ke dalam 27 tindakan yang diamati yang sebelumnya telah dirumuskan dalam
pedoman observasi pembelajaran. Pengambilan indikator dalam lembar observasi mengacu pada indikator angket pemberian reward dan punishment dan angket
motivasi belajar siswa. Karena terdapat tindakan yang tidak muncul ketika pengamatan, maka peneliti melakukan crosscheck dengan menggunakan
wawancara kepada guru kelas VI SD Negeri di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
Setelah melakukan observasi dan crosscheck menggunakan wawancara yang mengacu pada lembar observasi, peneliti mentabulasi lembar observasi
tersebut sehingga diperoleh skor yang dapat digunakan untuk interpretasi data. Guna menguji instrumen berupa kuesioner atau angket yang telah dibuat, maka
67
perlu diuji keterhandalannya yaitu dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
3.6 Uji Instrumen