Pengaruh Empat pilar pendidikan terhadap Sikap Ilmiah.

15 tingkat SD, SLTP, hingga SMU mempelajari kimia beranjak dari hal-hal konkrit hingga ke hal-hal abstrakformal.

2.5. Pengaruh Empat pilar pendidikan terhadap Sikap Ilmiah.

Pengaruh Empat pilar pendidikan terhadap sikap ilmiah siswa yaitu dengan Proses pembelajaran yang penekananya peserta didik menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna ‘’Active Learning‘’. Peserta didik memperoleh kesempatan belajar dan berlatih untuk dapat menguasai dan memiliki standar kompetensi dasar yang dipersyaratkan dalam dirinya. Proses pembelajaran yang dilakukan menggali dan menemukan informasi information searching and exploring , mengolah dan informasi dan mengambil keputusan information processing and decision making skill , serta memecahkan masalah secara kreatif creative problem solving skill. Menurut Dewey bahwa pembelajaran berdasarkan empat pilar pendidikan yaitu dilakukan dengan: 1. Belajar peserta didik dengan berpikir kreatif, 2. Keterampilan proses, 3. Problem solving approach, 4. Pendekatan inkuiri, 5. Program sekolah yang harus terpadu dengan kehidupan masyarakat, dan 6. Bimbingan sebagai bagian dari mengajar. Beberapa bentuk Active Learning ; Kegiatan Active learning dilakukan dengan kegiatan mandiri, peserta didik membaca sendiri bahan yang akan dibahas di kelas. Pembahasan diskusi di kelas dengan diawali penugasan pembuatan artikel, melakukan problem possing, dan problem solving, Pada kegiatan pembelajaran yang aktif ini diberikan panduan awal advance organizer yang mengarahkan pada pembahasan materi 16 pembelajaran, sebelum belajar mandiri dilaksanakan, sehingga memungkinkan peserta didik aktif baik secara intelektual, motorik maupun emosional. Dalam pemberian tugas, peserta didik dituntut mampu merumuskan konsep baru yang di sintesis dari materi yang telah dipelajari. http:pakguruonline.pendidikan.netREORIENTASI-PENGEMBANGAN- PENDIDIKAN-Di-ERA GLOBAL Seperti yang tertulis di dalam http:rbaryans.wordpress.com20070608 kecenderungan-pembelajaran-matematik-pada-abad-21 , menerangkan bahwa pembelajaran kimia melalui proses learning to do diharapkan memberi kesempatan kepada siswa memiliki keterampilan dan mendorong siswa mau melaksanakan proses kimia dalam bentuk doing matematic yang memadai dan memacu peningkatan perkembangan intelektualnya. Beberapa alasan mengapa belajar kimia melakukan proses learning to do. Pertama, pembelajaran kimia berorientasi pada pendekatan konstruktivisme, di mana siswa membentuk pengetahuannya sendiri melalui proses asimilasi dan akomodasi. Kedua, pada dasarnya Kimia merupakan proses yang aktif baik secara fisik maupun mental, proses dinamik, dan proses generatif. Dalam kaitan dengan learning to do siswa pada pendidikan dasar SD dan SLTP dan pendidikan menengah SMU didorong melaksanakan proses kimia mulai dari yang sederhana hingga ke yang kompleks. Dalam Kimia diharapkan siswa dapat melaksanakan kegiatan kimia yang meliputi keterampilan perhitungan rutin dan non rutin serta berpikir tingkat tinggi yang melibatkan aspek pemecahan masalah dan penalaran kimia. Dalam usaha melaksanakan learning to do, persoalan 17 dan permasalahan kimia di sekolah disajikan dengan bahasa dan konteks yang sesuai dengan berpikir dan lingkungannya.

2.6. Pengaruh Empat pilar pendidikan terhadap Sikap kerjasama.