18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di kawasan sub DAS Ciliwung hulu yang memiliki luas ± 14,964 Ha. Daerah ini
dalam koordinat geografis terletak antara 6 37’ 48” – 6
46’ 12” Lintang Selatan dan 106 49’ 48” – 107
05 ’ 0” Bujur Timur, termasuk dalam zona 48 UTM seperti dapat dilihat pada Gambar 4. Sub DAS
Ciliwung Hulu berada pada wilayah administrasi Kabupaten dan Kota Bogor. Kabupaten Bogor mencakup beberapa kecamatan, yakni : Kecamatan Ciawi, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan
Megamendung. Sedangkan Kota Bogor hanya mencakup Kecamatan Kota Bogor Timur dan Kecamatan Kota Bogor Selatan
Gambar 4. Posisi Sub DAS Ciliwung Hulu BPDAS Ciliwung – Cisadane, 2007
DAS Ciliwung Hulu dibagi menjadi tujuh Sub DAS yaitu 1 Sub DAS Tugu, 2 Sub DAS Cisarua, 3 Sub DAS Cibogo, 4 Sub DAS Cisukabirus, 5 Sub DAS Ciesek, 6 Sub DAS Ciseuseupan, 7 Sub
DAS Kalulampa. Hulu sungai Ciliwung terdiri dari 10 anak sungai besar dengan ratusan anak sungai kecil. Anak sungai utama antara lain: Citamiang, Cimegamendung, Cilember, Ciesek, Cisarua, Cibogo,
Cisukabirus, dan Ciseuseupan. Bentuk DAS Ciliwung Hulu secara keseluruhan menyerupai kipas dengan anak
– anak sungai mengalir ke sungai utama dari bagian kanan dan kiri. Anak – anak sungai pada DAS
19
Ciliwung Hulu mengalir, terkonsentrasi di suatu titik di sekitar Katulampa dengan bentuk outlet menyerupai leher botol.
B. Iklim
Berdasarkan kalisifikasi iklim Koppen yakni pengklasifikasian berdasarkan temperatur dan curah hujan harian dan bulanan, iklim Sub DAS Ciliwung Hulu masuk dalam kategori iklim tropis yang
dipengaruhi oleh angin muson dan mempunyai dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau berlangsung singkat tetapi jumlah curah hujan pada musim kemarau tetap besar sehingga
dapat menunjang adanya hutan hujan tropis yang tetap hijau sepanjang tahun Trewartha, 1954. Salah satu data yang digunakan sebagai masukan model hidrologi SWAT adalah data iklim. Unsur
– unsur iklim yang digunakan sebagai masukan antara lain: curah hujan, temperature, kelembaban nisbi,
radiasi matahari dan kecepatan angin. Data curah hujan diperoleh dari pos pengukuran curah ,hujan Gadog, Gunung Mas, Pasir Munjang, dan Panjang serta stasiun meteorologi Citeko. Sedangkan data
unsur – unsur iklim yang lainnya hanya diperoleh dari stasiun meteorologi Citeko.
Berdasarkan hasil pengukuran di stasiun Meteorologi Citeko diperoleh data suhu maksimum rata –
rata sebesar 26.15 C sedangkan suhu minimum rata
– rata sebesar 17.81 C dan kelembaban nisbi 81
sampai 89 dengan radiasi surya terendah terjadi pada bulan Januari 15.67 dan tertinggi pada bulan September 56.89. Kecepatan Angin sepanjang tahun tidak seragam dengan rerata 0.81 ms. Curah
hujan tahunan dapat mencapai 3000 mm. Musim hujan terjadi pada Oktober sampai April mengikuti sistem moonson. Bulan terbasah biasanya terjadi pada bulan Januari sedangkan bulan terkering terjadi
pada bulan Agustus. Data rerata hujan bulanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5. Grafik Rerata curah hujan bulanan sumber : Arsip Stasiun Meteorologi Citeko Suatu ciri penting sifat hujan di kawasan DAS Ciliwung Hulu adalah intensitas yang tinggi, terjadi
pada waktu singkat dalam sebaran waktu yang sempit. Waktu turunnya hujan adalah pada siang hari menjelang malam yaitu 60 sampai 80, hujan terjadi antara 14.00
– 21.00 Tim peneliti jurusan biologi FMIPA-IPB, 1992
0.00 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
600.00
Jan ua
ri F
ebr ua
ri Ma
ret A
pr il
Mei Juni
Jul i
A g
us tus
S eptem
ber O
kt o
ber N
o vem
ber D
es em
ber
C u
ra h
h u
ja n
m m
Bulan
rerata curah hujan bulananmm
20
C. Tanah dan Topografi