kurkumin ini terdiri dari sebuah kuvet dengan satu sampel senyawa kunyit serta monokromator pada sistem yang menggunakan metode kisi difraksi. Kisi difraksi merupakan
sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama[4]. Dalam sistem ini kisi difraksi digunakan untuk memantulkan cahaya polikromatis yang berasal dari sumber cahaya kemudian akan
diubah menjadi cahaya monokromatis setelah terjadinya pemantulan oleh keping kaca. Pengubahan cahaya polikromatis menjadi monokromatis dilakukan karena suatu larutan
berwarna memerlukan warna tunggal agar penyerapan bisa maksimal. Warna tunggal yang diserap oleh kurkumin adalah warna ungu dengan panjang gelombang 400-435 mm.[5]
Dari pantulan tersebut cahaya monokromatis akan diterima oleh sensor fototransistor setelah sebelumnya melewati larutan berwarna terlebih dahulu. Tegangan yang diperoleh akan
diolah oleh mikrokontroler melalui ADC
Analog to Digital Converter
. Hasil yang didapat akan diolah oleh mikrokontroler sehingga diperoleh kadar kurkumin dan ditampilkan oleh
LCD
Liquid Crystal Display
karakter dalam bentuk persentase.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur kadar kurkumin menggunakan monokromator kisi difraksi.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam mengukur kadar kurkumin menggunakan alat ukur kadar kurkumin tanpa harus mengujinya di
laboratorium.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : a.
Menggunakan mikrokontroler keluarga AVR ATmega8535. b.
Menggunakan sumber cahaya lampu halogen 12V. c.
Pengukuran untuk satu senyawa dalam satu sampel. d.
Monokromator menggunakan metode kisi difraksi warna ungu. e.
Keluaran alat ukur berupa persentase kadar kurkumin dengan rentang 1-5 ppm. f.
Menggunakan sensor fototransistor untuk pengukuran tegangan keluaran sampel
kurkumin dalam satu sampel.
g. Menggunakan LCD 2x16 karakter sebagai penampil hasil pengukuran sampel.
h. Menggunakan LED
Light Emitting Diode
sebagai indikator saat proses pengukuran sampel kurkumin sedang berlangsung.
i. Menggunakan tombol
onoff
untuk menyalakan alat ukur. j.
Menggunakan tombol
reset
untuk mengaktifkan pengukuran sampel kurkumin.
1.4 Metodologi Penelitian
Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode : a.
Pengumpulan referensi dan literatur dari buku-buku, serta referensi dari internet berupa jurnal-jurnal dan artikel.
b. Studi kasus terhadap alat yang telah dibuat sebelumnya. Tahap ini dilakukan guna
memahami prinsip kerja dari alat yang telah dibuat sebelumnya. c.
Perancangan sistem
hardware
dan
software.
Tahap ini bertujuan untuk mencari suatu sistem yang akan dibuat dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang telah
ditentukan. Blok model perancangan
hardware
dapat dilihat pada gambar 1.1. d.
Pembuatan sistem perangkat keras dan perangkat lunak
.
Berdasarkan gambar 1.1, untuk sistem ini pengolahan data akan dilakukan di dalam mikrokontroler dan keluaran
akan ditampilkan pada LCD berbentuk karakter.
e. Proses pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil
data yang dikeluarkan oleh sensor fototransistor berupa tegangan, yaitu tegangan sebelum dan sesudah ada kuvet antara sumber cahaya dan penerima. Setelah itu,
mikrokontroler akan mengolah data tersebut melalui ADC untuk memperoleh data digital sehingga bisa dibaca oleh mikrokontroler. Perbedaan tegangan sebelum dan
sesudah ada kuvet yang disebut serapan absorban kemudian digunakan untuk menghitung besar kadar kurkumin dalam satuan ppm yang kemudian diubah dalam
bentuk persen yang ditampilkan dalam LCD. f.
Analisa dan kesimpulan hasil perancangan. Analisa data dilakukan dengan cara mengecek keakuratan data. Setelah itu, dari data hasil keluaran perancangan akan
dibandingkan dengan hasil perhitungan teori dan alat spektrofotometer yang berada di
laboratorium farmasi. Penyimpulan hasil perancangan dapat dilakukan dengan cara menghitung galat
error
yang terjadi.
g. h.
Gambar 1.1 Blok model perancangan
1.5 Sistematika Penulisan