Latar Belakang Kesimpulan dan Saran 39

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dapat direncanakan dan dilaksanakan. Jadi dapat dikatakan bahwa faktor kekuatan manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia, dewasa ini dibutuhkan sekali data mengenai jumlah tenaga kerja dari aspek kualitas maupun kuantitas. Besarnya masalah yang dihadapi pemerintah dalam penyediaan pekerjaan baru secara kasar bisa diukur dengan tingkat pertumbuhan angkatan kerja dimana sifatnya teerbatas, karena tidak semua penduduk merupakan angkatan kerja, hanya karena mereka telah mencapai umur 15 tahun menurut sensus penduduk tahun 1980 yang merupakan tenaga kerja potensial atau memasuki usia angkatan kerja. Selain itu tidak semua angkatan kerja terlibat kegiatan ekonomi kecuali hanya mereka yang bekerja. Masalah angkatan kerja dalam suatu negara atau daerah akan mengalami peningkatan jumlah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang telah memasuki usia kerja. Penduduk Indonesia termasuk kedalam golongan struktur umur muda yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur yang membutuhkan pekerjaan, dimana pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat dengan pesat. Persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan persebaran angkatan kerja yang tidak merata pula, yaitu sebagian besar berada di pulau Jawa dan Madura. Persebaran angkatan kerja yang tidak merata, tidak diimbangi dengan penyediaan kesempatan kerja yang memadai sehingga terjadi Universitas Sumatera Utara kelebihan tenaga kerja di pulau Jawa tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang terus bertambah sehingga jumlah pengangguran di daerah lain ataupun pedesaan khusunya semakin meningkat bersamaan pertambahan penduduk tiap tahun. Seperti negara berkembang lainnya, Indonesia juga mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dari tahun ke tahun berikutnya. Pertumbuhan penduduk yang pesat membawa akibat pada tingkat pertumbuhan angkatan kerja, tidak hanya tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang berubah tetapi perubahan juga terjadi pada tingkat partisipasi angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada suatu waktu tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia kerja. Perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja ini disebut dengan tingkat partisipasi angkatan kerja, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor demografis, sosial dan ekonomi. Faktor-faktor ini antara lain adalah umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal dan pendapatan. Salah satu persoalan yang dihadapi dibidang ketenagakerjaan dewasa ini antara lain adalah masih rendahnya kualitas mutu tenaga kerja Indonesia ditinjau dari segi pendidikan, keahlian maupun keterampilan. Hasil sensus 1980 memberikan gambaran yang kurang menggembirakan dimana 88,2 angkatan kerja berpendidikan minimal SD, 5,2 berpendidikan SLTP, 5,7 berpendidikan SLTA dan hanya 0,9 akademis perguruan tinggi. Mutu tenaga kerja yang rendah memberikan indikator rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibidang sumber daya alam dan jumlah tenaga kerja, tetapi keunggulan yang komparatif ini belum menjadi kekuatan efektif karena mutu tenaga kerja yang rendah. Mutu tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui 3 tiga jalur utama : Universitas Sumatera Utara 1. Jalur pendidikan formal merupakan jalan yang paling efektif untuk meningktakan mutu tenaga kerja. Melalui pendidikan dapat dibentuk dan dikembangkan kepribadian, bakat, sikap mental, pengetahuan, kecerdasan, kreatifitas dan daya analisa. 2. Jalur latihan kerja merupakan subsistem dari sistem pendidikan yang menekankan pada keterampilan atau profesionalisme dan yang selalu berkaitan dengan dunia kerja dan persyaratan kerja. 3. Jalur pengalaman kerja merupakan tenaga kerja bermutu yang siap pakai bagi suatu perusahaan hanya dapat dihasilkan dan dikembangkan pada perusahaan itu sendiri melalui pengalaman kerja setelah terlebih dahulu melalui pendidikan formal dan latihan kerja untuk pembinaan profesionalisme. Disamping peningkatan kualitas tenaga kerja dan penduduk umumnya melalui ketiga jalur tersebut diatas, pemerintah juga berusaha meningkatkan motivasi, disiplin dan etika kerja, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi dan kesehatan pemukiman. Untuk mengetahui jumlah angkatan kerja di Kota Medan maka diperlukan perhitungan dan data yang diambil dalam setiap tahun. Oleh karena itu, pada penulisan Tugas Akhir ini penulis memberikan judul : “Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Pada Tahun 2012-2015”.

1.2. Maksud dan Tujuan