Protein Kanker PENELAAH PUSTAKA

B. Protein

Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Suatu protein terdiri dari asam amino yang terikat satu dengan yang lain oleh ikatan peptida Poedjiadi, 1994. Beberapa protein dalam tanaman memiliki sifat sebagai protein racun. Sebagian diantaranya berperan dalam melindungi tumbuhan dari serangan mikroba. Protein beracun lain memberikan harapan sebagai antikanker dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus Robinson, 1991. Pemurnian protein dapat dilakukan dengan cara fraksionasi, yaitu memisahkan masing-masing protein dalam campuran secara fraksi demi fraksi. Proses pengendapan protein dapat dilakukan dengan menggunakan amonium sulfat berkonsentrasi tinggi atau larutan jenuh Poedjiadi, 1994. Hasil pengendapan didialisis untuk menghilangkan amonium sulfat yang sebelumnya digunakan untuk mengendapkan protein. Dialisis ini didasarkan pada perbedaan konsentrasi antara dua permukaan membran dialisis. Molekul kecil, dalam hal ini adalah amonium sulfat, akan keluar dari kantong dialisis dan protein yang mempunyai bobot molekul besar akan tetap tertinggal di dalam kantong dialisis. Proses dialisis akan berhenti setelah tercapai keadaan setimbang atau equilibrium Kerese, 1984.

C. Kanker

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker Anonim, 2003. Perbedaan yang utama yaitu kanker merupakan neoplasma yang menyebar dan ganas atau disebut malignant neoplasm dan tumor merupakan neoplasma yang tidak menyebar dan tidak ganas atau disebut benign neoplasm Bosman, 1996. Tingkatan perubahan sel pada pertumbuhan kanker adalah sebagai berikut: 1. hiperplasi yaitu pembengkakan organ tubuh akibat pertumbuhan sel-sel baru yang abnormal karena kehilangan kontrol pertumbuhan. 2. metaplasi yaitu perubahan epitel suatu jenis jaringan dewasa menjadi jaringan lain yang juga dewasa. 3. displasi yaitu eprubahan sel dewasa ke arah kemunduran dalam hal bentuk, besar dan orientasinya, masih bersifat reversibel. 4. anaplasi yaitu perubahan serupa displasi yang menyimpang lebih jauh dari normal. Bersifat ireversibel. 5. karsinoma insitu yaitu gambaran sel menjadi sangat atipik namun belum terdapat pertumbuhan infiltratif. 6. invasi yaitu sel kanker telah menembus lapisan basal jaringan. YuswantoSinaradi, 2000

D. Sel Myeloma