42 4
Pengajaran berlangsung secara interaktif: siswa menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya,
memahami jawaban temannya siswa lain, setuju terhadap jawaban temannya atau menyatakan ketidaksetujuan, mencari
alternatif penyelesaian yang lain, dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil
pembelajaran. 5
Fenomena matematik dimanifestasikan dalam keterkaitan intertwining berbagai sub pokok bahasan.
Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik Realistic Mathematics Education RME adalah sebagai berikut:
Penggunaan konteks, penggunaan model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan.
B. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Evi Yulita Ratnaningsih 2011 berjudul
“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Pecahan dan Urutanya Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada
Siswa Kelas IV SD N I Sigaluh Banjarnegara”. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pendekatan matematika realistik dalam
pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar matematika kelas IV SD N Sigaluh Banjarnegara. Sebelum diadakan
Penelitian Tindakan Kelas nilai rata-rata 58,89. Nilai rata-rata siklus I adalah 72,03 dan niai rata-rata siswa pada akhir siklus II adalah 82,77.
43 Relevansi dengan penelitian ini adalah pengguanaan Pendekatan
Matematika Realistik, sedangkan perbedaannya pendekatan pada penelitian Evi Yulita Ratnaningsih dilakukan untuk materi pecahan
sementara pada penelitian ini dilakukan untuk materi penjumlahan dan pengurangan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliarti 2011 berjudul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik pada Mata Pelajaran Matematika Materi Keliling
Persegi dan Persegi Panjang Kelas III Madrasah Ibtida’iah Tahfidzul Qur’an Al Manar Klaten”. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan
pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan pr
estasi belajar matematika kelas III Madrasah Ibtida’iah Tahfidzul Qur’an Al Manar Klaten. Sebelum diadakan Penelitian
Tindakan Kelas nilai rata-rata 56,67. Nilai rata-rata siklus I adalah 71,38 dan niai rata-rata siswa pada akhir siklus II adalah 77,22.
Relevansi dengan penelitian ini adalah pengguanaan Pendekatan Matematika Realistik, sedangkan perbedaannya pendekatan pada
penelitian Yuliarti dilakukan untuk materi keliling persegi dan persegi panjang sementara pada penelitian ini dilakukan untuk materi
penjumlahan dan pengurangan.
C. Kerangka Pikir
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bilangan dan kalkulasi. Matematika selalu berhubungan dengan
44 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dengan belajar
matematika, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari. Anak kelas I SD termasuk dalam anak kelas rendah dimana anak mengembangkan
konsep pikiran mereka melalui benda-benda yang konkret. Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, pembelajaran matematika di SD masih
menggunakan metode pembelajaran yang didominasi guru. Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, guru
seharusnya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan
menerapkan pendekatan RME yang dapat diihubungkan secara nyata dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan RME diawali dengan masalah kontekstual, siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa dapat
mengeluarkan idenya masing-masing serta dapat mendiskusikan jawabannya dengan jawaban temannya. Dengan pendekatan RME siswa
diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukan sendiri penyelesaian dari masalah yang telah disajikan oleh guru sehingga pembelajaran
menjadi lebih konstruktif dan produktif. Siswa memproduk sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini sesuai
dengan teori kognitif bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa akan tetapi siswa sendiri yang aktif mengalami secara nyata
45 realistik agar dapat menemukan konsep matematika. Penerapan
pendekatan RME siswa menemukan sendiri pengetahuan yang diperoleh sehingga pengetahuan yang diperoleh akan dapat bertahan dengan lama
dalam ingatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa RME sangat tepat apabila digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
Berdasarkan paparan di atas, maka kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Kerangka Pikir
Keadaan Awal Tindakan
Hasil
Pembelajaran Matematika di SD N
Pakem 1 masih menggunakan metode
pembelajaran yang didominasi guru dan
rendahnya hasil belajar materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah di kelas I. Penggunaan
pendekatan Realistic
Mathematics Education
RME di kelas I.
Peningkatan hasil belajar
matematika pada materi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah
46
D. Hipotesis Tindakan