Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian mengenai “Pola hubungan antara kinerja organisasi dan sosial dengan kinerja pelabuhan
perikanan, studi kasus di PPP Dadap Kabupaten Indramayu ” sangat perlu
dilakukan. Hal ini beguna untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penurunan aktivitas operasional di PPP Dadap dan
bagaimana pola hubungan kinerja pelabuhan tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1
Mendeskripsikan aktivitas operasional PPP Dadap; 2
Menentukan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan aktivitas operasional PPP Dadap;
3 Mencari pola hubungan antara kinerja organisasi dan sosial dengan kinerja
PPP Dadap.
1.3 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor- faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penurunan aktivitas operasional di PPP
Dadap dan bagaimana pola hubungan kinerja pelabuhan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu, Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten
Indramayu, pihak pengelola PPP Dadap dan instansi terkait sehingga dapat digunakan sebagai tolok ukur atau pedoman dalam upaya perbaikan dan
peningkatan kinerja PPP Dadap untuk ke depannya.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pelabuhan perikanan
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh danatau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 16MEN2006 tentang
Pelabuhan Perikanan bab I Pasal 1. Departemen Pertanian dan Departemen Perhubungan 1996 dalam Murdiyanto 2004 mendefinisikan pelabuhan
perikanan sebagai tempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha ekonomi perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di perairan
sekitarnya untuk digunakan sebagai pangkalan operasional tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil, penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran
hasil perikanan. Menurut Anonimous 1983 dalam Lubis 2010, pelabuhan perikanan
adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan kegiatan penangkapan ikan dan dilengkapi
dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai ikan didistribusikan. Pelabuhan perikanan adalah pusat pengembangan ekonomi perikanan ditinjau dari
aspek produksi, pengolahan dan pemasaran, baik berskala lokal, nasional maupun internasional Direktorat Jenderal Departemen Pertanian R.I., 1981 dalam
Murdiyanto, 2004. Aspek-aspek tersebut secara terperinci yaitu Lubis, 2010: 1 Aspek produksi: bahwa pelabuhan perikanan sebagai tempat pemusatan
armada penangkapan untuk mendaratkan hasil tangkapannya, menyediakan tempat berlabuh yang aman, menjamin kelancaran membongkar hasil
tangkapan, dan menyediakan suplai logistik. 2 Aspek pengolahan: bahwa pelabuhan perikanan sebagai tempat untuk
membina peningkatan mutu serta pengendalian mutu ikan dalam menghindari kerugian dari pasca tangkap.
3 Pemasaran: bahwa pelabuhan perikanan sebagai tempat untuk menciptakan mekanisme pasar yang dapat menguntungkan nelayan melalui aktivitas
pelelangan ikan.
2.2 Klasifikasi Pelabuhan Perikanan