Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika di SD

18 Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Menurut M. Dalyono 2009: 55-56 faktor-faktor yang menentukan dalam pencapaian hasil belajar antara lain: Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri. Faktor internal meliputi: kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor eksternal meliputi: keluarga, sekolah, masyarakat, dan ingkungan sekitar Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar dipengarihi oleh dua faktor. Dua faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal.

3. Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika di SD

Salah satu mata pelajaran yang wajib di sekolah adalah matematika. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bilangan dan kalkulasi. Matematika selalu berhubungan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Menurut Ahmad Susanto 2013: 186, pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi matematika. 19 Ebbutt dan Straker dalam Marsigit 2004:3 mendefinisikan matematika sekolah yang selanjutnya disebut sebagai matematika, sebagai berikut : 1 Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan 2 Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan 3 Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah problem solving 4 Matematika sebagai alat berkomunikasi Adams dan Hamm dalam Ariyadi Wijaya, 2012: 3 menyebutkan empat macam pandangan tentang posisi dan peran matematika, yaitu: 1 Matematika sebagai suatu cara untuk berfikir 2 Matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan pattern and relationship 3 Matematika sebagai suatu alat mathematics as a tool 4 Matematika sebagai suatu bahasa atau alat untuk berkomunikasi. Menurut Ebbutt dan Straker dalam Marsigit, 2004: 4 , materi pembelajaran Matematika untuk semua jenjang pendidikan meliputi : fakta facts, pengertian concepts, keterampilan penalaran, keterampilan algoritmik, keterampilan menyelesaikan masalah matematika problem-solving, dan keterampilan melakukan penyelidikan investigation. 20 Depdiknas dalam Ahmad Susanto 2013:5, kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagai berikut: a Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan. b Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk pengukuran sudut, keliling, luas, dan volume. c Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat. d Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antarsatuan dan penaksiran pengukuran. e Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikannya. f Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan secara matematika. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan, kreativitas yang memerlukan imajinasi dan penemuan, kegiatan pemecahan masalah problem solving, dan sebagai alat berkomunikasi 4. Tinjauan Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah a. Pengertian Penjumlahan dan Pengurangan Menurut Sri Subarinah 2006: 29, makna dari operasi penjumlahan adalah menggabungkan dua kelompok himpunan. Jika kelompok A yang anggotanya ada 2 anak digabungkan dengan kelompok B yang anggotanya ada 3 orang maka memperoleh kelompok baru, sebut saja kelompok AB. Dengan membilang diperoleh bahwa banyaknya anggota kelompok AB tersebut adalah 5. Hal ini menjelaskan bahwa 2 + 3 = 5. Pada operasi penjumlahan 21 bilangan cacah memenuhi sifat pertukaran komutatif, adanya elemen identitas dan pengelompokan asosiatif. Menurut Muchtar A. Karim, dkk 1997: 100, sifat pertukaran, sifat identitas, dan sifat pengelompokan berbunyi: 1 Untuk setiap bilangan cacah a dan b, berlaku: a + b = b + a Pertukaran 2 Untuk setiap bilangan cacah a, berlaku: a + 0 = 0 + a = a Identitas 3 Untuk setiap bilangan cacah a, b, dan c berlaku : a + b + c = a + b + c Pengelompokan Menurut Sri Subarinah 2006: 29, operasi pengurangan merupakan lawan dari operasi penjumlahan. Jika pada operasi penjumlahan dilakukan penggabungan dua himpunan atau kelompok, maka pada operasi pengurangan dilakukan pengambilan kelompok baru, yaitu pembentukan kelompok baru. Misalnya dari kelompok A yang beranggotakan 5 orang akan dibentuk kelompok baru B yang terdiri dari 2 orang. Maka banyaknya anggota kelompok A yang tertinggal hanya 3 orang. Hal ini menunjukan makna operasi pengurangan 5 – 2 = 3. Operasi pengurangan juga dapat dikenalkan dengan selisih banyaknya anggota dua kelompok. Misalnya kelompok A beranggotakan 5 orang dan kelompok B beranggotakan 2 orang. Setiap anggota kelompok B dipasangkan dengan salah satu anggota kelompok A. Maka akan terdapat 3 22 orang kelompok A yang tidak mempunyai pasangan dengan anggota kelompok B. Hal ini menujukan bahwa 5 – 2 = 3. Operasi pengurangan juga dapat dikenalkan sebagai lawan operasi penjumlahan, yaitu a – b = c artinya sama dengan a = b + c. Jadi 5 - . . .= 2, artinya kita mencari bilangan yang jika ditambahkan dengan 2 hasilnya adalah 5. Pengajaran operasi pengurangan pada bilangan cacah harus ada hasilnya yang juga merupakan bilangan cacah. Sehingga tidak dibenarkan memberikan soal 2 – 5 = . . . . Hal ini akan diajarkan pada operasi pengurangan bilangan bulat. Pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat-sifat pertukaran, adanya elemen identitas, dan pengelompokan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, operasi penjumlahan adalah menggabungkan dua kelompok himpunan dan operasi pengurangan adalah pembentukan kelompok baru.

b. Pengertian Bilangan Cacah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) Pada Siswa Kelas IV SDN Premulung No. 94 La

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) Pada Siswa Kelas IV SDN Premulung No. 94 La

0 1 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS Meningkatkan Hasil belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education pada Siswa Kelas IV SD Negri I Gunungggajah Kec.Bayat Kab. Klaten

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION ( RME ) PADA SISWA KELAS V SD N I PUCUNG TAHUN AJARAN

0 0 17

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION ( RME ) PADA SISWA KELAS V SD N I PUCUNG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education Pada Siswa Kelas III SD Negeri 1 Kedungan Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tah

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PEMBAGIAN BILANGAN ASLI PADA SISWA KELAS II SD N SINDUADI 2 DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME).

0 0 260

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG KONSEP PECAHAN DAN PENGURUTANNYA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGGAYAM KECAMATAN PLERET BANTUL.

0 1 147

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLECO 2 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN P

0 0 21