3.1.3.   Koefisien Keragaman Panjang
Hasil perhitungan nilai koefisien keragaman panjang ikan uji selama 30 hari pemeliharaan  dapat  dilihat  pada  Gambar  4.  Berdasarkan  Gambar  4,  koefisien
keragaman  panjang  pada  perlakuan  padat  penebaran  10,  20,  dan  30  larvaL berturut-turut  adalah  11,00±1,23  cm,  12,72±0,94  cm,  dan  13,29±2,67  cm.
Berdasarkan  hasil  analisis  ragam  diketahui  bahwa  perlakuan  padat  penebaran tidak  memberikan  pengaruh    yang  berbeda  nyata  terhadap  koefisien  keragaman
panjang benih ikan betok p0,05; Lampiran 3.
Gambar  4.  Histogram  Koefisien  keragaman  panjang  larva  ikan  betok  Anabas testudineus yang dipelihara selama 30 hari
3.1.4.   Bobot akhir
Hasil pecatatan nilai bobot akhir ikan uji selama 30 hari pemeliharaan dapat dilihat  pada  Gambar  5.  Nilai  bobot  akhir  pada  perlakuan  10,  20,  dan  30  larvaL
berturut-turut  adalah  0,47±0,06  g,  0,45±0,12  g,  dan  0,54±0,17  g.  Berdasarkan hasil  analisis  ragam  diketahui  bahwa  perlakuan  padat  penebaran  tidak
memberikan pengaruh  yang berbeda nyata terhadap bobot akhir benih ikan betok p0,05; Lampiran 5.
Gambar  5.  Histogram  bobot  akhir  benih  ikan  betok  Anabas  testudineus  yang dipelihara selama 30 hari
3.1.5.   Fisika-Kimia Air
Hasil  pengukuran  kualitas  air  pada  masing-masing  perlakuan  selama  30 hari  pemeliharaan  dapat  dilihat  pada  Tabel  1.  Hasil  pengukuran  kualitas  air
tersebut juga dapat dilihat pada Gambar 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Hasil pengukuran yang  diperoleh  secara  keseluruhan  menunjukkan  bahwa  kualitas  air  selama
pemeliharaan masih dalam batas toleransi ikan betok. Tabel 1. Kisaran nilai  parameter kualitas air pada pemeliharaan ikan betok
Anabas testudineus selama 30 hari Parameter
Tandon 10 larvaL
20 larvaL 30 larvaL
DO mgL 6,02-6,45
5,21-6,45 4,57-6,45
4,55-6,45 pH
6,50-7,25 5,00-7,25
5,50-7,25 5,50-7,25
suhu
o
C 27
27 27
27 Amoniak mgL
0,013-0,028  0,001-0,041  0,001-0,043  0,002-0,043 Kesadahan
mgL CaCO
3
28,83-40,36  23,06-40,36  23,06-40,36  23,06-40,36 Alkalinitas
mgL CaCO
3
32-40 32-40
24-40 24-40
Hasil  pengukuran  kandungan  oksigen  terlarut  DO  dapat  dilihat  pada Gambar 6.  Nilai DO menurun seiring waktu pemeliharaan pada semua perlakuan.
Pada  awal  pemeliharaan  nilai  DO  adalah  6,45  mgL  sedangkan  pada  akhir pemeliharaan kandungan oksigen terlarut pada tandon, perlakuan padat penebaran
10, 20, dan 30 larvaL berturut-turut adalah 6,02 mgL, 5,21 mgL, 4,57 mgL, dan 4,55 mgL.
Gambar  6.  Grafik  kelarutan  oksigen  DO  media  pemeliharaan  larva  ikan  betok Anabas testudineus yang dipelihara selama 30 hari
Hasil  pengukuran  derajat  keasaman  pH  dapat  dilihat  pada  Gambar  7  di atas.  Nilai pH menurun seiring waktu pemeliharaan pada semua perlakuan. Pada
awal  pemeliharaan  nilai  pH  adalah  7,25  sedangkan  pada  akhir  pemeliharaan kandungan  pH    pada  tandon,  perlakuan  padat  penebaran  10,  20,  dan  30  larvaL
berturut-turut adalah 6,50; 5,00; 5,50 dan 5,50.
Gambar  7.  Grafik  derajat  keasaman  pH  media  pemeliharaan  larva  ikan  betok Anabas testudineus yang dipelihara selama 30 hari
Hasil  pengukuran  suhu  dapat  dilihat  pada  Gambar  8.  Nilai  suhu  yang diperoleh  dari  hasil  pengukuran  relatif  stabil  yaitu  27
C  mulai  awal  sampai dengan  akhir  pemeliharaan  baik  pada  tandon  maupun  pada  perlakuan  padat
penebaran 10, 20, dan 30 larvaL.
Gambar 8. Grafik suhu media pemeliharaan larva ikan betok Anabas testudineus yang dipelihara selama 30 hari
Hasil pengukuran konsentrasi amoniak NH
3
dapat dilihat pada Gambar 9. Pada  awal  pemeliharaan  konsentrasi  amoniak  dalam  media  pemeliharaan  adalah
0,013 mgL sedangkan pada akhir pemeliharaan kandungan amoniak pada tandon, perlakuan  padat  penebaran  10,  20,  dan  30  larvaL  berturut-turut  adalah  0,028
mgL, 0,041 mgL, 0,024 mgL, dan 0,043 mgL.
Gambar 9.  Grafik  amoniak NH
3
media pemeliharaan  larva  ikan  betok Anabas testudineus yang dipelihara selama 30 hari
Hasil  pengukuran  kesadahan  dapat  dilihat  pada  Gambar  10,  pada  awal pemeliharaan  nilai  kesadahan  adalah  40,36  mgL  CaCO
3
.  Pada  akhir pemeliharaan kesadahan pada tandon adalah 28,83 mgL CaCO
3
sedangkan pada perlakuan padat penebaran 10, 20, dan 30 larvaL memiliki nilai yang sama yaitu
23,06 mgL CaCO
3
.
Gambar  10.  Grafik  kesadahan  media  pemeliharaan  larva  ikan  betok  Anabas testudineus yang dipelihara selama 30 hari
Hasil  pengukuran  alkalinitas  dapat  dilihat  pada  Gambar  11.  Pada  awal pemeliharaan  nilai  alkalinitas  adalah  40  mgL  CaCO
3
.  Pada  akhir  pemeliharaan alkalinitas  pada  tandon,  perlakuan  padat  penebaran  10,  20,  dan  30  larvaL
berturut-turut adalah 32 mgL CaCO
3
, 32 mgL CaCO
3
, 24 mgL CaCO
3
, dan 24 mgL CaCO
3
.
Gambar  11.  Grafik  alkalinitas  media  pemeliharaan  larva  ikan  betok  Anabas testudineus yang dipelihara selama 30 hari
3.1.6.   Perhitungan Ekonomi