Interaksi pemangsaan teri terhadap plankton Interaksi pemangsaan teri oleh ikan pemangsa

3.3.3 Interaksi pemangsaan teri terhadap plankton

Interaksi pemangsaan teri terhadap plankton dilakukan melalui pengamatan komposisi makanan teri. Jenis teri yang dianalisis adalah jenis yang ditemukan paling dominan selama penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dalam setiap hauling dengan mengambil secara acak masing- masing 10 ekor sampel teri yang mempunyai ukuran tubuh relatif hampir sama Gambar 8. Sampel diawetkan menggunakan larutan formalin 5 dan selanjutnya dibawa ke laboratorium. Pengambilan sampel teri dengan ukuran tubuh yang relatif sama dilakukan untuk menghindari bias data terhadap perubahan kebiasaan makanan karena perbedaan ukuran tubuh, seperti yang diungkapkan oleh Effendie 1997 bahwa pada ikan jenis yang sama dapat berbeda kebiasaan makanannya antara lain disebabkan oleh perbedaan umur dan ukuran tubuh. Gambar 8 Sampel teri Stolephorus spp. untuk analisis komposisi makanan. Pengukuran panjang total tubuh teri dilakukan dengan cara menghitung panjang dari ujung kepala terdepan sampai sirip ekor paling belakang. Bagian perut teri dibedah yaitu dari bagian anus ke arah perut bagian atas. Seluruh makanan yang ada dalam saluran pencernaan selanjutnya dikeluarkan, diencerkan dengan aquades, digerus dan ditempatkan pada Sedgwick Rafter counting untuk kemudian diamati menggunakan mikroskop. Perhitungan jumlah organisme makanan teri dilakukan secara subyektif terutama pada organisme makanan dengan bagian tubuh yang tidak utuh, dimana organisme ya ng berukuran setengah dari ukuran tubuh dihitung sebagai 1 organisme makanan sedangkan bagian tubuh lain yang terpisah seperti kaki dan antena tidak dihitung.

3.3.4 Interaksi pemangsaan teri oleh ikan pemangsa

Analisis interaksi pemangsaan teri oleh ikan pemangsa dilakukan pada ikan-ikan yang diduga memangsa teri yang tertangkap dengan bagan rambo. Pengambilan sampel dilakukan dalam setiap sampling pada beberapa jenis ikan secara acak kelompok yaitu 2 jenis dari kelompok ikan tangkapan utama dan 5 jenis dari kelompok ikan tangkapan lain. Hal ini dilakukan karena komposisi jenis tangkapan teri yang sangat beranekaragam. Sampel ikan yang diambil mempunyai ukuran tubuh yang relatif hampir sama. Selanjutnya diawetkan dengan larutan formalin 5 dan dibawa ke laboratorium. Sampel ikan masing- masing diukur panjang total tubuhnya dengan cara menghitung panjang dari ujung kepala terdepan sampai sirip ekor paling belakang. Dibedah pada perutnya dari bagian anus menuju bagian atas perut ikan di bawah gurat sisi sampai ke operculum ikan bagian belakang, kemudian lambung dan usus diambil dan ujung bagian usus diikat untuk menghidari adanya material yang hilang. Volume lambung dan usus dihitung dan dikeluarkan seluruh makanan yang ada. Makanan berupa teri dan bukan teri dipisahkan, selanjutnya makanan berupa teri dihitung jumlah dan volumenya. Selain itu juga dihitung jumlah lambung yang berisi teri dan tidak berisi teri.

3.4 Analisis Data