4.3.2 Kalibrasi Kurva Baku
Kalibrasi kurva baku ditujukan untuk menyesuaikan kurva baku alat ukur dengan kurva baku menggunakan spektrofotometer standar. Kurva baku ini menggunakan satu sampel
etanol dan lima sampel kurkumin dengan rentang 1-5 ppm. Dari nilai absorban yang diperoleh akan dikalibrasi dengan absorban yang diukur dengan spektrofotometer standar.
Hasil kalibrasi berupa grafik dengan sumbu x = absorban alat ukur dengan sumbu y = absorban spektrofotometer. Nilai absorban spektrofotometer standar diperlihatkan pada tabel
4.3.
Tabel 4.3 Absorban Spektrofotometer Standar
Ppm Spektrofotometer Standar
1 0,169
2 0,331
3 0,474
4 0,617
5 0,715
Berdasarkan tabel 4.3, kemudian dibuat Grafik kurva baku spektrofotometer standar yang dapat dilihat pada gambar 4.14.
Gambar 4.14 Grafik Absorban Spektrofotometer Standar Rentang 1-5 ppm
y = 0.137x + 0.047 R² = 0.993
0.2 0.4
0.6 0.8
2 4
6
A b
so rb
a n
S p
e kt
ro fo
to m
e te
r S
ta n
d a
r
1 - 5 ppm
Absorban Spektrofotometer Standar
1 - 5 ppm Linear 1 - 5 ppm
Berdasarkan Gambar 4.14 diperoleh kurva baku alat ukur absorban kurva baku spektrofotometer standar. Hasil kurva baku spektrofotometer standar diperoleh dalam bentuk
persamaan : γ = 0,137x+0,047 4.2
Berdasarkan grafik kurva baku yang ditunjukkan pada Gambar 4.13 jika dibandingkan dengan grafik pada Gambar 4.14, linearitas yang didapatkan antara absorban alat ukur dan
spektrofotometer standar mempunyai selisih yang sedikit atau sekitar 0,005. Kurva baku alat ukur mempunyai linearitas sebesar 0,998, sedangkan kurva baku spektrofotometer standar
mempunyai linearitas sebesar 0,993. Nilai
error
yang terjadi dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
��� � = |
� � �� − �� � �� � � �� | � � ��
� 100 4.3
Besar
error
yang terjadi menggunakan persamaan 4.3 adalah 0,5. Nilai
error
yang kecil ini menunjukkan bahwa linearitas yang didapatkan pada pengukuran menggunakan alat
ukur hasil perancangan mempunyai nilai hampir sama dengan linearitas yang didapatkan pada pengukuran menggunakan spektrofotometer standar.
Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3, kemudian dibuat grafik hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku
spektrofotometer standar yang dapat dilihat pada gambar 4.15.
Gambar 4.15 Kurva Baku Hasil Perbandingan Absorban Alat Ukur Dengan Spektrofotometer Standar Rentang 1-5 ppm
y = 24.59x - 0.030 R² = 0.993
0.2 0.4
0.6 0.8
0.01 0.02
0.03 0.04
A b
so rb
a n
S p
e kt
ro fo
to m
e te
r
S ta
n d
a r
Absorban x Alat Ukur
Kalibrasi 1 - 5 ppm
Kalibrasi 1-5 ppm Linear Kalibrasi 1-5
ppm
Berdasarkan Gambar 4.15 diperoleh hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar. Hasil
hubungan kalibrasi diperoleh dalam bentuk persamaan :
γ = 24,59x-0,030 4.4 di mana
� merupakan nilai absorban alat ukur hasil perancangan dan y merupakan nilai absorban hasil kalibrasi. Dari persamaan 4.4 kemudian dapat diketahui
error
hasil kalibrasi perbandingan alat ukur dengn spektrofotometer standar yang ditunjukkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Error
Hasil Kalibrasi rentang 1-5 ppm
ppm Alat ukur x
Spektrofotometer Kalibrasi y
Error
1 0,009
0,169 0,191
13,017 2
0,014 0,331
0,314 5,135
3 0,02
0,474 0,461
2,742 4
0,026 0,617
0,609 1,296
5 0,031
0,715 0,732
2,377
Error
hasil kalibrasi antara alat ukur dengan spektrofotometer standar pada sampel kurkumin 1 ppm mempunyai
error
lebih dari +5. Karena
error
yang didapatkan melebihi
error
yang ditentukan, maka kurva baku menggunakan kurva baku seri larutan kurkumin pada rentang 2-5 ppm. Pemilihan ini didasarkan pada kadar kurkumin di bawah 2 ppm mempunyai
kadar yang kecil sehingga tidak bisa diterima oleh industri. Grafik kurva baku absorban alat ukur hasil perancangan dan absorban spektrofotometer standar pada rentang 2-5 ppm dapat
dilihat pada gambar 4.16, dan gambar 4.17.
Gambar 4.16 Kurva Baku Absorban Alat Ukur Hasil Perancangan Pada Rentang Antara 2-5 ppm
Berdasarkan Gambar 4.16 diperoleh kurva baku absorban alat ukur hasil perancangan. Hasil kurva baku absorban alat ukur diperoleh dalam bentuk persamaan :
γ = 0,005x+0,002 4.5
Gambar 4.17 Kurva Baku Absorban Spektrofotometer Standar Pada Rentang Antara 2-5 ppm
Berdasarkan Gambar 4.17, diperoleh kurva baku absorban spektrofotometer standar 2-5 ppm. Hasil kurva baku absorban spektrofotometer standar diperoleh dalam bentuk
persamaan :
y = 0.005x + 0.002 R² = 0.998
0.005 0.01
0.015 0.02
0.025 0.03
0.035
2 4
6
a b
so rb
a n
x
2-5 ppm
Absorban x 2-5 ppm Alat Ukur
Absorban 2-5 ppm Alat Ukur Hasil
Perancangan
Linear Absorban 2- 5 ppm Alat Ukur
Hasil Perancangan
y = 0.129x + 0.081 R² = 0.992
0.2 0.4
0.6 0.8
2 4
6
A b
so rb
a n
S p
e kt
ro fo
to m
e te
r
S ta
n d
a r
2-5 ppm
Absorban 2-5 ppm Spektrofotometer Standar
Absorban 2-5 ppm Spektrofotometer
Standar
Linear Absorban 2-5 ppm Spektrofotometer
Standar
γ = 0,129x+0,081 4.6 Dimana kurva baku spektrofotometer standar 2-5 ppm ini digunakan sebagai nilai
konstanta a= 0,081, dan b= 0,129 pada program pengukuran mencari persentase kunyit. Dimana
� merupakan nilai absorban alat ukur hasil perancangan dan y merupakan nilai absorban hasil kalibrasi.
Berdasarkan grafik kurva baku yang ditunjukkan pada Gambar 4.16 jika dibandingkan dengan grafik pada Gambar 4.17, linearitas yang didapatkan antara absorban alat ukur dan
spektrofotometer standar mempunyai selisih yang sedikit atau sekitar 0,006. Kurva baku alat ukur mempunyai linearitas sebesar 0,998, sedangkan kurva baku spektrofotometer standar
mempunyai linearitas sebesar 0,992. Grafik hubungan kalibrasi antara absorban alat ukur hasil perancangan dengan
absorban spektrofotometer standar pada rentang 2-5 ppm dapat dilihat pada gambar 4.18.
Gambar 4.18 Kurva Baku Perbandingan Absorban Alat Ukur Dengan Spektrofotometer Standar Pada Rentang 2-5 ppm
Berdasarkan Gambar 4.18 diperoleh hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar. Hasil
hubungan kalibrasi diperoleh dengan bentuk persamaan : γ = 22,76x+0,016 4.7
y = 22.76x + 0.016 R² = 0.998
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.01 0.02
0.03 0.04
A b
so rb
a n
S p
e kt
ro fo
to m
e te
r
S ta
n d
a r
Absorban x Alat Ukur
Kalibrasi Absorban 2 - 5 ppm
2 - 5 ppm Linear 2 - 5 ppm
Dimana � merupakan nilai absorban alat ukur hasil perancangan dan y merupakan
nilai absorban hasil kalibrasi. Besar
error
yang terjadi antara absorban hasil kalibrasi kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar dihitung dengan
persamaan 4.7. Hasil pengujian kalibrasi kurva baku ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Error
Hasil Kalibrasi rentang 2-5 ppm ppm
Alat ukur x Spektrofotometer
Kalibrasi y Error
2 0,014
0,331 0,334
0,906 3
0,02 0,474
0,471 0,632
4 0,026
0,617 0,607
1,620 5
0,031 0,715
0,721 0,839
Berdasarkan tabel 4.5,
error
hasil kalibrasi antara alat ukur dengan spektrofotometer standar pada sampel kurkumin pada rentang 2-5 ppm mempunyai
error
tidak melebihi dari +5. Kurva baku kalibrasi perbandingan antara alat ukur hasil perancangan dengan
spektrofotometer standar pada rentang 2-5 ppm ini digunakan sebagai kurva baku untuk mencari y kalibrasi.
4.3.3 Pengujian Pengukuran Sampel Kunyit