2.3. KERANGKA BERPIKIR
Pelaksanaan pembelajaran di kelas V SDN Mangkangkulon 01 Kota Semarang masih mengalami beberapa masalah. Masalah yang paling urgen adalah
pada pembelajaran IPS. Hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS masih belum optimal hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tidak mencapai
kriteriaketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah KKM = 62. Dari 40 siswa, 22 siswa atau sekitar 55 siswa tidak tuntas, sehingga pembelajaran
inidikategorikan tidak berhasil karena keberhasilannya tidak mencapai 50. Hal ini disebabkan guru belum menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan
inovatif, selama pembelajaran guru kurang maksimal memanfaatkan media pembelajaran. Selain itu guru kurang melibatkan keseluruhan siswa untuk aktif
dalam diskusi, hanya beberapa siswa saja yang aktif merespon dengan baik
selama kegiatan diskusi berlangsung.
Selain dari guru, kualitas pembelajaran IPS masih rendah juga disebabkan oleh siswa. Sebagian besar siswa kelas V kurang antusias dan bersikap pasif
dalam mengikuti pembelajaran IPS. Hanya beberapa siswa saja yang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sedangkan yang lainnya bersikap pasif dan
cenderung tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Selain itu kepasifan siswa juga terjadi dalam kegiatan diskusi kelompok. Pada saat kegiatan diskusi hanya
beberapa siswa yang mau berbicara atau menyampaikan pendapat dalam diskusi untuk menyelesaikan lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru. Keberanian
siswa untuk mengungkapkan pendapat ide dalam diskusi kelompok masih kurang, banyak didominasi oleh beberapa siswa dan yang lain tidak berpendapat. Hal ini
menyebabkan tujuan dari kerja kelompok untuk mengaktifkan seluruh siswa
dalam pembelajaran IPS tidak tercapai.
Melihat kondisi tersebut, peneliti merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi Concept Mapping
berbantuan audio
visual, karena
tim kolaborasi
yakin dengan
keberhasilanperpaduan strategi dan media ini. Alasan yang mendasari penggunaan strategi Concept Mapping yaitu sangat memotivasi siswa untuk aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS karena siswa akan lebih mudah untuk memahami materi dengan mempelajari inti atau konsep-konsep materi yang telah disesuaikan
dengan konsep yang dimiliki siswa sebelumnya. Dipadukan dengan media audio visual dalam pembelajaran IPS yaitu bisa membangkitkan minat siswa ketika
menerima pelajaran. Selain itu dengan adanya media audio visual ketika proses pembelajaran akan membantu siswa dengan mudah memahami materi yang
sedang ditayangkan sehingga dapat menyikapi masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya karena melibatkan indera ganda yaitu pandang dan dengar.
Dengan demikian pembelajaran IPS yang berlangsung akan lebih bermakna karena siswa tidak hanya mendengar penjelasan dari guru tetapi juga aktif mencari
informasi, sehingga motivasidan minat belajar siswa meningkat dan pembelajaran akan berlangsung optimal. Yang akhirnya akan berdampak pada peningkatan
kualitas pembelajaran yang meliputi meningkatnya keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dengan bagan di bawah ini:
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir
Kualitas pembelajaran belum optimal ditandai oleh hal-hal berikut: 1.
Guru belum maksimal menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Guru kurang maksimal memanfaatkan media pembelajaran
3. Guru kurang melibatkan siswa dalam diskusi.
4. Siswa kurang antusias dan bersikap pasif
5. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi
kelompok 6.
Hasil belajar IPS rendah dilihat dari 40 siswa hanya 18 siswa 45 siswa yang tuntas dalam belajar, sedangkan 22 siswa 55 hasil
belajarnya masih di bawah KKM KONDISI
AWAL
Dengan menerapkan strategi Concept Mapping berbantuan audio visual . Langkah-langkahnya yaitu:
1. Guru menyiapkan kebutuhan teknis yang diperlukan seperti laptop,
LCD dan speaker 2.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3.
Guru menyajikan materi dengan bantuan media audio visual 4.
Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi 5.
Siswa berkelompok melakukan curah gagasan 6.
Siswa menentukan konsep topik utama. 7.
Siswa menulis dan menyusun konsep-konsep dalam satu bentuk gambar
8. Siswa menghubungkan konsep-konsep dengan garis.
9. Siswa memberikan label di atas garis panah
10. Guru meminta siswa menyajikan hasil tugas kelompok
11. Guru dan siswa membuat simpulan
PELAKSANAAN TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Kualitas pembelajaran IPS meningkat ditandai hal-hal berikut: 1.
Guru sudah menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2. Guru sudah maksimal memanfaatkan media pembelajaran.
3. Guru sudah melibatkan siswa dalam diskusi.
4. Siswa antusias dan bersikap aktif.
5. Siswa berani mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi
kelompok 6.
Hasil belajar IPS meningkat yaitu sebanyak minimal 75 siswa mengalami belajar tuntas dengan KKM sebesar
62.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN