Ekstrakulikuler Seni Tari TINJAUAN PUSTAKA

digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok. 4. Penghargaan kelompok Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan member sertifikat atau penghargaan kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya. Cahyo, 2013:298

2.5 Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok peserta didik, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran biasa. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler antara satu sekolah dengan sekolah yang lain bisa saling berbeda. Variasinya sangat ditentukanoleh kemampuan guru, siswa dan kemampuan sekolah Sutisna dalam Suryosubroto, 2009:286. Kegiatan ekstrakurikuler sebagai organisasi siswa di sekolah agar dapat melibatkan semua siswa di sekolah, harus menyelenggarakan jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan memiliki kemanfaatan bagi dirinya sebagai sarana pendewasaan diri dan penyaluran bakat-bakat potensial yang dimiliki siswa, disamping kepala sekolah harus memerintahkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan program kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memeberikan banyak manfaat tidak hanya terhadap peserta didik tetapi juga bagi efektivitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Begitu banyak fungsi dan makna kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Biasanya mengatur peserta didik diluar jam-jam pelajaran lebih sulit dari mengatur mereka dalam kelas. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler melibatkan banyak pihak, memerlukan peningkatan administrasi yang lebih tinggi. Burep dalam Suryosubroto, 2009:30.

2.6 Seni Tari

Tari merupakan salah satu gerak dasar ekspresi, oleh sebab itu gerak ditemui sebagai ekspresi dari semua pengalaman emosional yang diekspresikan lewat medium yang tidak rasional Hadi dalam Mustika, 2013:37. Tari adalah bentuk yang peka dari perasaan yang dialami oleh manusia sebagai suatu pencurahan kekuatan, meskipun ekspresi yang berbentuk gerak kadang-kadang secara empirik tidak nampak jelas, tetapi sebenarnya penari itu dalam dirinya terdapat pula gerakan lewat gerak-gerak ritmis yang indah yang telah mengalami stilisasi maupun distorsi. Pendidikan seni tari merupakan salah satu cara untuk mewujudkan salah satu tujuan pendidikan Nasional yaitu menjadikan manusia lebih kreatif. Gerak dasar tari terdiri dari gerakan tangan, gerak kaki, gerak kepala, gerak badan. Tubuh yang menjadi alat utama dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk mengungkapkan ekspresi dalam menari. Aspek gerak secara wujud atau bentuknya disebut ruang, iramanya disebut waktu, dan tenaganya disebut energi Mustika, 2013:37. Proses pendidikan seni memiliki tujuan untuk mengembangkan peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Soehardjo bahwa, pendidikan seni adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan agar menguasai kemampuan kesenian sesuai dengan peran yang harus dimainkan. Selanjutnya, dari pengertian di atas memiliki implikasi bahwa pendidikan seni diharapkan akan menghasilkan kemampuan peserta didik dalam dua hal. Pertama, kemampuan melakukan kegiatan seni seperti mampu meniru imitasi dan berekspresi. Kedua, agar siswa memiliki kemampuan untuk menghargai buah fikiran dalam bentuk karya serta menghargai karya orang lain dalam bentuk dan jenis karya seni tari Mustika, 2013 : 30 Gerak dalam tari merupakan bentuk reaksi spontan dan batin manusia yang dapat membentuk suatu rangkaian gerak, apabila ditata dengan memperhatikan unsur ruang, waktu, estetika, dan didukung dengan irama musik, maka dapat dibentuk suatu gerakan tari Mustika, 2013:39. Tujuan dari mengajarkan kepada anak, baik disekolah maupun sanggar pada dasarnya adalah tidak untuk mempersiapkan semua menjadi penari. Rasa seni dan sikap kreatif ditanamkan untuk memotivasi anak agar menghargai kesenian. Dengan demikian, maka pengalaman belajar menari akan mendorong siswa untuk menjadi apresiator atau penonton yang cinta atau menyukai seni tari. Pendidikan seni tari disekolah sangat membutuhkan kreatifitas yang sangat tinggi karena dalam menciptakan suatu gerakan tari haruslah dilakukan secara pengulangan atau latihan supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Masunah dalam Mustika, 2013:38 Seni tari sebagai salah satu kebudayaan juga perlu dilestarikan, termasuk tari tradisional daerah yang merupakan symbol dari kebudayaan daerah. Peran pemerintah dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia juga sangat penting, salah satunya dengan menjadikan seni budaya sebagai mata pelajaran disekolah dan peserta didik pun bisa menunjukan kreatifitasnya melalui bakat-bakat yang mereka miliki dalam bidang seni misalnya seni tari. Manfaat pembelajaran diterapkan dalam pembelajaran adalah : a. Membantu pertumbuhan dan perkembangan anak b. Membina perkembangan estetik c. Membantu menyempurnakan kehidupan Mustika, 2013:30 Kreatifitas melibatkan pengungkapan atau pengekspresian gagasan dan perasaan serta penggunaan berbagai macam cara untuk melakukannya. Beetlestone, 2012:3. Kreatifitas melibatkan pembuatan : menggunakan imajinasi, penciptaan, merangkai, mengarang, skill music, pertunjukan, perencanaan, mengonstruksikan, membangun skill-skill teknologis dan keluaran skala besar maupun skala kecil. Kreatifitas dapat dipandang sebagai sebuah bentuk intelejensi. Gardner dalam Beetlestone, 2012:28 Memandang kreatifitas sebagai salah satu dari multiple intelejensi yang meliputi berbagai macam fungsi otak. Kreatifitias merupakan sebuah komponen penting yang memang perlu. Tanpa kreatifitas pelajar hanya akan bekerja pada sebuah tingkat kognitif yang sempit. Kreatifitas dan seni berkaitan erat melalui rangkaian representasi. Gagasan sebagian besar orang tentang kreatifitas sering kali dituangkan dalam bentuk gambar, lukisan, tarian serta permainan musik. Sebagian besar kreatifitas berada dalam kategori “seni” Beetleestone, 2012:41 Dalam mempertimbangkan tentang kreatifitas penting untuk membangun pemahaman bahwa semua anak memiliki hak yang sama untuk menjadi kreatif dan untuk memiliki akses penuh pada kesempatan dalam bidang-bidang kreatif dalam kurikulum. Beetlestone, 2012:56. Mungkin kita tidak selalu memandang semua anak memiliki bakat yang setara terkait dengan kreatifitas dan mungkin menghubungkan semua ini dalam perbedaan dalam memandang pemikiran tentang kemampuan, kelas, ras, gender dan kekuatan fisik.

2.7 Tari Kipas Nyambai Bebai

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN TARI PIRING DUA BELAS DI SMA NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH

0 10 80

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD AL-AZHAR 1 WAY HALIM BANDAR LAMPUNG

0 7 141

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN TARI KIPAS NYAMBAI BEBAI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI 1 WAY SINDI KARYA PENGGAWA PESISIR BARAT

0 4 72

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPS Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran IPS Materi Pranata Sosial Dalam Masyarakat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Teras Boyola

0 2 16

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PEMEKARAN DESA WAY SINDI HANUAN KECAMATAN KARYA PENGGAWA KABUPATEN PESISIR BARAT

0 0 17

MITOS MATU DALAM KEPERCAYAAN MASYARAKAT PESISIR (Studi di Pekon Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa–Pesisir Barat) - Raden Intan Repository

0 0 125