257
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
c. Karunia kesalehan piety
Karunia kesalehan adalah karunia Roh Kudus yang membentuk hubungan kita dengan Allah seperti anak dengan bapa; dan pada
saat yang bersamaan, membentuk hubungan persaudaraan yang baik dengan sesama. Karunia ini menyempurnakan kebajikan keadilan,
yaitu keadilan kepada Allah, yang diwujudkan dengan agama, dan keadilan kepada sesama. Karunia kesalehan memberikan kita
kepercayaan kepada Allah yang penuh kasih, sama seperti seorang anak percaya kepada bapanya. Hal ini memungkinkan karena kita
telah menerima Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah, yang dapat berseru “Abba, Bapa” lih. Rom 8:15. Dengan hubungan kasih
seperti ini, kita dapat melakukan apa saja yang diminta oleh Allah dengan segera, karena percaya bahwa Allah mengetahui yang terbaik.
Dalam doa, orang ini menaruh kepercayaan yang besar kepada Allah, karena percaya bahwa Allah memberikan yang terbaik, sama seperti
seorang bapa akan memberikan yang terbaik bagi anak- anaknya. Mereka yang menerima karunia kesalehan akan memberikan
penghormatan kepada Bunda Maria, para malaikat, para kudus, Gereja, sakramen, karena mereka semua berkaitan dengan Allah.
Juga, mereka yang diberi karunia ini, juga akan membaca Kitab Suci dengan penuh hormat dan kasih, karena Kitab Suci merupakan
surat cinta dari Allah kepada manusia. Dalam hubungannya dengan sesama, karunia kesalehan dapat menempatkan sesama
sebagai saudarai di dalam Kristus, karena Allah mengasihi seluruh umat manusia dan menginginkan agar mereka juga mendapatkan
keselamatan. Mereka yang saleh ini akan menjadi lebih bermurah hati kepada sesama. Dan dalam derajat yang lebih tinggi, mereka
bersedia memberikan dirinya demi kebaikan bersama.
d. Karunia nasihat counsel
Karunia Roh Kudus ini adalah karunia untuk mampu memberikan petunjuk jalan yang harus ditempuh seseorang agar
dapat memberikan kemuliaan yang lebih besar bagi nama Tuhan. Karunia ini menerangi kebajikan kebijaksanaan, yang dapat
memutuskan dengan baik, pada waktu, tempat dan keadaan tertentu. Karunia ini perlu dijalankan dengan benar-benar mendengarkan
Roh Kudus, membiarkan diri dibimbing olehNya, sehingga apapun nasehat dan keputusan yang kita berikan sesuai dengan kehendak
Allah.
e. Karunia pengenalan knowledge
Karunia pengenalan memberikan kemampuan kepada kita untuk menilai ciptaan dengan semestinya dan melihat kaitannya
dengan Sang Penciptanyabdk. Keb 13:1-3 Dengan karunia ini, seseorang dapat memberikan makna akan hal-hal sederhana yang
258
Buku Guru Kelas X SMASMK
dilakukannya setiap hari dan mengangkat ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu sebagai jalan kekudusan. Ini berarti semua profesi harus
dilakukan dengan jujur dapat menjadi cara untuk bertumbuh dalam kekudusan. Semua hal di dunia ini dapat dilihat dengan kaca mata
Allah, dan dihargai sebagaimana Allah menghargai masing-masing ciptaan-Nya.
f. Karunia pengertian understanding
Karunia pengertian adalah karunia yang memungkinkan kita mengerti kedalaman misteri iman, mengerti apa yang sebenarnya
diajarkan oleh Kristus dan misteri iman seperti apakah yang harus kita percayai. Raja Daud memahami karunia ini, sehingga dengan
penuh pengharapan dia menuliskan, “Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan
segenap hati.” Mzm 119:34. Karunia ini memberikan kedalaman pengertian akan Kitab Suci, kehidupan rahmat, pertumbuhan dalam
sakramen-sakramen, dan juga kejelasan akan tujuan akhir kita, yaitu Surga. Karunia ini mendorong agar apapun yang kita lakukan
mengarah pada tujuan akhir hidup ini.
g. Karunia kebijaksanaan wisdom
Karunia kebijaksanaan ini memungkinkan seseorang mampu melihat segala sesuatu dari kacamata ilahi. Orang yang memiliki
karunia ini dapat menimbang segala sesuatu dengan tepat, mempunyai sudut pandang yang jelas akan kehidupan, melihat
segala yang terjadi dalam kehidupan sebagai rahmat Tuhan yang perlu disyukuri, sehingga ia tetap mampu bersukacita sekalipun di
dalam penderitaan. Karunia ini memungkinkan seseorang menjalani kehidupan sehari-hari dengan pandangan terarah kepada Tuhan.
Karunia ini membuat seseorang menjadi cermin akan Kristus, seperti yang dituliskan oleh rasul Paulus “Dan kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita
diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” 1Kor 3:8
4. Karunia karismatik untuk membangun jemaat
Tujuh karunia yang disebutkan di atas pada dasarnya merupakan karunia yang diberikan secara khusus pada masing-masing pribadi,
dan ditujukan untuk menguduskan diri orang yang menerimanya. Tentu setiap orang tidak memiliki ketujuh karunia tersebut secara
bersamaan. Selain karunia yang sifatnya pribadi perorangan, Gereja juga menjelaskan tentang karunia-karunia karisma Roh Kudus, yang
bertujuan untuk menguduskan jemaatGereja
, sebagaimana dijelaskan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus 1 Kor 12:8-
10. 28 dan 1 Kor 14:12. Karunia-karunia karisma itu adalah: berkata-