diperhatikan ketentuan hukum internasional, khususnya hukum kebiasaan internasional. Prinsip yang berkenaan adalah good neighbourliness.
34
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebakaran Hutan di Kawasan
ASEAN Kebakaran hutan bisa terjadi karena tiga hal yaitu :
a. Kedatangan musim kemarau
b. Karena ada sumber api buatan manusia
c. Karena ada bahan bakar.
35
a. Kedatangan Musim Kemarau
Cuaca yang cukup panas akan menyulut reaksi oksidasi reranting pohon kering yang saling bergesekan, akibat gesekan inilah yang akan menimbulkan
percikan api dan terjadilah kebakaran tersebut dan terdapat juga perubahan musim kemarau dan musim hujan yang kadang tidak teratur kadang datang lebih cepat
dan berakhir lebih lama, hal ini berkaitan dengan gejala El Nino-Southern Oscillation atau ENSO.
b. Karena ada Sumber Api Buatan Manusia
Kebakaran hutan semula dianggap terjadi secara alami, tetapi kemungkinan manusia mempunyai peran dalam memulai kebakaran di milenium
terakhir ini, pertama untuk memudahkan perburuan dan selanjutnya untuk membuka petak-petak pertanian di dalam hutan. Meskipun kebakaran telah
menjadi suatu ciri hutan-hutan di Indonesia selama beribu-ribu tahun, kebakaran
35
Poskas Sagala, Loc.cit.
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi mula-mula pasti lebih kecil dan lebih tersebar dari segi frekuensi dan waktunya dibandingkan dua dekade belakangan ini.
36
c. Karena ada Bahan Bakar
Faktor-faktor terjadinya suatu kebakaran hutan dan lahan adalah karena adanya unsur panas, bahan bakar dan udaraoksigen. Penyebaran api
bergantung kepada bahan bakar dan cuaca. Bahan bakar berat seperti log, tonggak dan cabang-cabang kayu dalam keadaan kering bisa terbakar, meski lambat tetapi
menghasilkan panas yang tinggi. Bahan bakar ringan seperti rumput dan resam kering, daun-daun pinus dan serasah, mudah terbakar dan cepat menyebar, yang
selanjutnya dapat menyebabkan kebakaran hutan.
37
Pembakaran pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi yang cepat dari suatu bahan. Dibanding dengan proses oksidasi yang lain misalnya penguraian,
pemabakaran berlangsung jauh lebih cepat. Untuk itu setiap proses kebakaran, faktor-faktor bahan bakar, oksigen udara dan panas merupakan prasyarat yang
harus ada dalam kondisi dan perbandingan yang tepat.
38
Kebakaran hutan pada dasarnya merupakan penyalaan bahan-bahan organik kering yang ada didalam hutan, namun demikian tipe kebakaran yang
terjadi sangat bervariasi. Jumlah, kondisi dan penyebaran bahan-bahan yang
36
Annas,Sebab Kebakaran Hutan, http:insidewinme.blogspot.com200711sebab-
kebakaran-hutan.html diakses Sabtu 11 Februari 2012.
37
Rioardi,Faktor Ketersedian dan jenis Bahan Bakar Terhadap Terjadinya Kebakaran Hutan,
http:rioardi.wordpress.com20090226faktor-ketersediaan-dan-jenis-bahan-bakar- terhadap-terjadinya-kebakaran-hutan
diakses Sabtu 11 Februari 2012.
38
Sumardi dan SM Widyastuti, Dasar-Dasar Perlindungan Hutan, Jakarta : Gajah Mada University Press,2004 hal 2
Universitas Sumatera Utara
potensial dapat terbakar, kondisi cuaca, kondisi topografi, sangat menentukan tipe kebakaran dan akibat kerusakan yang terjadi.
Apabila kondisi bahan bakar dan cuaca memungkinkan terjadinya penyalaan api dan kebakaran hutan terjadi, dikenal tiga tipe kebakaran hutan yaitu
api permukaan, api tajuk dan api dalam tanah.
39
1. Kebakaran Permukaan surface fire
Kebakaran permukaan membakar bahan-bahan yang tersebar pada permukaan lantai hutan, misalnya serasah, cabang dan ranting mati yang gugur,
dan tumbuhan bawah. Dengan keberadaan O
2
air Sangat melimpah, terlebih dibantu adanya angin, kebakaran permukaan bergerak relatif cepat sehingga tidak
membakar semua bahan yang ada terutama humus. 2.
Kebakaran Dalam Tanah ground fire Kebakaran dalam tanah terjadi pada jenis tanah yang mempunyai lapisan
bahan organik tebal, misalnya gambut. Bahan bakar berupa tumpukan bahan organik yang tebal ini pada musim kemarau dapat menurun kadar airnya sehingga
mudah terbakar bila ada api. Kebakaran yang terjadi tidak disertai adanya nyala api, sehingga yang tampak hanya asap mengepul pada permukaan lapisan gambut.
3. Kebakaran Tajuk crown fire
Kebakaran dapat terjadi pada lantai hutan dengan lapisan tumbuhan bawah yang tebal dan kering. Seringkali ditambah banyaknya sisa kayu penebangan atau
bahan mati lainnya. Kebakaran hutan ini akan sangat dengan cepat membakar bagian-bagian atas hutan, yang mengakibatkan kebakaran tajuk.
39
Sumardi dan SM Widyastuti, Op.Cit hal.167-170
Universitas Sumatera Utara
Sebab-sebab timbulnya kebakaran hutan sangat penting untuk diketahui guna merencanakan dan menentukan cara pencegahan serta pengendalian
kebakaran hutan. Tiap-tiap daerah hutan mempunyai penyebab terjadinya kebakaran yang berbeda, tetapi pada umumnya secara garis besar dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :
40
1. Kegiatan Manusia
a Sengaja dibakar
Seringkali kebakaran hutan disebabkan oleh ulah dan kelalaian manusia seperti penebangan hutan secara liar, membuka lahan
dengan cara membakar yang dilakukan oleh perusahaan pemilik Hak Pengusahaan Hutan HPH dalam Hutan
Tanaman Industri HTI, dan masyarakat pendatang yang tidak tahu cara penanganan lahan.
b Sisa Pembakaran
Api berasal dari suatu pembakaran yang biasa dilakukan petani pada ladangnya yang terletak berdekatan dengan hutan.
c Api Rokok
Api dari korek api dan puntung rokok orang-orang yang lewat di dekat hutan, biasanya terjadi sepanjang jalan kaki orang atau mobil.
d Api dari Kendaraan
40
Dodik Ridho Nurrochmat, Strategi Pengelolaan Hutan, Jakarta :Pustaka Pelajar,2005 hal.45
Universitas Sumatera Utara
Misalnya api yang berasal dari kereta api yang menggunakan bahan bakar batu bara, dapat menyebabkan keluarnya api atau batu bara dari
cerobong asap. e
Perladangan berpindah Di dalam perladangan berpindah, para peladang dengan sengaja
menebangi pohon secara sporadis sebagai cara untuk menyiapkan lahan ladang. Pohon-pohon yang ditebangi ini setelah kering akan
menjadi sumber bahan bakar yang siap untuk disulut api dan akan membakar seluruh areal yang akan dijadikan ladang, bahkan areal
diluar bakal ladang pun ikut terbakar apabila tidak ada usaha pengendalian api.
f Reboisasi Padang Alang-alang
Di kawasan reboisasi padang alang-alang, penyiapan jalur ilar atau sekat bakar merupakan prasarana penting apalagi pada kawsan ini
dijumpai masyarakat peladang berpindah atau kegiatan perburuan. Perburuan tidak legal sering memanfaatkan api untuk menjebak satwa-
satwa yang berlarian menghindari api. g
Rekreasi, Berkemah dan Pembalakan Kegiatan rekreasi dan berkemah maupun pembalakn sering membuat
perapian untuk keperluan memasak atau acara api unggun. Karena keteledoran atau belum dipahaminya sadar bahaya api-api yang
mereka buat tidak dimatikan pada saat mereka meninggalkan lokasi tersebut. Pada musim kemarau disaat lantai hutan penuh dengan
Universitas Sumatera Utara
serasah kering akan sangat berbahaya bila meninggalkan api yang masih menyala.
h Penggembalaan
Demikian pula dengan pengembalaan, keteledoran atau tangan usil penggembala sering membuat api didalam hutan tempat mereka
menggembala ternaknya. Ada juga pemikiran membuat kebakaran dengan maksud mempermudahkan rumput hijauan ternak.
2. Faktor Alam
a Petir
Kebakaran hutan dapat terjadi secara langsung karena ada pohon yang terbakar karena sambaran petir, atau secara tak langsung karena pohon
mati yang tersambar petir menyediakan bahan bakar yang mudah terbakar.
b Aktivitas Gunung Berapi
Di daerah khatulistiwa, kebakaran hutan yang disebabkan oleh letusan gunung berapi sangat terbatas, kecuali pada daerah-daerah yang
mempunyai aktivitas vulkanis yang aktif dan itu terbatas di sekitar puncak gunung.
c Faktor Perubahan Alam
Secara umum kita memiliki musim kemarau dan musim hujan yang datangnya relatif teratur. Siklus ini kadang-kadang mengalami
gangguan karena datang lebih cepat dan berakhir lebih lama dari biasaya. Hal in berkaitan dengan gejala El Nino-Southern Oscillation
Universitas Sumatera Utara
atau ENSO yang datang secara tidak beraturan dan dengan intensitas yang tidak sama pula.
D. Dampak yang ditimbulkan dari Kebakaran Hutan di Kawasan