20
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses belajar menjadi diri sendiri learning to be. Menjadi diri sendiri diartikan sebagai
proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, serta belajar menjadi orang
yang berhasil, sesungguhnya adalah proses pencapaian aktualisasi diri. Pengembangan diri secara maksimal learning to be erat hubungannya dengan
bakat dan minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi siswa dan kondisi lingkungannya. Kemampuan diri yang terbentuk di sekolah secara
maksimal memungkinkan anak untuk mengembangkan diri pada tingkat yang lebih tinggi Rahbini, 2007.
Seperti yang tertulis di dalam http:rbaryans.wordpress.com20070608
kecenderungan-pembelajaran-matematik-pada-abad-21 , menerangkan bahwa
dalam melaksanakan proses Kimia doing math secara bersamaan, siswa diharapkan pula menghayati pilar ketiga, yaitu learning to be. Selanjutnya, dengan
learning to be siswa diharapkan memahami, menghargai atau mempunyai apresiasi
terhadap nilai-nilai dan keindahan akan produk dan proses kimia yang ditunjukkan melalui sikap yang ulet, bekerja keras, sabar, disiplin dan percaya diri.
2.9. Hasil Belajar
Winkel 1991 berpendapat bahwa hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang dimana setiap kegiatan belajar dapat
menimbulkan suatu perubahn yang khas. Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan, secara singkat dapat dikatakan prestasi adalah
hasil usaha. Perbedaan hasil belajar dengan prestasi belajar bahwa penilaian hasil
21
belajar dilakukan sekali setelah suatu kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan, sementara penilaian prestasi belajar dilakukan setelah beberapa kali penilaian hasil
belajar dan hasil belajar yang terakhir dianggap sebagai prestasi belajar karena diharapkan merupakan hasil yang maksimal, tetapi kedua istilah tersebut dikatakan
identik karena sama-sama merupakan hasil usaha yaitu belajar. Penilaian Hasil Belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan siswa menguasai materi
belajar, Dari segi guru penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan mengajar, apakah pendekatan dan media yang digunakan
mampu membantu siswa memahami materi pembelajaran Depdikbud, 2000
2.10. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar.
Menurut Purwanto 2002:106-107 Faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah raw input yaitu karakteristik siswa baik fisiologis maupun
psikologis. Yang dimaksud dengan fisiologis disini adalah bagaimana kondisi fisik dan panca inderanya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah minat, tingkat
kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif dan emosi. Motivasi disini menurut sardiman 2001:87-88 ada dua macam yaitu motivasi intrinsic yaitu motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Kedua yaitu
motivasi ekstrinsik adalah motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Faktor lain yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
adalah instrumental input yang meliputi kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang
22
memberikan materi pelajaran, saranadan fasilitas serta menegemen yang berlaku disekolah. Factor lainya lagi yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
yaitu environmental input yang meliputi kondisi social dan Alam.
2.11. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan