Data Primer METODE PENGUMPULAN DATA

dilakukan mulai tanggal 28 November – 26 Desember 2012.Hasil yang didapat berupa foto dokumentasi, data tanah dari uji sondir dan uji SPT. Pengamatan langsung tersebut menghasilkan data-data sebagai berikut. a. Data Bangunan Nama Bangunan : Gudang Alfamart Fungsi Bangunan : Tempat gudang Jumlah Lantai : 2 Luas Gudang : 5.443 m 2 Lokasi : Kawasan Industri Wijayakusuma, Semarang Struktur Bangunan bawah : Konstruksi pondasi minipile b. Struktur Utama Struktur utama pada bangunan gedung terdiri dari struktur frame atap, kolom, pelat lantai modul 18 m x 10,8 m. c. Data Tanah Data tanah yang diperoleh yaitu dari hasil uji sondir dan uji SPT yang dikorelasi untuk mendapatkan parameter-parameter tanah yang dibutuhkan dalam proses perancangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dipakai dalam proses pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Data sekunder ini didapatkan bukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan. Yang termasuk dalam klasifikasi data sekunder ini antara lain adalah literatur-literatur penunjang, grafik, tabel, dan peta atau denah yang berkaitan erat dengan proses analisis bangunan Gudang Alfamart Semarang

3. Survei Lapangan

Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya di lokasi penelitian yaitu Gudang Alfamart Semarang Kawasan Industri Wijayakusuma . Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan proses trial grouting yang dilakukan yaitu mulai tanggal 28 November – 26 Desember 2012. Hasil yang didapat berupa foto dokumentasi, data tanah dari uji sondir dan uji SPT.

4. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Literatur yang digunakan bisa berupa grafik, tabel korelasi untuk mendapatkan parameter-parameter tanah dari hasil uji sondir, dan peta atau denah yang berkaitan erat dengan proses analisis bangunan Gudang Alfamart Semarang.

C. ANALISIS DATA

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Desain Perkuatan Pelat Terpaku dengan Perhitungan Manual

Hardiyatmo 2011 menyarankan teori balok pada pondasi elastis beam on elastic foundation Hetenyi, 1974 untuk menghitung lendutan dan momen yang terjadi dalam perancangan Sistem Pelat Terpaku. Persamaan-persamaan yang digunakan adalah :