Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

Adapun manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang hukum lingkungan internasional. 2. Manfaat Praktis, yaitu sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan pihak terkait tentang perlunya upaya perlindungan hutan dari kebakaran hutan yang menyebabkan pencemaran lintas batas.

D. Keaslian Penulisan

Penulis didalam merumuskan perumusan skripsi ini didasarkan atas inisiatif sendiri dengan melihat beberapa kasus yang pernah terjadi ataupun yang sedang dibicarakan baik didalam masyarakat internasional maupun nasional. Di dalam penulisan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS HUKUM ATAS KERJASAMA NEGARA-NEGARA ASEAN DALAM MENGHADAPI KABUT ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN INDONESIA” adalah asli tulisan penulis sendiri, karena menurut data yang ada pada administrasi fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, khususnya pada Departemen Hukum Internasional menyatakan bahwa tulisan dengan judul yang sama belum pernah diangkat dan diulas oleh para pihak lain. Apabila ada tulisan yang hampir mirip, mungkin hanya dari segi redaksi saja, karena muatan substansinya jelas berbeda dengan karya ilmiah ini. Universitas Sumatera Utara

E. Tinjauan Kepustakaan

ASEAN Association of South East Asia Nations yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967, kini telah berusia 44 tahun, yang awal pembentukannya hanya lima anggota negara Indonesia, Malaysia, Fhilipina, Singapura, dan Thailand hingga mengalami perluasan menjadi sepuluh negara anggota dengan masuknya Brunei Darussalam 1984, Vietnam 1995, Laos dan Myanmar 1997 serta Cambodia 1999. 10 Komunitas ASEAN memilih lingkungan hidup sebagai salah satu acuan utama adalah keinginan masyarakat ASEAN untuk menjadi kawasan yang bersih dan hijau, ramah lingkungan serta melakukan sumber daya alam secara lestari. Alasan mendasar terhadap hal ini adalah masalah lingkungan kini merupakan isu yang sudah menjadi keprihatinan dalam hubungan internasional, terutama terhadap permasalah kabut asap yang hingga mencapai lintas batas negara yang berasal dari kebakaran hutan, khususnya masalah kebakaran hutan yang terjadi di Merupakan salah satu organisasi internasional memiliki peran yang sangat penting di kawasan Asia Tenggara baik suatu kerjasama dalam menciptakan stabilitas keamanan, ekonomi, sosial, politik dan hubungan diantara sesama anggotanya diantaranya terhadap masalah lingkungan hidup dalam lingkup ASEAN merupakan bidang kerjasama yang mendapatkan tempat yang penting, yang tidak kalah pentingnya dengan kerjasama bidang lain seperti bidang ekonomi. 10 CPF.Luhulima, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015, Jakarta : Pustaka Pelajar,2008 hal.v Universitas Sumatera Utara Indonesia yang memiliki dampak yang tidak hanya terhadap lingkungan nasionalnya tetapi juga hingga mencapai lingkungan lintas batas negara seperti Malaysia dan Singapura. Berbagai kerjasama telah dilakukan oleh negara-negara anggota ASEAN misalnya ASEAN agreement on The Conservation of Nature and Natural Resources 1985 ASEAN ACNN, ASEAN Cooperation Plan on Transboundary Pollution 1995, Regional Haze Action Plan 1997, ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution 2002 yang merupakan kerjasama secara khusus memabahas tentang kabut asap. Menurut ASEAN Agreement on Transboundary Haze Poluution yang dimaksud dengan pencemaran lintas batas adalah : “Transboundary haze pollution whose physical orgin in situated wholly or in port within the area under the national jurisdiction of one member state and which is transported into area under the jurisdiction of another member state.” 11 Pencemaran udara lintas batas merupakan masalah lingkungan yang sangat serius. Selain karena dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia, polusi udara yang disebabkan kebakaran hutan juga menimbulkan akibat-akibat ekologis dikarenakan rusaknya hutan tropis yang amat bernilai. “Polusi asap lintas batas adalah polusi asap yang asal fisik terletak seluruhnya atau sebagian dalam wilayah di bawah yurisdiksi nasional satu Negara Anggota dan yang diangkut ke wilayah di bawah yurisdiksi Negara lain Anggota.” 11 ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution. http:www.aseansec.orgagr_haze.pdf . diakses 13 Februari 2012. Universitas Sumatera Utara Kebakaran hutan di Indonesia merupakan salah satu hal yang mempunyai dampak pencemaran lintas batas negara. Indonesia yang mempunyai hutan tropis terbesar di dunia, yang luasnya menempati urutan ketiga setelah Brazil dan Republik Demokrasi kongo, didalamnya terkandung kekayaan hayati yang beraneka ragam dan unik. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi sumber daya hutan yang sangat besar. Namun, bersamaan itu pula sebagai dampak negatif atas pengelolaan hutan yang eksploitatif dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat, pada akhirnya menyisahkan banyak persoalan, diantaranya tingkat kerusakan hutan yang sangat menghawatirkan. 12 Terhadap hal ini khususnya masalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat terjadi dari beberapa faktor, misalnya karena adanya kelalaian dari manusia, kedatangan musim kemarau, ataupun karena ada bahan bakar. 13 Kebakaran hutan tersebut menimbulkan pencemaran kabut asap yang memiliki pengaruh negatif terhadap aspek ekonomi, ekologis, kesehatan, Bahkan penyebaran kabut asap tersebut sampai ke Singapura dan Malaysia yang berdampak pada memburuknya hubungan bilateral dengan kedua negara tersebut. 14 12 Abdul Hakim, Loc.cit. 13 Poskas Sagala, Mengelola Lahan Kehutanan Indonesia, ,Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,1994 hal 210-211. 14 Buletin Konservasi Kepala Burung Balai Besar KSDA Papua Barat, Kebakaran Hutan Sebuah Ancaman Bagi Kelestarian Sumber Daya Alam, http:id- id.facebook.comnote.php?note_id=121726427895170comments . Diakses 13 Februari 2012. Universitas Sumatera Utara

F. Metode Penulisan