Karakteristik Bahan Baku Analisis proksimat Kadar air

28

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Bahan Baku

Karakteristik bahan baku dilakukan untuk mengetahui sifat dari bahan baku yang digunakan. Euchema spinosum merupakan rumput laut yang tergolong dalam alga merah dan memiliki pigmen klorofil a, fikoeritin, fikosianin, dan karoten. Rumput laut Euchema spinosum yang diambil dari Pulau Panjang, Banten disajikan pada Gambar 9. Gambar 9. Rumput Laut Euchema spinosum dari Pulau Panjang, Banten Rumput laut yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik thallus berbentuk silindris, permukaan thallus licin, serta berwarna coklat tua. Bentuk thallus yang dimiliki adalah dichotomous bercabang dua terus-menerus, dan memiliki duri yang melingkari thallus. Karakteristik inilah merupakan ciri yang membedakan dengan rumput laut Euchema cotonii. Percabangan berlawanan atau berselang-seling serta ujung percabangan meruncing Atmadja et al., 1996. Rumput laut Euchema spinosum tumbuh tersebar di perairan Indonesia pada tempat-tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya.

4.2 Analisis proksimat

Kandungan gizi dapat dilakukan dengan melakukan uji atau analisis proksimat. Analisis proksimat dilakukan untuk memperoleh data kasar tentang komposisi kimia bahan baku yang diuji Sudirman, 2011. Uji proksimat meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein. Kadar karbohidrat diperoleh dengan perhitungan by difference 100 - kadar air + kadar abu + kadar lemak +kadar protein. Sampel yang digunakan adalah rumput laut jenis Euchema spinosum yang termasuk kelas alga merah. Hasil uji proksimat rumput laut Euchema spinosum disajikan pada Gambar 10 dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1. Gambar 10. Hasil Analisis Proksimat Rumput Laut Jenis Euchema spinosum

a. Kadar air

Penentuan kadar air merupakan salah satu parameter yang dapat menggambarkan kualitas suatu bahan pangan. Winarno 1992 menyatakan kadar 84,47 6,12 0,39 1,12 7,9 10 20 30 40 50 60 70 80 90 air abu lemak protein Karbohidrat K ad ar air dalam bahan makanan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air juga dapat mempengaruhi sifat fisik, sifat-sifat fisik kimia serta perubahan-perubahan kimia Dwihandita, 2009. Sifat fisik diantaranya kekerasan dan kekeringan, sifat fisik kimia dan perubahan kimia merupakan pencoklatan enzimatis, kerusakan mikrobiologis, serta perubahan enzimatis terutama pada makanan yang belum diolah Buckel et al., 1985 dalam Dwihandita, 2009. Gambar 10 menunjukkan kadar air rumput laut jenis Euchema spinosum relatif tinggi yaitu sebesar 84,47. Kandungan rumput laut segar sama seperti pada tanaman pada umumnya yaitu sekitar 80 – 90 Ahdyanti, 2009. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Dwihadiyanti 2009 dan Ahdyanti 2009 yang mendapatkan kadar air pada rumput laut Caulerpa racemosa sebesar 92,80 dan 93,48. Menurut Astawan et al., 2001 dalam Ahdyanti 2009 menyatakan bahwa kandungan komposisi kimia berbeda-beda setiap individu, spesies, habitat, umur panen dan kondisi lingkungan.

b. Kadar abu