BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sepsis neonatus
A.1. Definisi
Sepsis neonatal didefinisikan sebagai infeksi pada sirkulasi yang bersifat invasif ditandai dengan ditemukannya bakteri dalam cairan tubuh seperti darah, cairan
sumsum tulang ataupun air kemih. Aminullah, 2009. Sejak adanya konsensus dari American College of Chest Physician Society of critical Care Medicine
ACCPSCCM sepsis didefinisikan sebagai berikut Bone, 2006: 1.
Sepsis merupakan sindrom respon inflamasi sistemik systemic inflamatory response syndrome-SIRS yang terjadi akibat infeksi bakteri,
virus, jamur atau parasit. 2.
Sepsis berat adalah suatu keadaan sepsis yang disertai dengan adanya gangguan fungsi organ kardiovaskuler, gangguan nafas akut atau terdapat
gangguan dua organ lain seperti gangguan neurologi, hematologi, urogenital dan hepatologi.
3. Syok septik ialah suatu kondisi dimana neonatus masih dalam keadaan
hipotensi meskipun telah mendapat cairan yang adekuat. 4.
Sindroma disfungsi multi organ MODS: bayi tidak mampu lagi mempertahankan homeostasis tubuh sehingga terjadi perubahan atau
gangguan pada dua fungsi organ atau lebih. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Sepsis neonatal dibagi menjadi dua kelompok yakni sepsis awitan dini dan awitan lambat. Pada sepsis awitan dini, gejala klinis didapatkan pada hari-hari pertama
kehidupan usia kurang dari 72 jam, infeksi terjadi secara vertikal berasal dari penyakit ibu atau ditularkan dari infeksi yang diderita ibu selama persalinan.
Tabel dibawah ini merupakan beberapa faktor risiko sepsis awitan dini. Tabel 2.1. Pengelompokan faktor risiko sepsis
Risiko mayor Risiko minor
1. Ketuban pecah 24 jam
2. Ibu demam saat intrapartum
38ºC peraksiler 3.
Korioamnionitis 4.
Denyut jantung janin yang menetap 160xmenit
5. Ketuban berbau
1. Ketuban pecah 12jam
2. Ibu demam; saat intrapartum suhu
37,5ºC peraksiler 3.
Nilai APGAR
rendah menit
ke15, menit ke 57 4.
Bayi berat lahir sangat rendah BBLSR,1500 gram
5. Usia kehamilan 37 minggu
6. Kehamilan ganda
7. Keputihan pada ibu
8. Ibu dengan infeksi saluran kemih
ISK tersngka ISK yang tidak diobati.
Sumber: Aminullah, 2009
Terjadinya sepsis awitan lambat disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari lingkungan sekitar neonatus pada saat setelah usia 3 hari. Keadaan ini
sering ditemukan pada neonatus yang dirawat di ruang intensif, beonatus kurang bulan yang mengalami perawatan lama, mendapatkan nutrisi parenteral dalam
waktu cukup lama, infeksi yang bersumber dari alat perawatan, infeksi nosokomial ataupun infeksi silang dari bayi lain atau dari tenaga medis yang
merawat. Walaupun berbagai faktor risiko ini tidak selalu berakhir dengan infeksi, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
namun harus tetap mendapatkan perhatian khusus apabila disertai dengan munculnya gejala klinis Aminullah, 2009.
A.2. Patogenesis
Inflamasi merupakan respon dari imunitas tubuh terhadap berbagai macam rangsangan imungen atau benda asing dari luar tubuh. Proses inflamasi
merupakan usaha tubuh untuk menghilangkan organisme penyebab James, 2007. Respon tubuh terhadap suatu patogen melibatkan berbagai macam komponen
sistem imun dan berbagai macam sitokin baik yang bersifat pro inflamasi, berfungsi membantu sel dalam menghancurkan mikroorganisme yang
menginfeksi yaitu TNF-α, IL-1, IFN-γ, maupun yang bersifat anti inflamasi, berfungsi memodulasi, mengkooordinasi serta represi terhadap respon yang
berlebihan yakni interleukin 1 receptor antagonis IL-1 ra, IL4, IL-10. Kaspan; 2003; Steve, 2006. Apabila mekanisme keseimbangan antara sitokin pro
inflamasi dan anti inflamasi ini tidak dapat tercapai dengan baik, maka dapat mengakibatkan kerugian bagi tubuh penderita.
Gambar 1. Patogenesis sepsis Steve, 2006
commit to user
Pada saat antigen masuk, maka antigen akan bereaksi dengan dengan makrofag melalui Toll Like Receptors 4 TLRs 4 sebagai reseptor transmembran
dengan perantaraan reseptor CD 14
+
. Sebagai respon tubuh dalam bereaksi terhadap sepsis maka limfosit T akan mengeluarkan substansi dari Th 1 yang
berfungsi sebagai imunomodulator yakni : interferon gamma, IL-2 dan GM-CSF. INF-γ akan merangsang makrofag mengeluarkan IL-1β dan TNF-α. Limfosit Th
2 akan mengekspresikan IL-4, IL-5, IL- 6, IL-10. Pada kondisi sepsis, IL-1β dan TNF-α serum penderita akan meningkat. IL-1β sebagai imuno regulator utama
juga mempunyai efek pada sel endothelial. Interleukin-1β memegang peranan di dalam pembentukan prostaglandin E2 PG-E2 dan merangsang ekspresi
intercellular adhesion molecule-1 ICAM -1. Dengan adanya ICAM-1, netrofil yang telah tersensitisasi oleh granulocyte macrophage colony stimulating factor
GM-CSF akan mudah mengadakan adhesi Aminullah, 2005; Bone, 2006. Netrofil yang beradhesi dengan sel endotel akan mengeluarkan lisosim
yang menyebabkan dinding endotel menjadi lisis, sehingga mengakibatkan terbukanya endotel. Netrofil juga membawa superoksidan, merupakan radikal
bebas yang akan mempengaruhi oksigenasi pada mitokondria. Akibat dari proses tersebut sel endotel akan menjadi nekrosis, sehingga terjadi kerusakan sel endotel
pembuluh darah. Kerusakan sel endotel pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya gangguan vaskuler vascular leak sehingga berdampak kerusakan
organ multipel Bone, 2006. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
A.3. Diagnosis
Sampai saat ini, belum ada parameter yang merupakan baku emas dalam penegakan diagnosis pasti sepsis. Diagnosis sepsis yang sering digunakan yaitu
dengan ditemukannya bakteri pada hasil biakan darah maupun urin, namun pemeriksaan ini mempunyai kelemahan yaitu biakan baru diketahui setelah 3-5
hari, dipengaruhi oleh pemberian antibiotika, jumlah sampel darah dan dapat terkontaminasi kuman nosokomial Aminullah, 2009. Selain itu, hasil dapat
menunjukkan negatif palsu, dimana didapatkan biakan darah dan urin negatif, namun secara klinis menunjukkan gejala yang nyata. Oleh karena itu beberapa
ahli membuat formulasi untuk dapat mendiagnosis terjadinya sepsis secara dini. Menurut Haque, FIRS fetal inflamatory response syndrome ditegakkan apabila
terdapat 2 atau lebih keadaan sebagai berikut : 1.
laju nafas 60xm dengan atau tanpa retraksi dan desaturasi O2 2.
suhu tubuh tidak stabil 36C atau 37,5C peraksiler 3.
capillary refill time 3 detik 4.
hitung lekosit 4000x10
9
L atau 34000x10
9
L 5.
CRP 10 mgdl 6.
IL-6 atau IL-870 pgml 7.
16 S rRNA gene PCR: positif. Diagnosis sepsis pada neonatus ditegakkan apabila didapatkan satu atau lebih
kriteria FIRS disertai dengan adanya gejala klinis infeksi Haque, 2005. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Tabel 2.2. Gambaran klinis sepsis neonatal
Variabel klinis
Suhu tubuh tidak stabil Laju nadi 180 kalimenit atau 100 kalimenit
Laju nafas 60kalimenit, dengan retraksi atau desaturasi oksigen Letargi
Intoleransi glukosa plasma glukosa 10 mmolL Intoleransi minum
Variabel hemodinamik
Tekanan darah 2 SD menurut usia bayi Tekanan darah sistolik 50 mmHg bayi usia 1 hari
Tekanan darah sistolik 65 mmHg bayi usia kurang dari 6 bulan
Variabel perfusi jaringan
Pengisian kembali kapilercapillary refill 3 detik Asam laktat plasma 3 detik
Variabel inflamasi
Leukositosis 34000x10
9
Leukopenia 5000x10
9
Neutrofil muda 10 Neutrofil muda total neutrofil IT ratio0.2
Trombositopenia 100000x10
9
L C reaktive protein 10 mgdl atau 2 SD dari nilai normal
Procalsitonin 8,1 mgdL atau 2 SD dari normal IL-6 atau IL-8 70pgml
16 S rRNA gene PCR : poaitif
A.4. Pengobatan
Eliminasi kuman merupakan pilihan utama pada manajemen sepsis neonatal. Pemberian antibiotika secara empiris dengan menggunakan kombinasi antibiotika
diupayakan untuk mendapatkan sensitivitas terhadap mikroorganisme gram positif maupun gram negatif tergantung pola resistensi kuman pada masing-masing
rumah sakit. Lamanya pengobatan sangat tergantung pada jenis mikroorganisme penyebab, pada mikroorganisme gram positif pengobatan dianjurkan selama 10-
14 hari sedangkan pada gram negatif pengobatan dapat dilanjutkan sampai 2-3 minggu Aminullah, 2009.
commit to user
B. Gangguan peredaran darah dan fungsi jantung pada sepsis