19 Hasil simulasi menunjukan besar kisaran stok karbon antara 2 786.42 mega
ton  hingga  2  287.48  mega  ton.  Menurunnya  stok  karbon  kawasan  hutan diakibatkan  deforestasi  dan  degradasi  hutan  lebih  besar  dibanding  penanaman
pada hutan tanaman.
3.4  Evaluasi Model
Istilah evaluasi digunakan untuk menunjukan kegunaan relatif suatu model. Suatu  model  dapat  berguna  untuk  suatu  tujuan,  tapi  dapat  tidak  berguna  untuk
tujuan lain Grant  et  al. 1997. Evaluasi model pada penelitian ini menggunakan kriteria  kelogisan  dan  perbandingan  antara  perilaku  model  dengan  pola  yang
diharapkan
dan perbandingan
perilaku model
dengan sistem
nyata Purnomo 2002.
Model  yang  dikembangkan  dievaluasi  sesuai  dengan  kondisi  biofisik  yang khas  dari  masing-masing  bagian.  Hal  ini  dilakukan  dengan  membandingkan
antara model dengan sistem  nyata di lapangan  Purnomo 2002.  Indikator utama yang diamati seperti perubahan luas kawasan hutan, struktur tegakan hutan alam,
dan dinamika perubahan hutan tanaman dapat mencerminkan keadaan yang nyata.
3.4.1 Bagian model penggunaan kawasan hutan
Laju  deforestasi  di  Provinsi  Kalimantan  Barat  pada  periode  tahun  2003 sampai  2006  adalah  sebesar  121  446  Ha  atau  sekitar  40  482  Hatahun.
Laju  deforestasi  terbesar  berada  pada  hutan  sekunder  yaitu  sebesar  95.35 BPKH  III  Pontianak  2011.  Periode  selanjutnya  pada  tahun  2006  sampai  2009
laju  deforestasi  mengalami  penurunan  menjadi  79  436  Ha  atau  seluas 26  478  Hatahun.  Dengan  demikian  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  pada  dua
periode  tersebut  laju  deforestasi  mengalami  penurunan  setiap  tahunnya. Hal  ini  sesuai  dengan  kecenderungan  yang  ditunjukan  pada  simulasi  model,
meskipun  hasil  pada  simulasi  menunjukan  nilai  deforestasi  yang  lebih  kecil. Ini  dikarenakan  terbatasnya  akses  informasi  aktivitas  penggunaan  lahan  yang
didapatkan.  Namun  demikian  perilaku  model  yang  diharapkan  sesuai  dengan kondisi nyata sehingga model penggunaan kawasan hutan dapat dikatakan logis.
3.4.2 Bagian model stok karbon degradasi hutan
Evaluasi  sub  model  diawali  dengan  mengevaluasi  struktur  tegakan  hutan alam.  Berdasarkan  Gambar  7  diagram  perkembangan  struktur  hutan  alam
menunjukan  bahwa  pada  awal  perkembangan  tegakan,  ingrowth  memiliki  nilai relatif tinggi  yang kemudian perlahan terus mengalami penurunan. Hal ini sesuai
dengan  karakteristik  hutan  alam  yakni  ketika  pohon  tumbuh  memasuki  kelas diameter yang lebih besar maka pohon pada kelas diameter yang lebih kecil akan
tertekan  pertumbuhannya  karena  kurang  mendapatkan  sinar  matahari  dan meningkatnya persaingan ruang tumbuh.
20
3.4.3 Bagian model hutan tanaman enhancing carbon stock
Diagram  tegakan  hutan  tanaman  Gambar  12  menggambarkan  tegakan hutan  tanaman  per  hektar.  Diagram  ini  menggambarkan  masa  penanaman
dilakukan  setelah  tahun  pertama  panen.  Waktu  panen  ditentukan  oleh  daur  yang telah  ditentukan.  Analisis  sensitivitas  dilakukan  untuk  mengetahui  seberapa
sensitif
peubah memengaruhi
keluaran model
Purnomo 2006.
Hasil  uji  sensitivitas  menunjukan  daur  memiliki  peran  yang  besar  dalam memengaruhi  model  sehingga  dapat  dijadikan  salah  satu  komponen  penyusunan
skenario.  Karakterisitk  hutan  tanaman  per  hektar  pada  diagram  hutan  tanaman Gambar  12  dapat  menggambarkan  kondisi  nyata  di  lapangan  sehingga  dapat
dikatakan logis.
3.4.4 Bagian model dinamika stok karbon Kalimantan Barat