dan lokasi pabrik berada di Jl. Kusumanegara, Yogyakarta dan perseroan
memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1972.
4.1.10. Ultra Jaya Milk, Tbk.
PT. Ultra Jaya Milk Tbk didirikan pada tanggal 2 November 1971, dengan berdasarkan Akta Notaris No. 8 yang dibuat dihadapkan Komar
Sasmita, S. H. Perseroan bergerak dalam bidang perindustrian, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan darat atau laut, serta perdagangan
dengan Kantor Pusat yang berkedudukan di Jl. Raya Cimareme No. 131 Padalarang Bandung, Jawa Barat, sedangkan lokasi pabrik berada di Jl.
Cimareme No. 143 Cimahi, Bandung, Jawa Barat, dan perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1990.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Perusahaan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 perusahaan Food Beverages yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2004 sampai tahun 2007.
4.2.1. Total Assets Turnover X
1
Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan
modal yang di investasikan untuk menghasilkan ”revenue”. Berikut ini data
total assets turnover perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004 sampai
dengan 2007:
Tabel 4.1 : Data Total Assets Turnover X
1
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2007
Tahun No. Nama
Perusahaan 2004 2005
2006 2007
1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
114,32 126,91
134,88 94,35
2. PT. Davomas Abadi, Tbk
65,41 64,16
61,18 72,38
3. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
128,54 148,18
145,96 157,37
4. PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk
198,65 213,96
211,72 218,97
5. PT. Delta Djakarta, Tbk
139,39 143,84
125,57 141,16
6. PT. Mayora Indah, Tbk
107,61 116,86
126,92 149,40
7. PT. Fast Food Indonesia, Tbk
276,23 272,13 263,95
252,53
8. PT. Siantar Top, Tbk
151,55 134,40
118,76 116,02
9. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
88,09 84,10
58,27 75,06
10. PT. Ultra Jaya Milk, Tbk
42,02 56,74 66,87 82,68
Rata-rata prosentase 131,18 136,13
131,41 135,99
Sumber : Lampiran 1
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa PT. Fast Food Indonesia, Tbk memiliki Total Assets Turnover tertinggi dari tahun 2004 sampai 2007 yaitu
sebesar 276,23 di tahun 2004; 272,13 di tahun 2005; 263,95 di tahun 2006 dan 252,53 di tahun 2007.
Sedangkan Total Assets Turnover terendah dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk, Tbk sebesar 42,02 di tahun 2004 dan 56,74 di tahun 2005.
Diikuti oleh PT. Tunas Baru Lampung, Tbk sebesar 58,27 di tahun 2006 dan PT. Davomas Abadi, Tbk sebesar 72,38 di tahun 2007.
Rata-rata prosentase Total Assets Turnover tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 136,13 dan Total Assets Turnover terendah
terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 131,18.
4.2.2. Inventory Turnover X
2
Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari
inventory dan tendensi untuk adanya “overstock”. Berikut ini data inventory turnover
perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004 sampai dengan 2007:
Tabel 4.2 : Data Inventory Turnover X
2
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2007
Tahun No. Nama
Perusahaan 2004 2005 2006 2007
1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
582,80 532,81
562,31 510,46
2. PT. Davomas Abadi, Tbk
979,04 1.137,16
472,85 717,52
3. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
558,48 672,61
610,37 827,88
4. PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk
5.079,08 5.994,01 6.604,91 7.420,61
5. PT. Delta Djakarta, Tbk
475,50 482,17
521,26 842,57
6. PT. Mayora Indah, Tbk
561,02 774,11
634,89 824,80
7. PT. Fast Food Indonesia, Tbk
1.249,75 1.213,87
1.060,49 1.140,84
8. PT. Siantar Top, Tbk
623,32 579,07
482,83 462,89
9. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
744,35 676,68
710,33 320,83
10. PT. Ultra Jaya Milk, Tbk
247,94 292,70 394,56 275,91
Rata-rata prosentase 1.110,13
1.235,52 1.205,48 1.334,43
Sumber : Lampiran 1
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk memiliki Inventory Turnover tertinggi dari tahun 2004 sampai 2007 yaitu
sebesar 7.420,61 di tahun 2007; 6,604,91 di tahun 2006; 5.994,01 di tahun 2005 dan 5.079,08 di tahun 2004.
Sedangkan Inventory Turnover terendah dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk, Tbk dari tahun 2004 sampai 2007 yaitu sebesar 247,94 di tahun
2004; 275,91 di tahun 2007; 292,70 di tahun 2005 dan 394,56 di tahun 2006.
Rata-rata prosentase Inventory Turnover tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 1.334,43 dan Inventory Turnover terendah terjadi
pada tahun 2004 yaitu sebesar 1.110,13.
4.2.3. Net Profit Margin X
3
Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan neto yang bisa diperoleh dari setiap rupiahnya. Berikut ini data net profit margin
perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004 sampai dengan 2007:
Tabel 4.3 : Data Net Profit Margin X
3
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2007
Tahun No. Nama
Perusahaan 2004 2005 2006 2007
1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
2,16 0,66
3,01 3,52
2. PT. Davomas Abadi, Tbk
9,59 8,04
11,85 7,44
3. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
12,28 10,21 8,26
8,62
4. PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk
6,87 4,12
2,90 3,38
5. PT. Delta Djakarta, Tbk
6,10 7,29
6,03 5,66
6. PT. Mayora Indah, Tbk
6,18 2,68
4,75 5,01
7. PT. Fast Food Indonesia, Tbk
4,20 4,02
5,40 6,45
8. PT. Siantar Top, Tbk
4,01 1,66
2,60 2,60
9. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
1,38 0,51
4,43 5,27 10.
PT. Ultra Jaya Milk, Tbk 0,81
0,64 1,76
2,69 Rata-rata prosentase
5,36 3,98 5,10 5,06
Sumber : Lampiran 1
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki Net Profit Margin tertinggi tahun 2004, 2005 dan 2007 yaitu
sebesar 12,28; 10,21 dan 8,62. Sedangkan tahun 2006, Net Profit Margin
tertinggi dimiliki oleh PT. Davomas Abadi, Tbk sebesar 11,85. PT. Ultra Jaya Milk, Tbk memiliki Net Profit Margin terendah
yaitu sebesar 0,81 di tahun 2004 dan 1,76 di tahun 2007. Sedangkan
tahun 2005 dimiliki oleh PT. Tunas Bar Lampung, Tbk sebesar 0,51 dan tahun 2007 dmiliki oleh PT. Siantar Top, Tbk yaitu sebesar 2,6.
Rata-rata prosentase Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 5,36 dan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun
2005 yaitu sebesar 3,98.
4.2.4. Return On Equity X
4
Rasio ini mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
Berikut ini data return on equity perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004
sampai dengan 2007: Tabel 4.4 : Data
Return On Equity X
4
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2007
Tahun No. Nama
Perusahaan 2004 2005 2006 2007
1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
9,23 2,88
13,13 13,76
2. PT. Davomas Abadi, Tbk
14,35 11,55
20,11 17,60
3. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
34,99 38,18 37,08 42,68
4. PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk
25,77 15,88
10,92 12,99
5. PT. Delta Djakarta, Tbk
10,90 13,89
10,02 10,32
6. PT. Mayora Indah, Tbk
9,50 5,11
9,65 13,09
7. PT. Fast Food Indonesia, Tbk
19,14 18,09
23,92 27,17
8. PT. Siantar Top, Tbk
8,98 3,24
4,21 4,35
9. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
3,22 1,21
6,12 10,40
10. PT. Ultra Jaya Milk, Tbk
0,54 0,56 1,81 3,65
Rata-rata prosentase 13,66
11,06 13,70
15,60
Sumber : Lampiran 1
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki Return On Equity tertinggi dari tahun 2004 sampai 2007 yaitu
sebesar 34,99 di tahun 2004; 38,18 di tahun 2005; 37,08 di tahun 2006 dan 42,68 di tahun 2007. Sedangkan Return On Equity terendah dimiliki
oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk dari tahun 2004 sampai 2007 yaitu sebesar 0,54 di tahun 2004; 0,56 di tahun 2005; 1,81 di tahun 2006
dan 3,65 di tahun 2007. Rata-rata prosentase Return On Equity tertinggi terjadi pada tahun
2007 yaitu sebesar 15,60 dan Return On Equity terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 11,06.
4.2.5. Return On Assets X
5
Rasio ini mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Berikut ini data
return on assets perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004 sampai dengan
2007:
Tabel 4.5 : Data Return On Assets X
5
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2007
Tahun No. Nama
Perusahaan 2004 2005 2006 2007
1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
2,47 0,84
4,06 3,32
2. PT. Davomas Abadi, Tbk
6,27 5,16
7,25 5,39
3. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
15,79 15,12 12,05
13,57
4. PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk
13,65 8,81
6,14 7,39
5. PT. Delta Djakarta, Tbk
8,50 10,49
7,58 7,99
6. PT. Mayora Indah, Tbk
6,65 3,13
6,02 7,48
7. PT. Fast Food Indonesia, Tbk
11,59 10,93
14,25 16,29
8. PT. Siantar Top, Tbk
6,07 2,23
3,09 3,01
9. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
1,22 0,43
2,58 3,96
10. PT. Ultra Jaya Milk, Tbk
0,34 0,36 1,18 2,22
Rata-rata prosentase 7,26 5,75
6,42 7,06
Sumber : Lampiran 1
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki Return On Assets tertinggi tahun 2004 dan 2005 yaitu sebesar
15,79 dan 15,12. Sedangkan Return On Assets tertinggi pada tahun 2006
dan 2007 dimiliki oleh PT. Fast Food Indonesia, Tbk yaitu sebesar 14,25 dan 16,29.
Return On Assets terendah dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk, Tbk
dari tahun 2004 sampai tahun 2007 yaitu sebesar 0,34 di tahun 2004; 0,36 di tahun 2005; 1,18 di tahun 2006 dan 2,22 di tahun 2007.
Rata-rata prosentase Return On Assets tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 7,26 dan Return On Assets terendah terjadi pada tahun
2005 yaitu sebesar 5,75.
4.2.6. Pertumbuhan Laba Y
Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan
laba pada periode sebelumnya. Berikut ini data pertumbuhan laba perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004 sampai dengan 2007:
Tabel 4.6 : Data Pertumbuhan Laba Y Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2007
Tahun No. Nama
Perusahaan 2004 2005 2006 2007
1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
-35,89 -67,95
433,16 48,27 2.
PT. Davomas Abadi, Tbk 7,54
-8,98 117,92
6,21
3. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
-3,22 -0,34
-15,44 14,68
4. PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk
44,80 -29,74
-24,08 34,92
5. PT. Delta Djakarta, Tbk
2,77 45,72
-23,26 9,35 6.
PT. Mayora Indah, Tbk 0,58
-46,27 104,63
51,31 7.
PT. Fast Food Indonesia, Tbk 2,86
10,65 66,93
48,76
8. PT. Siantar Top, Tbk
-8,41 -62,75
35,62 8,10
9. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
-37,75 -62,21
750,36 83,85
10. PT. Ultra Jaya Milk, Tbk
-41,06 2,63
225,35 105,79
Rata-rata prosentase -6,78
-21,92 167,12 41,12
Sumber : Lampiran 1
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk memiliki pertumbuhan laba tertinggi tahun 2004 sebesar 44,80 sedangkan
pertumbuhan laba terendah pada tahun tersebut dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk, Tbk yaitu sebesar -41,06.
PT. Delta Djakarta, Tbk memiliki pertumbuhan laba tertinggi tahun 2005 sebesar 45,72 sedangkan pertumbuhan laba terendah pada tahun
tersebut dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yaitu sebesar - 67,95.
PT. Tunas Baru Lampung, Tbk memiliki pertumbuhan laba tertinggi tahun 2006 sebesar 750,36 sedangkan pertumbuhan laba terendah
pada tahun tersebut dimiliki oleh PT. Aqua Golden Missisippi, Tbk yaitu sebesar -24,08.
PT. Ultra Jaya Milk, Tbk memiliki pertumbuhan laba tertinggi tahun 2007 sebesar 105,79 sedangkan pertumbuhan laba terendah pada
tahun tersebut dimiliki oleh PT. Davomas Abadi, Tbk yaitu sebesar 6,21. Rata-rata prosentase pertumbuhan laba tertinggi terjadi pada tahun
2006 yaitu sebesar 167,12 dan pertumbuhan laba terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar -21,92.
4.3. Analisis Regresi Linier Berganda 4.3.1. Uji Normalitas