HIBAH-LANGSUNG SIMPULAN ASPEK PENGANGGARAN

K A J I A N A T A S S I S T E M K E U A N G A N P E M E R I N T A H D A L A M P E N G E L O L A A N H I B A H L U A R N E G E R I 31 Jumlah anggaran pada RKA-KL yang disetujui pada umumnya lebih rendah daripada usulannya, yang mengakibatkan berkurangnya kegiatan yang telah direncanakan tanpa mengurangi keluaran. Dana hibah untuk kegiatan yang belum selesai dilaksanakan ditampung dalam dokumen pelaksanaan anggaran dan menambah pagu anggaran pada tahun berikutnya. Pagu hibah Satker Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang Coremap II menurut laporan keuangan Kemen KP tahun 2011 sebesar Rp21,6 miliar. Jumlah hibah tersebut merupakan bagian dari anggaran proyek Coremap II secara keseluruhan yang berjumlah Rp83,8 miliar. Selisihnya berasal dari pinjaman.

B. HIBAH-LANGSUNG

Hibah-langsung yang tanpa melalui proses perencanaan tidak melalui proses penganggaran pemerintah. Agar tercatat dalam sistem keuangan pemerintah, hibah-langsung harus tercatat dalam DIPA. Hal itu dilakukan melalui revisi DIPA selama tahun berjalan. Revisi DIPA dapat dilakukan hingga batas akhir pencairan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D. Apabila tidak dilakukan revisi, maka hibah tidak akan tercatat dalam sistem keuangan pemerintah Off budget dan Off treasury, sebagaimana halnya dengan CTSPMPAG dan JFPR.

C. SIMPULAN

Penganggaran merupakan cerminan dari perencanaan kegiatan atau program. Agar dapat dibiayai dengan hibah-terencana, kegiatan atau program harus sudah tercakup dalam proses perencanaan sehingga selanjutnya juga tercakup dalam proses penganggaran. Penganggaran hibah-terencana tersebut didasarkan pada kesepakatan hibah-terencana, yang biasanya merupakan bagian tidak terpisahkan dari pagu pinjaman luar negeri. Penganggaran terikat pada perjanjian hibahpinjaman sebagaimana kegiatan atau program yang akan dilakukan. Dalam hal hibah-langsung, karena tidak tercakup dalam proses perencanaan, maka pada tahap penganggaran tidak ditemui kegiatan atau program yang dibiayai dengan hibah-langsung. Dalam hal beberapa jenis hibah-langsung, dapat diusulkan dokumen penganggaran susulan yang diajukan sebagai revisi atas penganggaran sebelumnya. Proses revisi ini diperlukan untuk memastikan agar sewaktu pelaporan realisasi anggaran, hibah-langsung sudah tercakup dalam besar anggaran yang dikelola. Namun dalam kenyataannya mekanisme ini tidak ditemui di lingkup Kemen KP Direktorat KKJI. K A J I A N A T A S S I S T E M K E U A N G A N P E M E R I N T A H D A L A M P E N G E L O L A A N H I B A H L U A R N E G E R I 32 K A J I A N A T A S S I S T E M K E U A N G A N P E M E R I N T A H D A L A M P E N G E L O L A A N H I B A H L U A R N E G E R I 33 Proses pelaksanaan anggaran atau pencairan dana merupakan lanjutan dari proses perencanaan kegiatanprogram, yang termaktub dalam anggaran tahunan dan dokumen anggaran. Selanjutnya ketika dokumen anggaran sudah disahkan untuk tahun anggaran yang bersangkutan, kegiatan program dijalankan berdasarkan dokumen anggaran dan jumlah anggaran yang tersedia. Mekanisme penarikan dana dilaksanakan berdasarkan besar dana dan jenis kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam dokumen anggaran DIPA.

BAB IV. ASPEK PELAKSANAAN