Klasifikasi Prestasi Belajar Ranah Penilaian Kognitif

15 garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

D. Tingkatan Aspek Penilaian dalam Pembelajaran

1. Klasifikasi Prestasi Belajar

Penilaian dalah upaya untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan berhasil atau tidak. Penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses serta hasil belajar siswa. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan. Dengan prinsip ini hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi hasil belajar secara menyeluruh. Namun pada penelitian ini, aspek kognitif lah yang akan dijadikan pedoman penilaian prestasi belajar siswa kelas III SD N Nusawungu 05 Cilacap.

2. Ranah Penilaian Kognitif

a. Pengertian Penilaian Kognitif Ranah kognitf adalah segala kegiatan yang mencakup aktifitas otak. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang berfikir, mulai dari jenjang yang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. 16 Berikut ini adalah keenam tingkatan kognitif tersebut: 1. Mengingat Remember C-1 Mengingat adalah kemampuan memperoleh kembali pengetahuan yang relevan dan jangka panjang. Kategori mengingat terdiri atas proses kognitif Recognizing mengingat kembali dan Recalling mengingat. Untuk menilai mengingat, siswa diberi soal yang berkaitan dengan mengenal kembali dan mengingat. 2. Memahami Understand C-2 Memahami adalah kemampuan merumuskan makna dari pesan pembelajaran dan mampu mengkomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan maupun grafik. Siswa mengerti ketika mampu menentukan hubungan antara pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan mereka yang lalu. Kategori memahami terdiri dari proses kognitif interpreting menginterpretasikan, Exemplifying memberi contoh, Classifying mengklasifikasikan, Summarizing menyimpulkan, Inferring menduga, Comparing membandingkan dan Explaining menjelaskan 3. Menerapkan Apply C-3 Menerapkan adalah kemampuan menggunakan prosedur untuk menyelesaikan masalah. Siswa memerlukan latihan soal sehingga siswa terlatih untuk mengetahui prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. Kategori ini terdiri atas kemampuan melakukan Executing dan kemampuan menerapkan Implementing.. 17 4. Analisa Analysis C-4 Analisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi menjadi bagian-bagiannya. Kemampuan menganalisis dapat berupa: a analisis elemen mengidentifikasi bagian-bagian materi; b analisis hubungan mengidentifikasi hubungan; c analisis pengorganisasian prinsip. Contoh : menganalisa penyebab meningkatnya nilai jumlah siswa di sekolah dengan memisahkan indikator-indikatornya. 5. Evaluasi Evaluation C-5 Kemampuan evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai kegunaan dari suatu hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Ada dua tingkat evaluasi menurut Bloom, yaitu: a penilaian evaluasi berdasarkan bukti internal; b evaluasi berdasarkan bukti eksternal. Contoh: Membandingkan hasil LKS siswa dengan kunci jawaban. 6. Berkreasi Create C-6 Berkreasi didefinisikan sebagai menggeneralisasi ide baru, produk atau cara pandang yang baru dari suatu kejadian. Berkreasi diartikan sebagai meletakkan beberapa elemen dalan suatu kesatuan yang menyeluruh sehingga terbentuklah dalam satu bentuk yang fungsional. Siswa dikatakan mampu berkreasi jika dapat membuat produk baru dengan merombak beberapa elemen bagian ke dalam bentuk yang belum pernah diterangkan oleh guru sebelumnya. 18

E. Pembelajaran IPA di SD

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DISCOVERY

0 2 110

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

1 3 15

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganya

0 1 14

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Kreativitas Belajar Ipa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gemantar Jumantono Kabupaten Karanganya

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD N III TAWANGREJO Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD N III Tawangrejo, Jatipurno, Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2

0 1 17

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI IMOGIRI.

0 15 204

Peningkatan Prestasi Belajar Mapel IPA Melalui Metode Eksperimen

0 1 6