Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya pasien sepsis dengan gangguan fungsi jantung, kurang dianggap sebagai patologi utama selama sepsis. Dengan demikian, mekanisme yang mendasari sepsis yang mengakibatkan disfungsi miokard belum pernah dipelajari secara ekstensif Sharma, 2007. Sepsis secara klinis ditandai oleh inflamasi sistemik, disfungsi jantung, terjadinya ketidakmampuan pengiriman oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen, perubahan substrat metabolisme dan akhirnya, kegagalan multiorgan serta kematian Rosentiel, 2001; Luce, 2007. Sepsis adalah penyakit yang kompleks dan merupakan manifestasi dari peradangan kekebalan dan respon terhadap infeksi. Derajat beratnya sepsis berkaitan dengan seberapa beratnya gangguan fungsi organ dan respon hemodinamik yang terjadi. Sepsis berat didefinisikan sebagai sepsis dengan adanya gangguan fungsi organ Levy, 2003. Definisi sepsis telah ditinjau oleh sekelompok pakar, namun disamping mengkaji secara luas berbagai tanda dan gejala sepsis, belum ada perubahan yang secara relevan ditetapkan berkaitan dengan fungsi jantung, terutama pada neonatus Levy, 2003. Telah diakui pentingnya depresi jantung yang meliputi infark miokard serta rendahnya indeks jantung CI ataupun bukti ekokardiografi adanya disfungsi jantung sebagai kriteria diagnostik sepsis berat pada dewasa. Disfungsi miokardium bermanifestasi sebagai penurunan fraksi ejeksi EF, yang perpustakaan.uns.ac.id commit to user merupakan pengukuran kuantitatif berguna secara klinis untuk menilai kinerja ventrikel Hunter, 2010. Insiden sepsis neonatal cenderung tinggi secara signifikan, neonatus yang diduga sepsis banyak dikirim untuk investigasi ke unit perawatan intensif bayi yang baru lahir di Amerika Serikat Spitzer, 2005. Walaupun pemahaman kita tentang mekanisme patofisiologi sepsis pada neonatus telah meningkat selama 10 tahun terakhir ini, namun morbiditas dan mortalitas neonatus oleh karena sepsis tetap tinggi. Rosentiel, 2000; Angus, 2001; Tabbutt, 2001. Telah dilaporkan angka kematian sebesar dua kali lipat pada pasien neonatus dengan sepsis yang disertai disfungsi kardiovaskular dan syok septik Luce, 2007. Berbagai definisi sepsis sebelumnya berdasarkan tingkat atau derajat beratnya vasodilasi vaskuler, sedangkan pada modifikasi yang dibuat oleh International Sepsis Definition Conference dan Annane dkk menyatakan bahwa pada sepsis adanya depresi miokardium yang dinyatakan oleh denyut jantung rendah atau bukti ekokardiografi gangguan fungsi jantung telah dimasukkan dalam definisi sepsis berat pada dewasa Annane, 2005. Namun demikian, penelitian yang mempelajari hubungan sepsis neonatus dengan efek kardiovaskular pada khususnya, relatif sangat jarang, maka dari itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanismenya. Adanya gangguan fungsi jantung pada sepsis akan mempengaruhi peredaran darah sistemik, terjadi hipoperfusi sistem splanknikus dan mesenterika yang berdampak gangguan sistem pencernaan, termasuk hipoperistaltik, commit to user keterlambatan waktu pengosongan lambung dan bermanifestasi sebagai adanya residu lambung Neu, 2007; Burns, 2009. Hal ini belum banyak diteliti pada bayi dan anak di luar negeri maupun di Indonesia, penelitian sebelumnya banyak mengambil subyek pada dewasa, berdasarkan hal ini, peneliti ingin mencoba untuk menganalisis bagaimanakah mekanisme yang terjadi pada bayi dengan risiko sepsis khususnya yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

B. Rumusan Masalah