f. Kuantitas rasa cinta
Manusia menjalin relasi romantis karena adanya ketertarikan dan mengembangkan cinta satu sama lain. Salah satu pembahasan
mengenai cinta yang banyak dikenal oleh orang adalah teori Cinta Triangular menurut Sternberg. Menurut Sternberg 1988, 1995,
cinta memiliki tiga bentuk, yaitu keintiman, komitmen, dan gairah Santrock, 1995. Besarnya rasa cinta yang dirasakan oleh individu
menjadi salah satu penentu kepuasan berelasi yang dirasakan individu Santrock, 1995.
g. Kuantitas masalah dalam hubungan
Suatu hubungan tidak mungkin lepas dari permasalahan. Seberapa sering suatu permasalahan muncul dan bagaimana respon
individu dan pasangan dalam menghadapinya turut menentukan kepuasan individu dalam relasi mereka.
3. Kaitan Kepuasan Berelasi diBerbagai Bidang
a. Perilaku
Aspek perilaku adalah salah satu aspek yang membentuk kepuasan berelasi. Komponen yang cukup mempengaruhi adalah
adanya interaksi yang positif. Interaksi positif ini diantaranya meliputi pemberian dan penerimaan kasih sayang, saling berbagi
cerita dan mengembangkan rasa humor. Indikator paling jelas dari interaksi yang positif adalah validation Gottman; Shapiro
Gottman dalam Steuber, 2005. Perilaku yang menunjukkan validation adalah keterbukaan, penerimaan, dan rasa saling
menghargai terhadap sudut pandang pasangan yang mungkin saja berlawanan dengan sudut pandang individu Shapiro Gottman
dalam Steuber 2005. b.
Kognitif Unsur kognitif merupakan salah satu konstruk kepuasan
berelasi yang sudah banyak diteliti dalam beberapa studi. Salah satu bagian dari unsur kognisi yang banyak diteliti adalah mengenai
keyakinan individu di dalam hubungan. Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa keyakinan
yang tidak realistis dalam hubungan berkaitan dengan ketidakpuasan. Sebaliknya, banyak pula studi yang menunjukkan
fungsi dari adanya keyakinan yang tidak realistis tersebut. Salah satunya, menurut Murray, Holmes, dan Griffin 1996, tingginya
kualitas pasangan ideal yang dimiliki seseorang merupakan karakteristik dari hubungan berpacaran maupun pernikahan yang
bahagia. Kualitas pasangan dalam hal ini antara lain meliputi kebaikan hati, kesabaran, rasa saling mengerti, toleransi,
penerimaan, dan responsivitas pasangan. Hasil penelitian mereka menemukan bahwa pasangan yang bahagia adalah pasangan yang
memandang partner mereka dengan lebih positif dan meyakini
bahwa kualitas partner tersebut adalah kualitas partner yang ideal bagi mereka, begitu juga sebaliknya Fincham Beach, 2006.
Keyakinan ini berkaitan dengan persepsi terhadap pasangan dan standar idealnya Campbell, Simpson, Kashy, Fletcher dalam
Fincham Beach, 2006. Marcel Zentner, PhD, seorang profesor psikologi di University of Geneva di Swiss, melakukan penelitian
mengenai hal tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pasangan akan menunjukkan kepuasan yang tinggi ketika ada
kesesuaian antara karakteristik pasangan ideal mereka dengan persepsi mereka terhadap pasangan.
Pada penelitian lain, Murray dan teman-temannya 2002 menemukan bahwa ketika individu menduga adanya kesamaan
dengan pasangan, padahal hal tersebut belum terlihat kebenarannya, merupakan karakteristik awal tercapainya kepuasan berelasi
Fincham Beach, 2006
4. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Berelasi