penyediaan kebutuhan konsumsi, penyediaan sparepart kapal, penyediaan mesin, dan penyediaan bahan alat tangkap;
5 Kelompok aktivitas yang berhubungan dengan kelembagaan pelaku aktif: koperasi, asosiasi pelaku aktif, himpunan pelaku aktif, dan paguyuban pelaku
aktif; 6 Kelompok aktivitas yang berhubungan dengan kelembagaan penunjang:
syahbandar, perbankan, dan keamanan; 7 Kelompok aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan pelabuhan
perikanan: pengelolaan fasilitas komersial, pengelolaan fasilitas non- komersial, dan pengelolaan TPI.
2.6 Aspek Sosial Ekonomi dalam Pemanfaatan Pelabuhan Perikanan
Berdasarkan fungsi dan peranan serta fasilitas-fasilitas yang dimilikinya, bisa dikatakan pelabuhan perikanan merupakan salah satu organisasi publik
sehingga di dalam pelabuhan perikanan pasti terdapat aspek sosial ekonomi yang terjadi dan mempengaruhi kegiatan di dalamnya. Menurut Nugroho 2011, aspek
sosial dalam pemanfaatan pelabuhan perikanan di dalamnya mencakup: 1 Demografi kependudukan
Keberadaan pelabuhan perikanan menjadi daya tarik ekonomi sehingga banyak orang mendekatinya sehingga menyebabkan terjadinya mobilitas
penduduk nelayan, pedagang, dan pengolah. 2 Mata pencaharian
Keberadaan pelabuhan perikanan dapat menjadi tempat bekerja masyarakat terutama penduduk lokal dan sekitarnya dengan berbagai jenis pekerjaan misalnya
nelayan, bakul ikan, dan pedagang warung. 1 Pola kerja
Sistem kerja pelaku ekonomistakeholder yang terlibat dalam aktivitas di pelabuhan perikanan meliputi waktu kerja, pembagian kerja, kerjasama,
penghasilan, keterampilan, modal, dan teknologi. 2 Produksi
Output usaha yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Termasuk siklus kegiatan produksi harian.
3 Menciptakan lapangan kerja Keberadaan pelabuhan perikanan dapat membuka lapangan kerja berupa
kesempatan usaha dan kerja masyarakat terutama penduduk lokal dan sekitarnya serta pendatang sehingga dapat mengatasi pengangguran.
1 Kesempatan bisnis Meliputi jenis dan tipe bisnis yang dikelola masyarakat, jumlah usaha,
kompetisi usaha antar penduduk lokal dan pendatang, serta perijinan usaha.
2 Kesempatan pekerjaan Kesempatan kerja berada disektor formal maupun informal yaitu meliputi
jumlah orang yang bekerja atau menggantungkan hidupnya di pelabuhan perikanan. Jumlah dan jenis pekerjaan baik formal maupun informal yang
ada di pelabuhan perikanan. 4 Kelembagaan
Kelembagaan merupakan pola hubungan antar individu atau kelompok masyarakat baik hubungan formal maupun non formal. Dalam pemanfaatan
pelabuhan perikanan yang termasuk hubungan formal seperti koperasi perikanan KUD Mina, kelompok usaha bersama, dan HNSI. Sedangkan yang termasuk
hubungan non formal adalah hubungan antara nelayan dan pemilik modal.
Gambar 1 Pola kelembagaan dalam pelabuhan perikanan Aspek ekonomi dalam pemanfaatan pelabuhan perikanan di dalamnya
meliputi Nugroho, 2011: Pola Hubungan Antar Individu
atau Kelompok Masyarakat
Hubungan Non Formal Hubungan Formal
Hubungan nelayan dengan pemilik modal
1. Koperasi Perikanan KUD Mina
2. Kelompok Usaha Bersama 3. dll
1 Penyerapan tenaga kerja Keberadaan pelabuhan perikanan dapat menciptakan kesempatan kerja yang
bersifat formal maupun informal sehingga mampu menyerap tenaga kerja lokal di institusi pemerintah, industri pengolahan, perdaganganpemasaran, dan buruh.
2 Tumbuhnya industri pengolahan Keberadaan pelabuhan perikanan dapat mendorong tumbuhnya industri
pengolahan ikan. Faktor pendorong tumbuhnya industri pengolahan ikan antara lain:
1 Bahan baku Ketersediaan bahan baku dengan kontinuitas yang terjamin khususnya ikan
sangat menentukan tumbuhnya industri pengolahan produk perikanan. 2 Peluang pasar
Peluang pasar ditandai oleh tingginya animopermintaan masyarakat terhadap produk olahan produk perikanan.
3 Dukungan pemerintah Meliputi bantuan pelatihan keterampilan teknis, pembiayaan, kemudahan
perijinan, dan insentif pajak. 3 Pusat pemasaran
Keberadaan pelabuhan perikanan menjadi pusat pemasaran dan distribusi hasil tangkapan nelayan dengan adanya:
1 Tempat Pelelangan Ikan TPI Tempat pelelangan ikan TPI menjadi tempat pertemuan antara nelayan
dengan calon pembeli. Melalui mekanisme pelelangan, pemasaran hasil tangkapan nelayan serta harga ikan lebih terjamin.
2 Pasar ikan Di sekitar PP dapat berkembang menjadi pasar ikan. Pasar ikan
merupakan tempat pertemuan antara nelayan, pedagang, dan calon konsumenpembeli.
4 Pertumbuhan ekonomi regionallokal Keberadaan pelabuhan perikanan akan mendorong pertumbuhan ekonomi
regionallokal. Indikator pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari perkembangan
usaha jasa dan non jasa kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB serta mobilitas penduduk.
1 Usaha jasa dan non jasa Meliputi jenis dan jumlah usaha, bentuk interaksi usaha dengan
masyarakat serta keterlibatan penduduk lokal. 2 Kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Dengan adanya pelabuhan perikanan akan meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB.
3 Mobilitas penduduk Meliputi frekuensi keluar masuk pendatang, jumlah pendatang, jenis usaha
yang dikembangkan oleh pendatang serta interaksi pendatang dengan penduduk lokal.
5 Peluang investasi Keberadaan pelabuhan perikanan akan membuka peluang investasi di sektor
perikanan yakni dibidang penangkapan, perdagangan ikan, dan industri pengolahan. Investasi di sektor perikanan akan menciptakan multiplier effect
berupa: 1 Membuka lapangan kerja;
2 Memacu pertumbuhan ekonomi.
2.7 Kinerja