Gambar 2.15. Network diagram percepatan proyek akhir Alberto D. Pena.1997
Diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 19 minggu dengan biaya adalah 95.000 + 20 – 19 2.000 = 97.000
2.10 Peneliti Terdahulu
Berikut ini merupakan penelitian – penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :
1. Haryadi Sarjono, Optimasi Waktu Kerja Dengan Analisa Network
CPM Pada PT MAJU GEMILANG MANDIRI, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. 2008
Perusahaan konstruksi pada umumnya selalu menerapkan konsep manajemen proyek dalam setiap pengerjaan proyek. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang optimal serta waktu yang optimis waktu yang cepat dan diharapkan, baik untuk pihak perusahaan maupun pihak owner.
Masalah yang diteliti adalah mengenai optimisasi waktu kerja dengan menggunakan analisa network CPM Critical Path Method. terhadap
proyek pembangunan rumah tinggal Villa Gading Indah M14 – Kelapa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gading, Jakarta Utara. Dalam penelitian ini terdapat 22 jalur kritis, dimana memerlukan waktu 327 hari untuk proyek pengerjaan keseluruhan, lebih
cepat 39 hari dari perencanaan yang dibuat oleh PT. Maju Gemilang Mandiri. Proyek ini akan dikerjakan terhitung dimulai 1 Maret 2008 dan
akan berakhir pada 21 Januari 2009. Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mengetahui susunan pekerjaan dengan lebih
detail dan lebih optimal lagi, serta hambatan yang akan terjadi selama pengerjaan proyek
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan pengerjaan proyek yang dialami perusahaan,
metode CPM Critical Path Method merupakan salah satu metode yang dianggap mampu untuk melakukan analisis sistem yang mengandung
ketidakpastian.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan Berdasarkan analisa network – metode CPM yang digunakan penulis, dapat disimpulkan proyek
pembangunan rumah tinggal di Villa Gading Indah M14, Kelapa Gading – Jakarta Utara dapat menghemat waktu pengerjaan proyek sebanyak 39 hari,
yaitu dari 366 hari yang dijadwalkan menjadi 327 hari. Pada proyek ini terdapat pekerjaan kritis yaitu pekerjaan a – b – c – d – e – f – g – h – k – l –
m – n – q – r – s – t – w – z – aa – ab – ac – ad. Dimana pekerjaan kritis ini merupakan pekerjaan yang mempengaruhi total penyelesaian proyek.
Berdasarkan Metode CPM yang digunakan dapat terjadi penghematan waktu sebanyak 39 hari, yaitu dari 366 hari menjadi 327 hari.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Aryo Andri Nugroho, Optimalisasi Penjadwalan Proyek Pada Pembangunan Gedung Khusus Laboraturium Stasiun Karantina
Ikan Kelas 1 Tanjung Mas Pada PT. MUNICA PRATAMA GROUP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. 2007
PT Munica Pratama Group merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha utama sebagai pelaksana konsturksi bangunan gedung dan sipil serta
mengerjakan bidang usaha lainnya seperti building manajemen, pengembangan properti dan realiti.Untuk memenuhi permintaan konsumen
maka diperlukan penjadwalan proyek yang tepat agar proyek dapat selesai sesuai tenggat waktu yang disepakati.
Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum pada penjadwalan proyek gedung stasiun
karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan menggunakan metode CPM dan bagaimana cara menentukan lintasan kritis dan nilai optimum
pada penjadwalan proyek. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cara menentukan lintasan kritis dengan menggunakan metode CPM pada
penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dan kurva s untuk mencari lintasan kritis.
Hasil perhitungan penjadwalan proyek pembangunan gedung stasiun karantina ikan kelas 1 Tanjung Mas Semarang dengan Metode CPM dan
kurva s membutuhkan waktu 144 hari dengan biaya Rp.606.360.753,00 sedangkan perhitungan yang dilakukan PT MUNICA PRATAMA GROUP
membutuhkan waktu 150 hari dengan biaya Rp.616.634.000,00 sehingga dapat menghemat waktu 6 hari dan biaya sebesar Rp.10.273.247,00.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Anjik Purnomo, Analisa Penjadwalan Proyek Dengan Menggunakan
Metode CPM Dan Analisa Kurva S Pada Proyek Pembangunan Gedung BPK SIDOARJO UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL JAWA TIMUR. 2009
PT. PP Pembangunan Perumahan Persero adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha utama sebagai pelaksana konstruksi bangunan
gedung dan sipil serta mengerjakan bidang usaha lainnya seperti building manajemen,pengembangan properti dan realti. Untuk memenuhi permintaan
konsumen yang semakin kompetitif, maka diperlukan penjadwalan proyek yang tepat agar proyek dapat selesai sesuai tenggat waktu yang disepakati.
Dalam pengerjaan konstruksi ini masalah yang sering dihadapi adalah tentang penggunaan waktu yang kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh
pekerjaan yang tidak tepat waktu sehingga menghambat pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
Dengan adanya masalah tersebut maka untuk mengoptimalisasikan jangka waktu dan meminimasi total biaya proyek untuk pekerjaan yang bisa
dipercepat serta bisa mentargetkan penyelesaian proyek pembangunan tersebut diperlukan suatu alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan
mengaplikasikan metode CPM Critical Path Method dan analisis kurva S dengan harapan perusahaan dapat mengatasi permintaan konsumen yang
kompetitif dengan waktu dan biaya proyek yang optimal.
Dari hasil pengolahan data didapatkan 6 jalur kritis dengan kegiatan yang dapat dipercepat antara lain adalah kegiatan yang berada pada jalur kritis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terutama kegiatan-kegiatan utama yaitu A1 Pembersihan Lokasi dan Jalan Selama Pelaksanaan, B1 Pekerjaan struktur lantai 1, B4 Pekerjaan
struktur lantai 4, C2 Pekerjaan finishing lantai dan dinding, D2 Kabel power distribusi tegangan rendah dan F1 Pekerjaan partisi dan interior.
Waktu dan biaya proyek dengan metode riil perusahaan adalah selama 280 hari dengan biaya sebesar Rp 26.602.387.109,-, sedangkan dengan
menggunakan metode CPM Critical Path Method percepatan diperoleh waktu selama 256 hari dengan total biaya proyek sebesar Rp
24.416.952.242,81. Sehingga metode CPM Critical Path Method dapat menghasilkan waktu dan total biaya proyek yang lebih minimal daripada
total biaya proyek rill perusahaan dengan selisih sebesar Rp 2.185.434.866,19. Laju perkembangan proyek ini dapat dilihat pada Kurva S
Percepatan.
Dari ke tiga referensi diatas terdapat perbedaan dengan metode PERT Program Evaluation And Review Technique CPM Critical Path
Method yang saya pakai. Pada referensi ditas hanya memakai metode CPM dan Kurva S saja, sehingga tidak ada program evaluasi dan teknik
perbaikannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1 2
3 4
5 Final
Report Evaluation
Training Interviews
Definisi Gantt chart
Gantt chart adalah grafik batang horizontal dikembangkan sebagai alat kontrol produksi pada tahun 1917 oleh Henry L. Gantt, seorang insinyur Amerika
dan ilmuwan sosial. Sering digunakan dalam manajemen proyek bagan Gantt memberikan ilustrasi grafis jadwal yang membantu untuk merencanakan
mengkoordinasi.
Grafik Gantt chart mungkin versi sederhana dibuat pada kertas grafik atau versi yang lebih kompleks otomatis dibuat menggunakan aplikasi manajemen proyek
seperti Microsoft Project atau Excel. Sebuah bagan Gantt dibangun dengan sumbu horizontal mewakili rentang waktu keseluruhan proyek, dipecah menjadi kenaikan
2210 2910 511 1211 1911 2611 312 1012 1712 2412
Report Data
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
misalnya, hari, minggu, atau bulan dan sumbu vertikal mewakili tugas-tugas yang membentuk proyek.
Bar horizontal dari berbagai panjang merupakan urutan waktu dan rentang waktu untuk setiap tugas. Dengan menggunakan contoh yang sama anda akan
menempatkan “melakukan penelitian” di bagian atas sumbu vertical dan menggambar sebuah bar pada grafik yang mewakili jumlah waktu yang anda
harapkan untuk menghabiskan penelitian dan kemudian masukkan tugas-tugas lain di bawah yang pertama dan bar perwakilan di titik-titik dalam waktu ketika
anda mengharapkan untuk melakukan mereka. Bentang bar mungkin tumpang tindih seperti misalnya anda dapat melakukan penelitian dan memilih perangkat
lunak selama rentang waktu yang sama. Karena proyek berlangsung bar sekunder mata panah atau batang gelap dapat ditambahkan untuk menunjukkan tugas yang
telah selesai atau bagian dari tugas yang telah selesai. Sebuah garis vertikal digunakan untuk mewakili tanggal laporan.
Grafik Gantt memberikan gambaran yang jelas tentang status proyek tetapi satu masalah dengan mereka adalah bahwa mereka tidak menunjukkan
ketergantungan tugas-tugas anda tidak bisa mengatakan bagaimana seseorang jatuh di belakang jadwal tugas mempengaruhi tugas lainnya. Otomatis grafik
Gantt menyimpan lebih banyak informasi tentang tugas seperti individu ditugaskan untuk tugas-tugas tertentu dan catatan tetang prosedur. Mereka juga
menawarkan keuntungan yang mudah untuk mengubah yang sangat membantu. Diagram dapat disesuaikan sering untuk mencerminkan status yang sebenarnya
tugas proyek
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan pada Proyek PT. GEMILANG CIPTA WAWASA. Pengambilan data dilakukan pada Bagian
Operasi Proyek dan penelitian hanya difokuskan pada proyek Pemasangan pipa steam di PT. TJIWI KIMIA. tbk. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 23
Agustus 2011 sampai dengan data tercukupi.
3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel 3.2.1. Identifikasi Operasional Variabel
Variabel dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi besaran dan variasi nilai terlibat dalam penelitian. Jadi identifikasi operasional variabel
adalah menentukan variabel yang mempengaruhi besaran dan variasi nilai, adapun variabel yang diamati penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas atau Independent :
a. Aktivitas atau kegiatan
b. Jenis kegiatan
c. Urutan kegiatan
d. Waktu kegiatan
e. Biaya proyek
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.