jenis yaitu yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dam faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang
belajar, yang disebut faktor eksternal. Faktor yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor biologis dan faktor psikologis. Yang dapat dikatagorikan sebagai faktor biologis antara lain : usia, kematangan, dan
kesehatan, sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.
Faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor manusia human dan faktor non
manusia, seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik. Dengan uraian di atas faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah : 2 Faktor sosial dan non sosial
3 Faktor fisiologis dan psikologis 4 Faktor internal dan eksternal
c. Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika Anak Tunagrahita Ringan
1. Pengertian tentang matematika
Matematika sebagai salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran di sekolah, mata pelajaran ini sangat penting karena peran
matematika memecahkan permasalahan dalam segala sektor kehidupan, maka pelajaran matematika juga sangat penting diberikan kepada anak
tuna grahita ringan sebagai bekal pemecahan masalah dalam, kehidupan sehari-hari.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia 1998:556 matematika adalah ilmu tentang bilangan hubungan antar bilangan, dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.
2. Pengertian Pembelajaran Matematika Anak Tuna Grahita Ringan
Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan individu untuk mencapai sesuatu. Menurut Dimyati dan Mujiono dalam
Mumpuniarti 2007:35 program pembelajaran berisi urutan perilaku yang dikehendaki penguatan, waktu mempelajari perilaku dan evaluasi.
Pembelajaran sebagai berorientasi kepada hasil dan hasil itu berupa perilaku baik belajar yang meliputi kapabilitas ketrampilan, pengetahuan,
sikap dan nilai. Menurut Polloway dan Patton dalam Mumpuniarti 2007:35
pembelajaran dapat didefinisikan berbagai cara yang meliputi The Development Of Awareness and In sight, artinya pengembangan tentang
kesadaran dan pemahaman serta Observable Changes In Behavior Resulting From Interaction With The Enviroment, yang artinya
pengubahan secara nyata pada tingkah laku yang dihasilkan dari interaksi dengan lingkungan. Pembelajaran menandaskan suatu usaha untuk
mengupayakan individu melakukan proses perubahan, pengembangan dan peningkatan.
Berdasarkan pengertian diatas penulis berpendapat bahwa pembelajaran matematika anak tunagrahita ringan dimaksudkan terjadi
perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan, sikap, tingkah laku setelah mengikuti proses pembelajaran. Perubahan yang diharapkan adalah anak
mampu menyelesaikan penjumlahan bersusun pendek dengan teknik 1, 2 kali menyimpan dengan konsep yang betul melalui alat peraga buah-
buahan.
3. Tujuan Pembelajaran Matematika anak Tunagrahita Ringan.