61
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kesetiaan Merek Y
4
No Pertanyaan
Skor Jawaban Total
1 2
3 4
5 1
Responden akan merekomendasikan kepada
teman atau relasi responden untuk membeli produk obat
batuk Vicks 2
39 60
23 125
2 Responden akan terus
menggunakan produk obat batuk Vicks
6 26
62 30
125 3
Responden kalau sakit batuk terbiasa menggunakan obat
batuk Vicks 5
27 62
30 125
Total 13
92 184
83 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Lampiran 2
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jumlah jawaban sebesar 184 pada skor 5, hal tersebut berarti responden
akan merekomendasikan kepada teman atau relasi responden untuk membeli produk obat batuk Vicks, responden akan terus menggunakan
produk obat batuk Vicks dan responden kalau sakit batuk terbiasa menggunakan obat batuk Vicks
4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis
4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
62
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58.
Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas
Variable min
max kurtosis
c.r. X11
2 5
0,383 0,871
X12 2
5 -0,799
-1,817 X13
2 5
0,057 0,130
X21 2
5 1,055
2,398 X22
2 5
-0,174 -0,395
X31 1
5 0,387
0,879 X32
1 5
-0,116 -0,263
X33 2
5 -0,425
-0,966 X34
1 5
0,286 0,651
X35 1
5 0,371
0,843 X36
2 5
-1,058 -2,406
Y11 2
5 -0,823
-1,871 Y12
2 5
-0,344 -0,782
Y13 2
5 -0,860
-1,955 Y21
2 5
-0,878 -1,997
Y22 2
5 -0,635
-1,444 Y23
2 5
-0,635 -1,444
Y31 2
5 -0,190
-0,432 Y32
2 5
-0,361 -0,821
Y33 2
5 -0,137
-0,310 Y34
2 5
-0,474 -1,078
Y35 2
5 -0,719
-1,634 Y41
2 5
-0,663 -1,507
Y42 2
5 -0,200
-0,456 Y43
2 5
-0,251 -0,570
Multivariate 21,125
3,201 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ±
2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa
jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat
63
menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.3.2. Evaluasi atas Outlier
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul
dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998.
Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [
χ2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 11. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai
χ2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai
Mahalanobis distancenya 52,620. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier
multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.12.
Hasil Pengujian Outlier Multivariate
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
N Predicted Value
-3,816 119,003
63,000 26,894
125 Std. Predicted Value
-2,484 2,082
0,000 1,000
125 Standard Error of Predicted Value
7,515 21,787
12,219 2,059
125 Adjusted Predicted Value
-8,621 118,600
63,445 27,421
125 Residual
-77,087 60,519
0,000 24,274
125 Std. Residual
-2,838 2,228
0,000 0,894
125 Stud. Residual
-2,983 2,389
-0,006 1,004
125 Deleted Residual
-85,166 69,602
-0,445 30,936
125 Stud. Deleted Residual
-3,111 2,449
-0,008 1,014
125 Mahalanobis Distance [MD]
8,497 78,763
24,800 9,019
125 Cooks Distance
0,000 0,155
0,011 0,019
125 Centered Leverage Value
0,069 0,635
0,200 0,073
125 a Dependent Variable : NO. RESP
Sumber : Lampiran 4
64
Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 78,763 lebih kecil dari 52,620. Oleh karena itu
diputuskan dalam penelitian terdapat outlier multivariate antar variabel sehingga 1 case dalam outlier ini harus dileminasi sehingga N pada analisis
selanjutnya tinggal 125-1=124. 4.3.3.
Deteksi Multicollinierity dan Singularity
Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi
multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS
4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 40.869.570 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan
singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. 4.3.4.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang
seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang
menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.
Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabelconstruct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari
65
hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari
hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.13.
Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis
Konstrak Indikator
Faktor Loading 1
2 3
4 Brand Image
X11 0,597
X12 0,737
X13 0,673
Brand Attitude X21
0,741 X22
0,654
Price Deals X31
0,778 X32
0,776 X33
0,654 X34
0,738 X35
0,814 X36
0,653 Brand Awareness
Y11 0,658
Y12 0,744
Y13 0,649
Brand Association
Y21 0,762
Y22 0,754
Y23 0,666
Brand Imprassion Y31
0,589 Y32
0,692 Y33
0,763 Y34
0,756 Y35
0,651 Brand Loyalty
Y41 0,641
Y42 0,883
Y43 0,790
Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor
loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk
tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas
setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi
66
butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.14. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator
Item to Total Correlation
Koefisien Cronbachs Alpha
Brand Image X11
0,769 0,714
X12 0,833
X13 0,789
Brand Attitude X21
0,882 0,658
X22 0,846
Price Deals X31
0,819 0,870
X32 0,820
X33 0,722
X34 0,762
X35 0,835
X36 0,720
Brand Awareness Y11
0,789 0,718
Y12 0,794
Y13 0,822
Brand Association Y21
0,852 0,772
Y22 0,828
Y23 0,809
Brand Imprassion Y31
0,680 0,817
Y32 0,799
Y33 0,790
Y34 0,800
Y35 0,727
Brand Loyalty Y41
0,796 0,811
Y42 0,895
Y43 0,861
: tereliminasi
Sumber : Lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct
di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebagian besar memenuhi rules of thumb yang
disyaratkan yaitu 0.7 [Hair et.al.,1998].
67
Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance
extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar
bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
[ ]
[ ]
]
j ading
dardize Lo S
Loading Stadardize
liability Construct
ε ∑
+ ∑
∑ =
2 2
tan Re
[ ]
[ ]
j ading
dardize Lo S
Loading Stadardize
xtracted Variance E
ε ∑
∑ ∑
=
2 2
tan Sementara
ε
j
dapat dihitung dengan formula ε
j
[ ]
2
tan 1
ading dardize Lo
S j
− =
ε = 1 –
[Strespondenrdize loading] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah
≥ 0,5 Hair at, 1998. Strespondenrdize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct
strespondenrdize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya.
Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut:
68
Tabel 4.15. Construct Reliability Variance Extrated
Konstrak Indikator
Standardize Factor
Loading SFL
Kuadrat Error [εj]
Construct Reliability
Variance Extrated
Brand Image X11
0,597 0,356
0,644 0,710
0,451 X12
0,737 0,543
0,457 X13
0,673 0,453
0,547 Brand Attitude
X21 0,741
0,549 0,451
0,655 0,488
X22 0,654
0,428 0,572
Price Deals X31
0,778 0,605
0,395 0,877
0,545 X32
0,776 0,602
0,398 X33
0,654 0,428
0,572 X34
0,738 0,545
0,455 X35
0,814 0,663
0,337 X36
0,653 0,426
0,574 Brand Awareness
Y11 0,658
0,433 0,567
0,725 0,469
Y12 0,744
0,554 0,446
Y13 0,649
0,421 0,579
Brand Association
Y21 0,762
0,581 0,419
0,772 0,531
Y22 0,754
0,569 0,431
Y23 0,666
0,444 0,556
Brand Imprassion
Y31 0,589
0,347 0,653
0,821 0,481
Y32 0,692
0,479 0,521
Y33 0,763
0,582 0,418
Y34 0,756
0,572 0,428
Y35 0,651
0,424 0,576
Brand Loyalty Y41
0,641 0,411
0,589 0,819
0,605 Y42
0,883 0,780
0,220 Y43
0,790 0,624
0,376
Batas Dapat Diterima ≥ 0,7
≥ 0,5
Sumber : Hasil Pengolahan Data lampiran 7 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan
variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya
≥ 0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,5. Yang artinya seluruh
instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel. 4.3.5.
Pengujian Model Dengan One-Step Approach
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan
69
terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach
to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilrespondensi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat
baik Hair et.al.,1998. Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar
dibawah ini: Gambar 4.1
Tabel 4.16. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi
Model CminDF
0,931 ≤ 2,00
baik Probability
0,782 ≥ 0,05
baik RMSEA
0,000 ≤ 0,08
baik GFI
0,865 ≥ 0,90
kurang baik AGFI
0,834 ≥ 0,90
kurang baik TLI
1,019 ≥ 0,95
baik CFI
1,000 ≥ 0,94
baik
Sumber : Hasil Pengolahan data
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Image, Attitude, Promotion Cost, Brand Equity
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Quality Impression
Y31 er_18
Y32 er_19
Y33 er_20
1 1
1 1
d_bi
Y34 er_21
1 Y35
er_22 1
1 Promotion
Cost X31
er_6 X32
er_7 X33
er_8 X34
er_9 X35
er_10 X36
er_11 1
1 1
1 1
1 1
Brand Image
X11 er_1
X12 er_2
X13 er_3
1 1
1 1
Brand Attitude
X21 er_4
X22 er_5
1 1
Brand Association
Y21 er_15
Y22 er_16
Y23 er_17
1 1
1 1
Brand Loyalty
Y41 er_23
Y42 er_24
Y43 er_25
1 1
1 1
Brand Awareness
Y11 er_12
Y12 er_13
Y13 er_14
1 1
1 1
Brand Equity
1
d_bl d_ba
d_bw 0,005
d_be 1
1
1 1
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Image, Attitude, Price Deals Brand Equity
Model Specification:One Step Approach- Base Model
Price Deals
70
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Berdasarkan uji Reliability Consistency Internal terdapat indikator tereliminasi sehingga model berubah
sebagaimana terdapat di bawah ini :
Tabel 4.17. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi
Model CminDF
0,815 ≤ 2,00
baik Probability
0,987 ≥ 0,05
baik RMSEA
0,000 ≤ 0,08
baik GFI
0,900 ≥ 0,90
baik AGFI
0,900 ≥ 0,90
baik TLI
1,051 ≥ 0,95
baik CFI
1,000 ≥ 0,94
baik
Sumber : Hasil Pengolahan data
Price deal
s
Gambar 4.2.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Image, Attitude, Promotion Cost, Brand Equity
Model Specification : One Step Approach - Modifikasi
Quality Impression
Y31 er_18
Y32 er_19
Y33 er_20
1 1
1 1
d_bi
Y34 er_21
1 Y35
er_22 1
1
Promotion Cost
X31 er_6
X32 er_7
X33 er_8
X34 er_9
X35 er_10
X36 er_11
1 1
1 1
1 1
1
Brand Image
X11 er_1
X12 er_2
X13 er_3
1 1
1
1
Brand Attitude
X21 er_4
X22 er_5
1 1
Brand Association
Y21 er_15
Y22 er_16
Y23 er_17
1 1
1 1
Brand Loyalty
Y41 er_23
Y42 er_24
Y43 er_25
1 1
1 1
Brand Awareness
Y11 er_12
Y12 er_13
Y13 er_14
1 1
1 1
Brand Equity
1
d_bl d_ba
d_bw
0,005 d_be
1 1
1 1
Price Deals
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Image, Attitude, Price Deals Brand Equity
Model Specification:One Step Approach- Modification
71
Dari hasil evaluasi terhadap model one step modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel
dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix :
40.869.570 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian
besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.
4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal