Persiapan Wadah dan Bahan

6

2.3 Persiapan Wadah dan Bahan

Wadah pemeliharaan ikan yang digunakan berupa kolam beton berukuran 3 x 2,5 x 1 m sebanyak 12 buah. Sedangkan wadah pemeliharaan tanaman terbuat dari papan kayu berukuran 2,7 x 1 x 0,15 m sebanyak 9 buah yang dilapisi dengan terpal dan dilengkapi dengan pipa PVC sebagai saluran inlet dan outlet. Wadah pemeliharaan tanaman diletakkan di atas kolam pemeliharaan ikan dan bagian pipa PVC yang berfungsi sebagai saluran inlet disambungkan dengan pompa air yang diletakkan di dasar kolam. Wadah pemeliharaan tanaman kemudian diisi batu apung yang sebelumnya telah dicuci dan dibersihkan. Bagian luar tiap wadah pemeliharaan tanaman kangkung ditempatkan terminal listrik sebagai sumber listrik untuk pompa air. a b Gambar 3. Wadah pemeliharaan tanaman kangkung a dan kolam ikan yang digunakan dalam penelitian b. Pengujian debit air yang masuk ke dalam wadah tanaman dilakukan untuk mengetahui waktu yang tercatat selama air limbah dari kolam ikan mengisi penuh wadah pemeliharaan tanaman hingga memasuki saluran outlet dan kembali ke kolam pemeliharaan ikan. Waktu retensi selama 30 menit perlakuan 1 dapat dicapai dengan debit air inlet sebesar 0,109 literdetik, sehingga pergantian air kolam yang tercatat yaitu sebesar 200 dalam 24 jam. Waktu retensi selama 60 menit perlakuan 2 dapat dicapai dengan debit air inlet sebesar 0,055 literdetik, sehingga pergantian air kolam yang tercatat yaitu sebesar 100 dalam 24 jam. Sedangkan, waktu retensi selama 120 menit perlakuan 3 dapat dicapai dengan debit air inlet sebesar 0,027 literdetik, sehingga pergantian air kolam yang tercatat yaitu sebesar 50 dalam 24 jam. Sistem diadaptasikan selama satu 7 minggu agar dapat merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang berperan dalam proses dekomposisi limbah nitrogen pada wadah pemeliharaan tanaman. Kolam yang berfungsi sebagai kolam kontrol merupakan kolam air tenang dengan pergantian air sebesar 100 dalam 24 jam. Ikan yang digunakan adalah ikan nila BEST Bogor Enhanced Strain Tilapia dengan bobot sekitar 4-5 gramekor. Ikan ditebar dengan kepadatan 133 ekorm 2 . Ikan tersebut diadaptasikan terlebih dahulu dalam kolam pemeliharaan selama 2 minggu sebelum diintegrasikan dengan tanaman. Tanaman yang diintegrasikan dengan budidaya ikan dalam sistem akuaponik kali ini yaitu tanaman kangkung Ipomoea reptans. Kangkung disemai terlebih dahulu selama 2 minggu sebelum ditanam dalam media tanam pada sistem akuaponik. Kangkung ditanam dengan kepadatan 10 batangrumpun, dengan jarak antar rumpun 20 cm. a b Gambar 4. Ikan nila BEST a dan kangkung Ipomoea reptans yang digunakan dalam penelitian b.

2.4 Pemeliharaan Ikan dan Tanaman