Universitas Yarsi, Paramadina, Khairul Bayan Press, Renaisan, Rifyal Ka’bah
Foundation dan lain-lain.
29
C. Geneologi Pemikiran Rifyal Ka’bah
Seseorang tidak secara tiba-tiba memiliki sebuah pemikiran kecuali ada yang mempengaruhinya. Pengaruh tersebut biasanya didapatkan secara langsung
bertemu secara langsung dengan tokoh yang diidolakan maupun tidak langsung tidak bertemu secara langsung namun bisa melalui buku atau karya-karya tokoh
yang diidolakan tersebut. Seorang Rifyal Ka’bah yang terlahir di Batusangkar Sumatera Utara dari
keluarga yang amat sederhana, dan telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dari ia kecil. Begitulah adanya, dari seseorang yang biasa namun telah berinteraksi
dari banyak tokoh yang menjadikan ia terinspirasi diantara tokoh tersebut, dan juga ikut berperan membangun karakter cara berfikir Rifyal Ka’bah diantaranya
adalah Prof. Dr. Busthanul Arifin, S.H. yang menurut Rifyal sangat berpengaruh dalam bertambahnya wawasan Rifyal di bidang hukum. Prof. Dr. Busthanul
Arifin juga sangat berjasa saat Rifyal sedang menyusun Disertasi di Universitas Indonesia, Prof. Dr. Busthanul Arifin sebagai pembimbing Rifyal telah
membukakan perpustakaan pribadinya untuk Rifyal sehingga membuat Rifyal merasa terbantu dan mendapat banyak inspirasi baru karenanya.
30
29
Politik dan Hukum dalam al-Quran, Jakarta : Khairul Bayaan, 2005, h., 153.
30
Rifyal Ka’bah, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Universitas Yarsi, 2009, h., v.
Prof. Dr. Busthanul Arifin sudah tidak asing lagi di mata keluarga Rifyal Ka’bah, beberapa photo Prof. Dr. Busthanul Arifin bersama Rifyal Ka’bahpun
terpajang di dinding rumah mereka.
31
Dalam kondisi seperti ini sangat terlihat bahwa sosok Prof. Dr. Busthanul Arifin sangat berperan dan sangat penting untuk
membentuk pemikiran Rifyal Ka’bah. Hal inipun diperkuat oleh pernyataan istri Rifyal yang mengatakan Prof. Dr. Busthanul Arifin pernah berkata “....... jika
saya membaca tulisan-tulisan karya- karya Rifyal Ka’bah saya seperti sedang
membaca tulisan saya sendiri”.
32
Dari pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa Prof. Dr. Busthanul Arifin juga merasakan bahwa pemikiran Rifyal Ka’bah sangat sejalan dengannya.
Inipun dibuktikan pada pesan-pesan yang disampaikan Prof. Dr. Busthanul Arifin kepada Rifyal Ka’bah ada dalam kata pengantar yang ia berikan pada buku Rifyal
Ka’bah yang berjudul Hukum Islam di Indonesia Perspektif Muhammadiyah dan NU, Ia menyampaikan “....masyarakat Indonesia akan menanti dengan penuh
harapan karya-karya ilmu dan amal saudara untuk kepentingan bangsa dan negara kita. Bidang hukum sebagai lahan bagi Dr.
Rifyal Ka’bah menyemaikan gagasan- gagasan ilmiahnya masih terbentang luas, masih perlu digarap dengan bekerja
keras, dan perjuangan yang tidak kenal lelah. Dan melalui pengalaman pribadi saya, saya dapat mengatakan, bahwa amal perjuangan saudara selanjutnya tidak
akan selalu berlangsung dalam taburan bunga mawar dan bulan purnama. Blood, toil, tears and sweat ungkapan Winston Churchill di awal Perang Dunia ke-2,
31
Penulis melihat secara langsung saat berkunjung ke rumah keluarga Rifyal Ka’bah dan dijamu oleh Istrinya, yaitu Hamidah Ya’coub. Cipayung Jakarta Timur, Pukul : 17.00.
32
Wawancara dengan Hamida h Ya’coub Isteri Alm. Prof. Dr. Rifyal Ka’bah. Interview
Pribadi. Cipayung Jakarta Timur, Tanggal 29082016, Pukul : 17.00.
masih akan mengucur lebih deras. Satu hal yang dapat menjadi pegangan : istiqomah, istiqomah.
33
33
Busthanul Arifin pada kata pengantarnya di buku Rifyal Ka’bah, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Universitas Yarsi, 2009, h., xviii.
51
BAB IV REFORMASI PEMIKIRAN HUKUM ISLAM