Pengukuran Kualitas Dimensi Kualitas Tekhnik Pengendalian Kualitas

commit to user 18 2. Keadaan Produk Keadaan produk terkait dengan kemungkinan bahwa suatu komponen atau produk di bawah kondisi penggunaan normal. Aspek dalam keandalan tersebut adalah lama atau umur kehidupan yang diperkirakan dan kondisi pengguna 3. Keterlibatan Global Bagi perusahaan yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain harga.

E. Pengukuran Kualitas

Pengukuran Kualitas merupakan hal yang penting agar perusahaan dapat menentukan biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap proses produksi, menurut Yamit 2004 pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : 1. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya kerusakan per jam dari tenaga kerja langsung. 2. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik. 3. Biaya kualitas diukur berdasarkan penjualan bersih. 4. Biaya kualitas diukur berdasarkan satuan unit seperti kilogram, meter dan lain sebagainya. commit to user 19 Pengukuran biaya kualitas berdasarkan keempat cara tersebut, dapat dianalisis dengan menggunakan analisis trend dan analisis pareto agar ditemukan konsep biaya kerusakan optimum .

F. Dimensi Kualitas

Terdapat delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dalam Yamit 2004, yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis terutama bagi perusahaan manufaktur atau perusahaan yang menghasilkan barang. Dimensi tersebut adalah : a. Kinerja performance : yaitu karakteristik pokok dari produk inti. b. Ciri ciri atau keistimewaan tambahan features : karakteristik pelengkap atau tambahan. c. Kehandalan reliability : kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian. d. Kesesuaian conformance : sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Daya tahan durability : berapa lama produk dapat terus digunakan. f. Service ability : meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang memuaskan. g. Estetika : menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk. commit to user 20 h. Kualitas yang dipersepsikan perceived : menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

G. Tekhnik Pengendalian Kualitas

1. Inspeksi Menurut Render, Barry dan Heizer 2005 Inspeksi merupakan jalan untuk memastikan bahwa sebuah operasi menghasilkan tingkat kualitas yang diharapkan. Inspeksi meliputi : pengukuran, perasaan, peradapan, penimbangan, serta pengecekan produk. Tujuannya adalah menemukan proses yang buruk sesegera mungkin dan menghentikan pembuatan komponen yang rusak. 2. Acceptance Sampling Menurut Render dan Heizer 2004, acceptance sampling merupakan sebuah bentuk pengujian yang meliputi penarikan sampel dari lot atau bacth produk jadi dan membandingkan dengan standar yang telah di tetapkan. Penarikan sampel lebih ekonomis di bandingkan inspeksi 100. 3. Control chart bagan kendali Contol chart dibagi menjadi dua bagian yaitu : a. Control Chart untuk Atribut Menurut Yamit, 2004 Banyaknya karakteristik kualitas yang tidak dapat dinyatakan dengan angka numerik, Pengendalian commit to user 21 kualitas untuk item yang karakteristik kualitasnya tidak dapat dinyatakan dengan angka. Untuk mengklasifikasikan kualitas produk pada umumnya digunakan istilah sesuai atau tidak sesuai, cacat atau tidak cacat. Ada dua jenis bagan kendali atribut : 1 P – chart Digunakan untuk pengukuran kualitas produk selama proses produksi apakah produk yang dihasilkan masih dalam batas yang diisyaratkan cacat berupa proporsi atau pecahan pengukuran berdasarkan pada sampel yang diambil. a Menentukan kerusakan rata rata = Dimana : = rata rata kerusakan = jumlah kerusakan = banyaknya ukuran sampel b Menentukan batas kendali Batas Kendali Atas : UCL = + commit to user 22 Batas Kendali Bawah : LCL = - 2 C – chart Bagan pengendalian ini digunakan untuk ketidak sesuaian atau cacat lain dari produk yang diamati. a Menentukan kerusakan rata rata = Dimana : = rata rata jumlah cacat = jumlah produk cacat = banyaknya observasi yang dilakukan b Menentukan Batas Kendali Batas Kendali Atas UCL = Batas Kendali Bawah LCL = commit to user 23 b. Control chart untuk variabel Menurut Yamit, 2004 Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk ukuran angka. Ada dua jenis bagan kendali variabel : 1 R - Chart Digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara pengukuran terbesar dan terkecil. 2 X - Chart Digunakan untuk pengukuran rata-rata untuk suatu proses produksi dari sample. c. Diagram Pareto Diagram pareto merupakan metode untuk mencari sumber kesalahan, masalah atau kerusakan produk untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. Menurut Render dan Heizer 2005. Dengan diagram ini, maka dapat diketahui jenis cacat yang paling dominan pada hasil produksi selama bulan Januari sampai Desember tahun 2011. Adapun langkah-langkah pembuatan diagram pareto menurut Render dan Heizer 2005 adalah sebagai berikut : 1 Menentukan prosentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan, misalnya terdapat kerusakan A, B, C, dan D yang jumlahnya masing-masing a, b, c dan d. commit to user 24 2 Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah yang paling kecil. Gambar 2.1 Diagram Pareto commit to user 25 d. Diagram Sebab Akibat Diagaram sebab akibat merupakan salah satu dari banyak alat yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi yang mungkin terjadinya masalah masalah mutu dan lokasi pemeriksaan. Diagram sebab akibat juga disebut diagaram tulang ikan. Menurut Render dan Heizer 2005. Tujuan dari penggunaan diagram sebab akibat ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan sehari-hari dari pengendalian mutu. Diagram sebab akibat juga digunakan untuk penelusuran akar penyebab terjadinya masalah aktif. Manusia Metode Masalah Mesin Material Gambar 2.2 Diagram Sebab Akibat commit to user 26

BAB III PEMBAHASAN