Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tanaman Sirih Hijau

4 Bali dengan ketinggian 668 m dpl; daerah dataran tinngi di Bali dengan ketinngian 1099 m dpl. Pengujian aktivitas minyak atsiri daun sirih hijau sebagai antifungi terhadap Candida albicans dilakukan dengan metode difusi disk. Metode difusi disk atau merupakan salah satu metode yang sederhana dan dapat dilakukan dengan mudah serta reproduksibel untuk menentukan aktivitas antimikroba dari suatu antimikroba Forbes, et al., 2007. Aktivitas antifungi dari minyak atsiri daun sirih hijau ditentukan berdasarkan diameter zona hambat yang dihasilkan disekitar kertas cakram yang ditentukan berdasarkan tabel kategorik daya hambat oleh Cockerill, et al. 2012. Apabila zona hambat yang dihasilkan pada konsentrasi tertentu lebih atau sama dengan 20 mm, maka aktivitas antifungi dikategorikan susceptible dan daerah penghasil minyak atsiri tersebut layak dijadikan daerah penghasil sirih yang berpotensi sebagai agen penanganan kandidiasis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu: Bagaimanakah aktivitas antifungi dari minyak atsiri daun sirih hijau Piper betle L. yang diperoleh dari daerah dengan ketinggian tempat tumbuh yang berbeda di Bali terhadap fungi Candida albicans ATCC 10231? 5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu: untuk mengetahui aktivitas antifungi dari minyak atsiri daun sirih hijau Piper betle L. yang diperoleh dari daerah dengan ketinggian tempat tumbuh yang berbeda di Bali terhadap fungi Candida albicans ATCC 10231.

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini akan didapatkan informasi mengenai aktivitas antifungi Candida albicans ATCC 10231 dari minyak atsiri daun sirih hijau Piper betle L. yang berasal dari daerah dengan ketinggian tempat tumbuh yang berbeda di Bali. Sehingga dengan adanya informasi tersebut, masyarakat dapat mengetahui daun sirih hijau dari daerah di Bali yang berpotensi sebagai agen penanganan kandidiasis dan dapat dipertimbangkangkan dalam pengembangan produk antifungi. 6 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Sirih Hijau

2.1.1 Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliopyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Piperales Famili : Piperaceae Genus : Piper Spesies : Piper betle L. Agromedia, 2008 Gambar 2.1. Daun Sirih Hijau Agromedia, 2008

2.1.2 Deskripsi

Tanaman sirih hijau merupakan perdu yang tumbuh merambat dengan panjang mencapai puluhan meter. Batang berkayu, berbentuk bulat, berbuku, beralur, dan berwarna hijau kecoklatan. Daun sirih hijau memiliki daun tunggal, berbentuk pipih menyerupai jantung. Daun berwarna hijau, permukaan atas rata, 7 7 licin agak mengkilap, tulang daun agak tenggelam. Permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol. Bau aromatik khas, rasanya pedas Agromedia, 2008

2.1.3 Kandungan Kimia

Studi fitokimia, daun sirih hijau mengandung berbagai senyawa kimia diantaranya alkaloid, tanin, karbohidrat, asam amino dan steroid. Dimana komponen utama dari daun sirih hijau adalah minyak atsiri, yang pada berbagai negara disebut dengan betle oil. Komponen utama dari daun sirih hijau adalah minyak atsiri, yang pada berbagai negara disebut dengan betle oil. Minyak atsiri dari daun sirih hijau mengandung cadinene carvacrol, allyl catechol, chavicol, p- cymene, caryophyllene, chavibetol, cineole, estragol dengan dua komponen utama fenol yang disebut fenol betle chavicol dan chavibetol Dwivedhi and Tripathi, 2014. Penelitian menunjukkan perbedaan tempat tumbuh daun sirih hijau, mempengaruhi komponen utama dari minyak atsiri yang dihasilkan yang dapat dilihat pada tabel 2.1. 8 8 Tabel. 2.1 Perbedaan Komponen Utama Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau dari Berbagai Daerah Rimando et al., 1986; Garg and Jain, 1992; Kumar et al., 2007; Prabodh and William, 2012. No. Daerah Tempat Tumbuh Tanaman Sirih Hijau Komponen Utama Minyak Atsiri 1 India Chavicol 2 Vietnam Isoeugenol 3 Philipina dan Nepal Eugenol 4 India Chavibetol Penelitian yang dilakukan oleh Sugumaran et al. 2011 menyatakan minyak atsiri daun sirih hijau yang berasal dari India terdapat 65 komponen yang diindetifikasi dalam betle oil. Dimana komponen mayor yang teridentifikasi adalah 5-2-propenyl-1,3 benzodioxole 25,67, yang kedua adalah eugenol 18,27 dan yang ketiga adalah 2-methoxy-4-2 propenyl acetate-phenol.

2.1.4 Bioaktivitas Daun Sirih Hijau Piper betle L. terhadap Fungi C.

albicans Daun sirih hijau merupakan salah satu tanaman yang diketahui berkhasiat sebagai antiseptik Sari, 2006. Hydrochavicol yang diisolasi dari ekstrak kloroform daun sirih hijau memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap yeasts spesies Aspergillus dan spesies Candida, dengan KHM pada yeasts sebesar 15,62 sampai 500 µgmL, 125 sampai 500 µgmL pada spesies Aspergillus dan memiliki kadar bunuh minimum terhadap Candida albicans dan Candida glabrata Ali et al., 2010. Pada penelitian yang dilakukan oleh Suppakul et al. 2006 betle oil 9 9 hasil destilasi daun segar sirih hijau yang berasal dari Bangkok, Thailand memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap Candida albicans dengan KHM sebesar 25 µLmL. Dengan komponen utama dari betle oil tersebut adalah chavibetol yang merupakan isomer dari eugenol.

2.2 Kandidiasis

Dokumen yang terkait

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM

3 46 19

UJI ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM

0 29 22

PERBEDAAN EFEK ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH HIJAU, MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH DAN RESIK V SABUN SIRIH TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

0 7 55

UJI DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Candida Albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Candida Albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 2 4

UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 1 16

DAFTAR PUSTAKA Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 2 5

UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BAWANG MERAH Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 4 18

Skrining Golongan senyawa Bioaktif Dalam Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dengan variasi Ketinggian Tempat Tumbuh di Bali terhadap Candida albicans ATCC 10231 Menggunakan Metode KLT-Bioautografi.

1 4 35

Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Hasil Maserasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dari Beberapa Daerah Zona Iklim Panas (0-700 MDPL) di Bali terhadap Fungi Candida albicans ATCC 10231 Dengan Menggunakan Metode Difusi Disk.

0 0 32