Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

57

2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I, maka peneliti melakukan perencanaan tindakan siklus II dengan usaha perbaikan mengacu pada kendala yang ditemukan pada siklus I. Langkah awal sebelum melanjutkan ke langkah siklus II yaitu peneliti menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan kelancaran penelitian. Hal yang dipersiapkan antara lain RPP, lembar observasi keterlaksanaan tindakan siswa dan guru serta alat dan bahan sebagai pendukung keberhasilan proses pembelajaran IPA pada siklus II ini. Dari hasil penelitian tindakan pada siklus I, kemudian peneliti di siklus II ini berusaha memperbaiki tindakan-tindakan yang kurang optimal pada siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajarn RPP disusun untuk 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 dalam setiap pertemuan. Pada penelitian siklus kali ini, penulis mencoba merubah tempat duduk siswa. Siswa yang kurang aktif dan sering bermain sendiri, ditempatkan di kursi depan. Hal ini bertujuan agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan maksimal dan dikuti oleh seluruh siswa dengan penuh antusias.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1 Pertemuan 1

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Maret 2016. Proses pembelajaran ini dimulai pada pukul 09.30 sampai 10.40 WiB. Pertemuan pertama ini dikuti oleh semua siswa yang berjumlah 11. Sebelum 58 proses pembelajaran dimulai, peneliti mempersipakan perangkat pembelajaran yang diperlukan. Kegiatan awal dimulai dengan guru mengajak siswa bernyanyi “balonku ada lima” agar siswa lebih fokus dalam pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan memancing pertanyaan kepada siswa tentang mengapa pepohonan bisa bergerak. Pertanyaan pancingan ini digunakan dengan tujun agar siswa mampu berfikir dan mampu menjelaskan secara sederhana konsep energi gerak. Selanjutnya pada kegiatan inti, guru menguraikan tentang angin, arah mata angin dan pemanfaatan angin dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga menjelaskan manfaat angin yang bisa dilakukan siswa. Contohnya dengan membuat parasut sederhana yang akan dipraktekkan siswa dalam siklus II ini. Selain itu siswa juga diberi pertanyaan tentang pemanfaatan angin yang biasa dilakukan untuk permainanan. Kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa dan juga ada yang 3 siswa. Pembagian kelompok didampingi oleh guru. Setelah kelompok terbentuk, kemudian guru menjelaskan tentang konsep energi gerak dan mengulas materi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian para siswa saling berdiskusi terkait materi yang baru saja diajarkan oleh guru. Kemudian pada kegiatan akhir, guru menyampaikan kesimpulan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya bila ada penjelasan yang belum dimengerti guru memberikan. Usai tanya jawab, kemudian guru memberikan 59 motivasi belajar pada siswa. Dibandingkan pada siklus I, pada pertemuan pertama siklus II ini keaktifan siswa semakin meningkat. Siswa merasa senang karena banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Pelajaran IPA kemudian ditutup dengan ungkapan syukur.

2 Pertemuan 2

Pada pertemuan yang kedua ini, peran siswa nampak lebih semangat lagi dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan ini 2 ini dilaksanakan hari Kamis tanggal 24 Maret 2106. Pada pertemuan ini, seluruh siswa kelas III mengikuti proses pembelajaran. Seperti pertemuan kedua pada siklus I, pertemuan kali ini juga dilaksanakan pada pukul 09.30 – 10.40 WIB. Dikarenakan pertemuan kali ini terlaksana usai jam istirahat, maka persiapan untuk masuk ke kelas III lebih leluasa. Kegiatan awal proses pembelajaran kali ini diawali dengan guru mengajak siswa bernyanyi. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan mengulang kembali materi pada pertemuan sebelumnya secara singkat. Hal ini bertujuan agar peserta didik tidak kehilangan alur pembahasan mengenai konsep energi gerak yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan inti dilakukan guru dengan menceritakan para penerjun payung di Bandara Adisutjipto yang sukses mendarat dengan selamat. Guru menjelaskan secara rinci mengapa hal itu bisa dilakukan oleh mereka. Siswa diajak berfikir dan menganalisa mengenai penerjun payung. Kemudian guru menjelaskan secara panjang lebar mengenai alat yang dipakai oleh mereka yaitu parasut. Setelah mengetahui manfaat dari parasut dan energi apa yang 60 bisa menggerakkan parasut itu, maka siswa diberi motivasi dan pemahaman serta pancingan pertanyaan “apakah ada diantara siswa yang mau terbang dengan parasut”. Kontan saja seluruh siswa menjawab penuh sigap, “mau.” Setelah siswa sudah termotivasi, maka guru segera memberikan LKS yang berisi tentang bagaimana membuat parasut sederhana. Guru membagi menjadi 3 kelompok kecil. Seluruh siswa saling bekerjasama sesuai kelompoknya menyelesaikan proses pembuatan parasut dengan riang gembira. Seluruh siswa tampak antusias mengikuti petunjuk guru. Kemudian pada kegiatan akhir, guru menyampaikan kesimpulan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya bila ada penjelasan yang belum dimengerti. Usai tanya jawab, kemudian guru mengadakan tes evaluasi berupa soal-soal. Para siswa mengerjakan soal-soal penuh semangat. Dibandingkan pada siklus I, pada pertemuan kedua siklus II ini keaktifan siswa semakin meningkat dari pertemuan pertama. Siswa merasa senang karena banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Saat mengerjakan soal, seluruh siswa dengan antusias mengerjakan dan segera menyelesaikan soal tes tersebut. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru membahas dan mencocokkan pekerjaan soal evaluasi siswa. Para siswa nampak puas. Seluruh hasil tes kemudian dikumpulkan. Kemudian guru memberikan motivasi agar siswa rajin belajar dan aktif dalam proses pembelajaran. Pelajaran IPA kemudian ditutup dengan ungkapan syukur. 61

3. Tahap Observasi

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DISCOVERY

0 2 110

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

1 3 15

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganya

0 1 14

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganya

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III TAWANGREJO Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2

0 1 17

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI IMOGIRI.

0 15 204

Peningkatan Prestasi Belajar Mapel IPA Melalui Metode Eksperimen

0 1 6