7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar. Tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat
melepaskannya dirinya dari kegiatan belajar dan itu berarti bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut
terjadinya aktivitas belajar juga tidak pernah berhenti. Dalam buku Educational Psychology, H.C. Witherington mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola batu dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian
atau suatu pengertian Aunurahman, 2009 : 35. Definisi lain mengemukakan bahwa belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang
relative menetap sebagai suatu hasil dari suatu pengalaman Imron, 1996 : 3. Belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika
ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau keluarganya sendiri Syah, 2003 : 63.
8
B. Ciri-ciri Belajar Siregar, 2011: 5
Belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor maupun nilai dan
sikap afektif. 2.
Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha.
Perubahan terhadi akibat interaksi dengan lingkungan. 4.
Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
C. Masalah-masalah dalam Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi Siregar,
2011: 175
Masalah belajar
internal adalah
masalah yang
menimbulkan kekurangberesan siswa dalam belajar.Masalah belajar eksternal adalah masalah
yang timbul dari luar diri siswa sendiri atau faktor-faktor eksternal yang menyebabkan kekurangberesan siswa dalam belajar.Belajar sangat dipengaruhi
oleh faktor internal maupun eksternal.
9
1. Faktor Internal.
a. Faktor Fisiologis Faktor fisiologis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan
jasmani seseorang. Faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi belajar siswa dibedakan
menjadi dua, yaitu: 1 Torus kondisi badan : cukupnya nutrisi, beberapa penyakit ringan
yang diderita 2 Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
b. Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan
kejiwaan siswa. Faktor psikologis dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti :
1 Bakat : kemampuan potensial yang dimiliki anak untuk mencapai keberhasilan.
2 Minat : kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu.
3 Intelegensi : kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. 4 Motivasi
: keadaan internal manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu
10
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Sosial 1 Lingkungan Keluarga
a Orang Tua Seorang anak perlu diberi dorongan dan pengertian dari orang tua
dalam kegiatan belajar. Perhatian orang tua sangat penting dalam mendidik anak-anak. Tanpa perhatian berarti membiarkan anak
berbuat sekehendaknya. b Suasana Rumah
Hubungan antar anggota keluarga yang kurang harmonis akan menimbulkan suasana kaku dan tegang dalam keluarga yang
menyebabkan anak kurang bersemangat dalam belajar. c Kemampuan Ekonomi Keluarga
Hasil belajar yang baik tidak dapat diperoleh hanya dengan mengandalkan keterangan-keterangan yang diberikan guru di
dalam kelas, tetapi membutuhkan juga alat-alat yang memadai yang sebagian besar alat-alat tersebut harus disediakan sendiri oleh
murid. Bagi orang tua yang keadaan ekonomi sudah memadai dipastikan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya
itu secara memuaskan.
11
d Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan dan kebiasaan dalam keluarga, akan
mempengaruhi sikap anak-anak dalam belajar. Oleh karena itu, anak-anak hendaknya ditanamkan kebiasaan yang baik, agar
mendorong anak untuk belajar. 2 Lingkungan Guru
a Interaksi Guru dan Murid Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara rutin akan
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancer dan menyebabkan anak didik merasa distansi jarak dengan guru.
b Hubungan Antar Murid Guru yang kurang bisa mendekati siswa dan kurang bijaksana,
maka tidak akan mengetahui bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Suasana kelas semacam ini tidak
diharapkan dalam proses belajar. Maka guru harus mampu membina siswa supaya dapat hidup bergotongroyong dalam
belajar bersama. c Cara Penyajian Bahan Pelajaran
Guru yang hanya bisa mengajar dengan metode ceramah saja membuat siswa menjadi bosan dan ngantuk. Oleh karena itu guru
12
harus berani mencoba metode-metode baru untuk pemahaman siswa dalam belajar
3 Lingkungan Masyarakat a Teman bergaul
b Kegiatan dalam masyarakat\ c
Massmedia b. Faktor Non Sosial
1 Sarana dan Prasarana Sekolah a Kurikulum
b Media pendidikan c Keadaan gedung
d Sarana belajar 2 Waktu Belajar
3 Rumah 4 Alam
D. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestrasi belajar
merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan
13
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan guru.
E. Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar