Prinsip pengembangan KTSP: Prosedur operasional pengembangan KTSP

10 Panduan Pengembangan KTSP ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. c. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

3. Prosedur operasional pengembangan KTSP

Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi: a. Analisis mencakup:  analisis ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai Kurikulum;  analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan  analisis ketersediaan sumber daya pendidikan. b. Penyusunan mencakup:  perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;  pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;  pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;  penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;  penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan  penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran. Prosedur Pengembangan perlu dipahami oleh TPK 11 Panduan Pengembangan KTSP ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah c. Penetapan dilakukan kepala sekolahmadrasah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolahmadrasah. d. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya 12 Panduan Pengembangan KTSP ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

BAB III LANGKAH KERJA PENGEMBANGAN DAN SISTEMATIKA KTSP

A. Pengorganisasian

Pengembangan Kurikulum Sekolah dilaksanakan oleh TPK Sekolah, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Guru, serta pengawas pembina dengan pendampingan atau bimbingan dan kerjasama Dinas Pendidikan Kab.Kota, , atau DinasInstansi lain yang terkait. Kerjasama dengan dinasinstansi terkait dapat dilakukan untuk menambah atau memperkaya muatan Kurikulum Sekolah sesuai dengan karakteristik sekolah, keunggulan lokal, dan sosial budaya lingkungan setempat. Kurikulum Sekolah yang telah disusun dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang bersangkutan, dengan terlebih dahulu disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah setelah disahkan oleh Dinas Pendidikan Kab.Kota. Kegiatan di Sekolah secara teknis dikoordinasikan oleh Kepala Sekolah dan atau TPK Sekolah dengan melibatkan Komite Sekolah dan bekerjasama dengan Pengawas Pembina sekolah sebagai representasi Dinas Pendidikan Kab.Kota.

B. Langkah Kerja Pengembangan KTSP

Memperhatikan prosedur operasional seperti di atas, langkah kerja pengembangan KTSP jenjang SMA dapat digambarkan seperti pada bagan 1 berikut; KTSP Dilaksanakan dengan penuh tenggungjawab 13 Panduan Pengembangan KTSP ©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah Bagan 1: Langkah Kerja Pengembangan KTSP Jenjang SMA Pada bagan 1 di atas terdapat 5 lima besaran kegiatan yaitu; 1 Kegiatan Koordinasi dan Persiapan, 2 Pelaksanaan Pengembangan, 3 Supervisi, 4 Sosialisasi dan Implementasi, dan 5 Evaluasi. Masing-masing kegiatan tersebut akan dijelaskan berikut ini.

1. Kegiatan Persiapan dan Koordinasi

Kegiatan persiapan terdiri atas beberapa kegiatan yang dilakukan di sekolah dengan koordinasi Dinas Pendidikan KabupatenKota yang dalam hal ini dapat diwakili oleh pengawas SMA, berupa bimbingan dalam penyusunan KTSP dengan substansi yang mencakup antara lain 1 penentuan jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal; 2 penentuan jadwal penyusunan dan pendampingan; dan 3 perumusan kalender pendidikan. Kegiatan persiapan yang dapat dilakukan antara lain; a. Kepala SMA berkoordinasi dengan pengawas membentuk atau melakukan revitalisasi fungsi Tim Pengembang Kurikulum TPK Sekolah dan