dengan layanan BK dipandang sama. Berikut ini disajikan tabel daftar jumlah konselor di SMP Swasta Sub Rayon 03 Kota Semarang :
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Konselor SMP Swasta Sub Rayon 03 Kota Semarang
Tahun Pelajaran 20082009
No Unit Kerja
Jumlah Konselor
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
SMP EKA SAKTI SMP HIDAYATULLAH
SMP SUDIRMAN SMP MARDI SISWA
SMP KARTIKA III-2 SMP AL AZHAR 14
SMP TEUKU UMAR SMP PERINTIS 29
SMP FRANSISKUS SMP PERMATA BANGSA
SMP AL USWAH 4
1 2
1 2
1 3
1 2
1 2
Total
20
3.4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti dengan menggunakan metode yang tepat dan instrumen yang
baku. “Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode pengumpulan data” Arikunto, 2006: 149. Untuk itu digunakan teknik–
teknik, prosedur serta alat yang dapat diandalkan karena baik buruknya suatu penelitian sebagian tergantung pada teknik–teknik pengumpulan data. Sedangkan
“instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode” Arikunto, 2006: 149.
1 Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket. “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui” Arikunto, 2006: 151. Instrumen untuk
metode angket adalah angket atau kuesioner. Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini yaitu jenis angket
tertutup dan langsung. “Yang dimaksud angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih, sedangkan langsung
artinya pernyataan diberikan kepada responden untuk menjawab tentang dirinya sendiri” Arikunto, 2006: 128. Angket pada penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data pemahaman konselor tentang layanan konsultasi Bimbingan dan Konseling.
Menurut Arikunto 2006: 152 angket atau kuesioner memang mempunyai banyak keuntungan sebagai instrumen pengumpul data, yaitu :
a. tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b. dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c. dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing–
masing dan menurut waktu senggang responden. d.
dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu–malu menjawab.
e. dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat
diberi pertanyaan yang benar–benar sama. Di samping adanya keuntungan-keuntungan dari metode angket tersebut,
terdapat juga kelemahan-kelemahannya yaitu : a.
responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi
diberikan kembali kepadanya. b.
seringkali sukar dicari validitasnya. c.
walaupun dibuat anonim, kadang–kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
d. seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.
e. waktu pengembaliannya tidak bersama–sama, bahkan kadang–
kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat Arikunto, 2006: 152
Untuk mengatasi kelemahan–kelemahan angket atau kuesioner di atas, maka peneliti berusaha untuk menekan sekecil mungkin kelemahan-kelamahan
tersebut, antara lain: a.
Memberikan petunjuk-petunjuk dengan singkat dan lengkap untuk menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengisian angket agar
responden dapat memberikan jawaban yang jujur. b.
Memberikan penjelasan sebelum menyebarkan angket sehingga responden bersedia mengisi angket tanpa adanya perasaan terpaksa.
c. Mengamati dan meneliti kembali jawaban yang telah diisi oleh responden
agar tidak ada pertanyaan yang terlewatibelum dijawab. 2
Penyusunan Instrumen Instrumen dalam penelitian ini adalah angket yang berupa seperangkat
pernyataan yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi mengenai pemahaman konselor tentang layanan konsultasi. Bentuk dan skor jawaban angket
terdiri atas empat jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Agar pernyataan ini dapat dianalisis menggunakan statistik maka ke empat
kategori jawaban ini diletakkan pada kontinum yang bergerak dari 1 sampai 4. Cara penyekoran untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Cara Penyekoran Butir Item
No Kategori jawaban
positif Skor
No Kategori jawaban
negatif Skor
1 2
3 4
Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
4 3
2 1
1 2
3 4
Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
1 2
3 4
Untuk mengatasi kecenderungan kebanyakan responden memilih jawaban setuju, maka dalam penyusunan butir pernyataan dibuat pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Adapun pengembangan kisi-kisi instrumen seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pemahaman Konselor
Tentang Layanan Konsultasi BK No Item
Variabel Sub Variabel
Indikator Deskriptor + -
Pemahaman konselor
tentang layanan
konsultasi BK
1. pemahaman
tentang perencanaan
layanan konsultasi
BK
2. pemahaman
tentang pelaksanaan
1.1 mengidentifikasi
konsulti 1.2
mengatur pertemuan
1.3 menetapkan
fasilitas layanan 1.4
menyiapkan kelengkapan
administrasi 2.1.
menerima konsulti 1.1.1.
adanya keterkaitan konsulti dengan
pihak ketiga 1.1.2.
melakukan wawancara dan
rapport 1.2.1.
kesepakatan kontrak waktu dan
tempat 1.3.1.
sarana penunjang layanan konsultasi
1.4.1. mencatat hasil
konsultasi 2.1.1.
penerimaan secara verbal dan
non verbal 1-2
4 6
9 11
13 3
5 7,8
10 12
14 15
layanan konsultasi
BK
3. pemahaman
tentang evaluasi
layanan konsultasi
2.2. menyelenggarakan
penstrukturan konsultasi
2.3. membahas
masalah yang dibawa konsulti
berkenaan dengan pihak ketiga
2.4. mendorong dan
melatih konsulti menangani
masalah pihak ketiga
2.5. mendorong dan
melatih konsulti untuk
memanfaatkan sumber-sumber
yang ada
2.6. membina
komitmen konsulti untuk menangani
masalah pihak ketiga dengan
bahasa dan cara- cara konseling
2.7. melakukan
penilaian segera 3.1.
penilaian jangka pendek
3.2. penilaian jangka
panjang 2.2.1.
pembatasan waktu
2.2.2. pembatasan
masalah 2.2.3.
pembatasan peran 2.3.1.
masalah pribadi, sosial, belajar,
dan karir konseli 2.4.1.
membekali konsulti
memperoleh wawasan,
pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan sikap
2.5.1. mengumpulkan
informasi dari lingkungan
konseli 2.6.1.
menentukan langkah
penyelesaian masalah konseli
2.7.1. menilai konsulti
atas pemahaman yang diperoleh
setelah konsultasi 2.7.2.
menanyakan perasaan konsulti
setelah konsultasi 2.7.3.
rencana kegiatan konsulti pasca
konsultasi 3.1.1.
respon awal konseli terhadap
penanganan konsulti
3.2.1. perubahan diri
16 18
- 21
24 sd
27
31 32
34 35
36
38 40
42
44 17
19 20
22 23
28 sd
30
33
-
37
39 41
43
45
Bimbingan dan
Konseling
4. pemahaman
tentang analisis hasil
evaluasi BK 5.
pemahaman tentang
tindak lanjut layanan
konsultasi BK
4.1. mempertimbangka
n upaya tindak lanjut yang akan
dilakukan 5.1.
terminasi layanan konsultasi
konseli yang dikehendaki
konsulti sesuai hasil konsultasi
4.1.1. keputusan
menentukan diadakannya
konsultasi lanjutan, penghentian
konsultasi atau alih tangan
5.1.1. diadakan
pengulangan penanganan
masalah konseli 5.1.2.
penghentian konsultasi karena
berhasil sesuai tujuan
5.1.3. diperlukan alih
tangan kasus refferal
46
48
49
51 47
-
50
52
3.5. Uji Instrumen