commit to user
3
dan dapat bersaing di industry tekstil di Indonesia. Selain itu PT. Kusumahadi ingin
meminimalkan semua
tingkat kerusakan
produk. Dengan
mengedepankan kualitas maka PT. Kusumahadi Santosa dipercaya oleh semua konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil tema
penelitian mengenai pengendalian kualitas produksi pada perushaan dengan judul
“PENGENDALIAN KUALITAS KAIN RYP 2069 PADA DEPARTEMENT WEAVING 2 DENGAN METODE C-CHART PT.
KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan tinjauan latar belakang diatas, maka untuk memudahkan pembahasan masalah tersebut, maka dapat ditarik pokok permasalahan
sebagai berikut : 1.
Berapa rata rata kerusakan produk kain RYP 2069 tahun 2011 pada PT. Kusumahadi Santosa ?
2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kerusakan kualitas produk
kain RYP 2069 yang dihasilkan PT. Kusumahadi Santosa ? 3.
Apakah kerusakan kain RYP 2069 yang selama ini terjadi masih dalam batas toleransi atau diluar batas toleransi dari perusahaan ?
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui jumlah rata rata kerusakan produk kain RYP 2069
tahun 2011 pada PT. Kusumahadi Santosa. 2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan kualitas produk kain RYP 2069 pada PT. Kusumahadi Santosa
3. Untuk mengetahui kualitas kain RYP 2069 yang berada dalam batas
toleransi atau standar yang telah ditentukan perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kualitas suatu
produk terutama yang terjadi dalam perusahaan. b.
Sebagai sarana penerapan ilmu – ilmu yang telah diperoleh di
bangku perkuliahan dengan kenyataan dan situasi yang ada dalam perusahaan.
c. Memberikan pengalaman sehingga meningkatkan kemampuan
untuk bersaing mendapatkan pekerjaan. 2.
Bagi Perusahaan Dapat sebagai masukkan dan dokumentasi bagi PT.
Kusumahadi Santosa dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengendalian kualitas yang berpengaruh terhadap tingkat
kerusakan produk.
commit to user
5
3. Bagi Pembaca
a. Sebagai sarana penambah pengetahuan dan wawasan dalam
bidang produksi khususnya pengendalian kualitas. b.
Memberikan informasi
atau gambaran
tentang PT.
Kusumahadi Santosa, Jaten, Karanganyar.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Analisis pengendalian kualitas ini penulis menggunakan metode C- chart yang dilakukan saat melakukan penelitian di PT. Kusumahadi
Santosa untuk mengetahui kerusakan kain RYP 2069 dan kemudian menganalisisnya
2. Objek Penelitian
Peneliti mengadakan penelitian di PT. Kusumahadi Santosa yang berlokasi di kawasan Jaten, Karanganyar.
3. Sumber Data
Sumber data dikelompokkan menjadi dua : a.
Data Primer Menurut Kuncoro data primer adalah data yang diperoleh dengan
survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer mencakup data jenis kerusakan, nama
nama mesin serta kegunaannya, penyebab kerusakan yang terjadi
commit to user
6
pada produk kain dan faktor faktor lain yang juga mempengaruhi kerusakan produk selama dalam proses pembuatan.
b. Data Sekunder
Menurut Kuncoro data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan
kepada masyarakat pengguna data. Data ini berupa gambaran perusahaan yang berupa data kerusakan serta data lain yang masih
berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam hal ini data primer yang diperoleh dari perusahaan antara
lain : 1
Data jumlah produksi kian RYP 2069 pada bulan Januari –
Desember tahun 2011. 2
Data sejarah dan perkembangan perusahaan. 3
Struktur organisasi. 4
Lokasi perusahaan. 4.
Teknik Pengumpulan Data a.
Observasi Yaitu mengadakan pengamatan langsung dan di perusahaan atas
masalah yang diteliti kemudian mencatat data yang terjadi dimana terdapat kaitan langsung dengan semua proses produksi hingga
data data kerusakan kain RYP 2069 yang digunakan sebagai bahan penulisan laporan ini melalui kegiatan magang kerja.
commit to user
7
b. Wawancara
Menurut Wahyuni dan Sumarni, 2006 Metode observasi merupakan prosedur yang sistematis dan standar dalam
pengumpulan data. Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan manager
maupun karyawan PT. Kusumahadi Santosa. c.
Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara meminta salinan
data, foto, atau dokumen perusahaan lainnya yang berhubungan dengan proses produksi, pengendalian kualitas dan mesin-mesin
yang digunakan dalam proses produksi kain. d.
Studi Pustaka Mengumpulkan data data dengan cara membaca serta memahami
buku teori dan laporan laporan tugas akhir yang berhubungan dengan penelitian mengenai pengendalian kualitas dengan metode
c-chart. 5.
Teknik Analisis Data a.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode C-chart. Metode tersebut digunakan untuk
mengetahui tingkat kerusakan produk yang terjadi di bagian produk akhir, yang dirumuskan sebagai berikut :
commit to user
8
1 Menentukan garis pusat
center line
menurut Ariani, 2004 =
Dimana : = garis pusat
= jumlah produk rusak = banyaknya observasi yang dilakukan
2 Menentukan batasan pengawasan menurut Ariani, 2004
Batas atas
Upper Control Limit
UCL = Batas bawah
Lower Control Limit
LCL = Batas kendali atas UCL atau batas kendali bawah LCL
merupakan batas-batas pengawasan dari penyimpangan yang terjadi. Bila kerusakan berada diantara batas kendali atas
UCL dan dari pusat
center line
ataupun berada diantara batas kendali bawah LCL dan dari pusat
center line
, terlebih apabila kerusakan produk berada di bawah batas
kendali bawah LCL merupakan prestasi yang baik untuk perusahaan dalam menjaga kualitasnya, karena diharapkan
sedapat mungkin terjadi kerusakan hingga mendekati nol. Apabila kerusakan produk berada di luar batas kendali atas
UCL berarti terjadi penyimpangan kualitas produk yang
commit to user
9
dihasilkan dan hal tersebut harus segera dilakukan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas
tersebut. b.
Diagram Pareto Diagram Pareto merupakan metode untuk mengelola
kesalahan, masalah atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. Menurut Render
dan Heizer, 2005. Diagram pareto berbentuk seperti batang, dimana setiap
batangnya menunjukkan porsi permasalahan yang terjadi dari yang paling banyak ke paling sedikit. Menurut Render dan
Heizer, 2005. Jumlah total masalah adalah 100 . Penempatan grafik diurutkan dari prosentase masalah yang
besar diletakkan di kanan sampai prosentase yang kecil diletakkan di sebalah kiri.
Prosentase kerusakan =
commit to user
10
Gambar 1.1 Diagram Pareto
c. Diagram Sebab Akibat
Diagram ini
digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab-penyebab dari suatu masalah kualitas yang disusun
dengan suatu urutan dan dengan berlangsungnya suatu proses.
Digram ini sangat membantu untuk melihat aliran proses dimana masalah terjadi.
Menurut Render dan Heizer, 2005. Diagaram sebab akibat juga disebut diagram Isikawa atau diagram tulang ikan.
Diagram sebab akibat bentuknya menyerupai tulang ikan. Data yang digunakan untuk diagram sebab akibat adalah data
commit to user
11
yang diperoleh dari wawancara mengenai apa saja penyebab kerusakan dari produk kain cotton.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambat berikut :
Manusia Metode
Masalah
Mesin Material
Gambar 1.2 Diagaram Sebab Akibat
commit to user
12
F. Kerangka Pemikiran