Sedangkan pengertian pers di Indonesia tercantum dalam Undang-Undang No.11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers dan Undang-Undang
No. 21 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 11 Tahun 1966. Dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan sebagai berikut:
”Pers adalah lembaga kemasyarakatan, alat perjuangan nasional yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi massa, yang bersifat
umum berupa penerbitan yang teratur waktu terbitnya dilengkapi atau tidak diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri berupa percetakan alat-alat foto,
klise, mesin-mesin stencil atau alat-alat teknik lainnya.” Jadi berdasar definisi pers diatas jelas tercantum bahwa pers harus
mempunyai idealisme, yakni bahwa pers Indonesia merupakan alat perjuangan nasional, bukan sekedar penjual berita hanya untuk mencari keuntungan finansial.
2.1.2. Tugas dan Fungsi Pers
Tugas dan fungsi pers adalah mewujudkan keinginan manusia yang haus akan kebutuhan informasi tersebut melalui medianya. Tetapi fungsi pers bukan
hanya itu, menurut Kusumaningrat fungsi pers yang lebih detail adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informatif Yaitu memberikan informasi atau berita kepada khalayak dengan cara yang
teratur. Pers menghimpunberita yang dianggap berguna dan penting bagi orang banyak dan kemudian menuliskan dengan kata-kata. Pers memberitakan suatu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kejadian pada saat itu dan tidak menutup kemungkinan bahwa pers juga memperingatkan khalayaknya tenyang peristiwa yang diduga akan terjadi.
2. Fungsi Kontrol fungsi watchdog Pers harus memberitakan apa yang akan berjalan dengan baik dan tidak berjalan
dengan baik. Fungsi ini harus dilakukan dengan lebih aktif oleh pers daripada oleh kelompok organisasi masyarakat lain seperti LSM, dan lain sebagainya.
3. Fungsi Interpretatif dan Direktif Pers harus menceritakan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian biasanya
melalui tajuk rencana atau tulisan latar belakang dan jika diperlukan, pers juga memberitahukan tindakan yang seharusnya diambil oleh masyarakat dan
memberikan alasan mengapa harus bertindak. 4. Fungsi Menghibur
Mereka menceritakan kisah yang menarik dan lucu untuk khalayak ketahui humor, drama serta musik meskipun kisah itu tidak terlalu penting.
5. Fungsi Regeneratif Pers membantu menyampaikan warisan sosial kepada generasi baru terjadi proses
regenerasi dari angkatan yang sudah tua kepada angkatan yang lebih muda dengan cara menceritakan bagaimana sesuatu itu dilakukan di masa lampau, bagaimana
dunia dijalankan sekarang, bagaimana itu diselesaikan dan apa yang dianggap dunia itu benar atau salah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Fungsi Pengawalan Hak-Hak Warga Negara Pers harus menjaga baik-baik jangan sampai timbul tirani golongan mayoritas
dimana golongan mayoritas itu menguasai dan menekan golongan minoritas. Pers harus bekerja bersasarkan teori tanggung jawab dan menjamin hak setiap pribadi
untuk didengar dan diberi penerangan sesuai dengan yang dibutuhkannya. Dalam beberapa hal khalayak hendaknya diberi kesempatan untuk menulis kritik dalam
media terhadap segala yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat, bahkan juga tidak menutup kemungkinan untuk mengkritik medianya sendiri.
7. Fungsi Ekonomi Pers juga dapat berfungsi secara ekonomi yaitu dengan cara melayani sistem
ekonomi melalui iklan 8. Fungsi Swadaya
Untuk memelihara kebebasan yang murni, pers berkewajiban untuk memupuk kekuatan modalnya sendiri agar tidak ditempatkan dibawah kehendak siapa saja
yang mampu membayarnya sebagai balas jasa. Kusumaningrat, 2005 : 27-29 Media massa merupakan institusi baru yang berkaitan dengan produksi
dan distribusi pengetahuan dalam arti luas. Media massa mempunyai sejumlah ciri-ciri yang menonjol, diantaranya adalah penggunaan teknologi yang relatif
maju untuk produksi massal dan penyebaran pesan, mempuyai organisasi yang sistematis dan aturan-aturan sosial serta sasaran pesan yang mengarah pada
audiens dalam jumlah besar yang tidak bisa ditentukan apakah meraka menerima
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pesan yang disampaikan, atau malah menolaknya. Institusi media massa pada dasarnya terbuka, beroprasi dalam dimensi publik untuk memberikan saluran
komunikasi reguler dari berbagai pesan yang mendapat persetujuan sosial dan dikehendaki oleh banyak individu.
Dalam komunikasi massa menurut Winarni dapat dipusatkan pada komponen-komponen komunikasi massa, yaitu variabel yang dikandung dalam
setiap tindak komunikasi dan bagaimana variabel ini bekerja pada media massa, kelima komponen tersebut adalah:
1. Sumber. Komunikasi massa adalah suatu organisasi kompleks yang
mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan pesan.
2. Khalayak. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan
kepada massa, yaitu khalayak yang jumlahnya besar yang bersifat heterogen dan anonim.
3. Pesan. Pesan dalam komunikasi massa bersifat umum, maksudnya
adalah setiap orang bisa mengetahui pesan-pesan komunikasi dari media massa.
4. Proses. Ada dua proses dalam komunikasi massa yaitu: 1
Komunikasi massa merupakan proses satu arah. Komunikasi ini berjalan dari sumber ke penrima dan tidak secara langsung
dikembalikan kecuali dalam bentuk umpan balik tertunda. 2 Komunikasi massa merupakan proses dua arah Proses seleksi.
Baik media ataupun khalayak melakukan seleksi. Media
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menyeleksi khalayak sasaran atau penerima menyeleksi dari semua media yang ada, pesan manakah yang mereka ikuti.
5. Konteks komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks
sosial. Media mempengaruhi konteks sosial masyarakat, dan konteks sosial masyarakat mempengaruhi media massa. Winarni,
2003 : 4-5 Setiap disiplin ilmu dalam komunikasi memiliki ciri-ciri dan karekateristik
yang berbeda-beda, adapun beberapa karakteristik komunikasi massa yang sering digunakan pada media massa yaitu:
1. Sifatnya satu arah, walaupun beberapa media massa terkadang
melibatkan khalayak secara langsung dengan diadakannya dialog interaktif, namun itu hanya untuk kepentingan terbatas.
2. Selalu ada proses seleksim misalnya, setiap media memilih
khalayaknya, demikian juga dengan khlayak yang juga menyeleksi medianya, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu
untuk menikmatinya. 3.
Menjangkau khalayak secara luas. Dengan adanya satuu stasiun pemancar pesan atau informasi dapat disampaikan dalam cakupan
satu negara. Namun dalam karakteristik ini sistem ekonomi dan sosial juga ikut berperan.
4. Berusaha membidik sasaran tertentu, informasi yang disampaikan
harus menarik minat orang-orang sehingga informasi tersebut disalurkan kepada orang lain
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka
terhadap kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang berlangsung antara media dan masyarakat. Untuk memahami
sebuah masyarakat kita harus menelaah latar belakang, asumsi dan keyakinan-keyakinan dasarnya. Untuk itu diperlukan penguasaan
atas sejarah, sosiologi, ilmu ekonomi dan filsafat demi memahami sebuah masyarakat secara benar. Rivers, 2004 :18
Dalam komunikasi massa, umpan balik relatif tidak ada atau bersifat tunda, komunikator cenderung sulit untuk mengetahui umpan balik komunikan
secara segera. Untuk mengetahuinya, maka biasanya harus diadakan seminar terbuka yang menghubungkan antara komunikator dan komunikan secara
langsung, diadakannya survey atau penelitian. Vardiansyah, 2004:33.
2.2. Berita