Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa melalui Problem Based Learning
| The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,74-80
Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8
Gambar 1. Alur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas pada
penelitian ini terdiri atas dua siklus. Siklus kegiatan pembelajaran dimulai dari perencanaan,
persiapan tindakan, pemantauan atau observasi, dan refleksi.Sumber data dalam penelitian ini
meliputi
siswa, guru,
teman sejawat
dankolaborator. Intrumen yang digunakan soal tes, lembar observasi, keusioner terhadap
pembelajaran kimia.Kuesioner diberikan di akhir siklus yaitu untuk mengetahui kendala siswa
pada proses pembelajaran kimia menggunkan indikator evaluasi penelitian tindakan kelas
PTK.
PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari dua pertemuan dan
siklus ke-2 terdiri dari 1 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa dengan
model
Problem Based
Learning. Untuk
penjabaran hasil penelitian tiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
Siklus I dalam penelitian ini terdiri dari empat jam pelajaran atau duakali pertemuan 4 x
45 menit. Berikut ini tahapan-tahapan dalam siklus I:
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, peneliti melakukan beberapa kegiatan
dalam proses perencanaan penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal ini adalah
membuat skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan pertama dan
kedua. Pertemuan pertama berlangsung selama 90 menit yang membahas tentang perbedaan
koloid, suspensi, dan larutan sejati. Pada pertemuan pertama, peneliti melakukan kegiatan
demonstrasi di dalam kelas. Pertemuan kedua berlangsung selama 90 menit yang membahas
tentang pengelompokan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya.
Kemudian pada pertemuan selanjutnya, peneliti memberikan tes hasil belajar kepada siswa
mengenai materi yang telah dibahas pada pertemuan pertama dan kedua serta mengisi
angketkuesioner untuk mengetahui pendapat siswa tentang model Problem Based Learning
yang diterapkan selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan model
Problem Based Learning melalui kegiatan demonstrasi. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti
sekaligus yang berperan sebagai guru kimia telah membentuk eam kelompok kecil yang
terdiri dari 6-7 orang setiap kelompoknya. Setiap kelompok terdiri dari anggota yang memiliki
latar belakang yang berbeda dalam hal akademik. Sebelum pelajaran dimulai, guru
terlebih
dahulu menjelaskan
pembelajaran dengan model PBL yang akan diterapkan selama
pembelajaran konsep
koloid berlangsung.
Selanjutnya siswa
dipersiapkan untuk
melakukan kegiatan pemecahan masalah dengan metode demonstrasi untuk mengidentifikasi
campuran yang bersifat koloid, larutan sejati ataupun suspensi berdasarkan sifat khas dan
karakteristik zat tersebut. Selain itu, siswa juga diberikan LKS berbasis PBL sebagai acuan
dalam melaksanakan demosntrasi sederhana tersebut. Di sini, guru bertindak sebagai
Luki Y., Rifa K., Nina A. D.
|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,75-80 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8
fasilitator saja dan siswa yang aktif sepenuhnya dalam mencari informasi yang dibutuhkan di
dalam LKS. Kemudian setiap kelompok
menyimpulkan hasil praktikumnya di dalam kelas. Pembelajaran dilakukan dengan siswa
pada masalah yang akan dicari jawabannya. Untuk menemukan jawaban atas permasalahan
yang diajukan guru, siswa dapat mencarinya dengan melakukan kegiatan praktikum bersama
teman kelompoknya sesuai acuan yang ada dalam LKS. LKS yang diberikan guru kepada
setiap kelompok memiliki topik yang berbeda. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari yaitu
jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersiya. Sebelum memasuki
pembahasan jenis koloid, peneliti memberikan apersepsi terlebih dahulu kepada siswa sesuai
dengan konsep yang akan dibahas, yaitu peneliti
menggambil “Debu” sebagai pangantar dalam kegiatan pembelajaran. Setelah selesai, siswa
bersama kelompoknya memecahkan masalah yang telah disajikan di dalam LKS untuk dicari
solusi atau penyelesaiannya.
c. Tahap Observasi