Landasan Teori KAJIAN TEORI
11 a.
Unit Penyertaan Unit penyertaan merupakan satuan dalam investasi berwujud Reksa Dana.
Pada saat investor berinvestasi atau membeli Reksa Dana, maka dapat dikatakan dia membeli unit penyertaan dari manajer investasi. Semakin
banyak jumlah unit penyertaan yang dibeli, maka semakin besar pula nominal investasinya.
b. NABUP
NAB per UP menunjukkan nilai wajar nilai pasar aset investasi yang dikelola oleh manajer investasi dikurangi dengan biaya operasional
kemudian dibagi dengan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki investor saat transaksi.
4. Return dan Risiko Reksa Dana
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dinyatakan dalam bentuk persentase. Return ada dua macam, yaitu return
realisasian realized return dan return ekspektasian expected return. Hartono 2014 menyebutkan bahwa return realisasian yaitu return yang
telah terjadi. Return realisasian dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi digunakan sebagai pengukur kinerja Reksa Dana dan sebagai
dasar penentuan return ekspektasi. Return ekspektasian merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ekspektasian
merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.
12 Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar
return yang diharapkan, maka semakin besar risiko yang harus bersedia ditanggung. Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi
dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Van Horne dan Wachowics, Jr 1992 dalam Hartono 2014 mendefinisikan risiko sebagai
variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Metode yang sering digunakan untuk menghitung risiko adalah deviasi standar yang mengukur
absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.
5. Benchmark
Patok duga atau benchmark merupakan suatu hal yang penting karena dapat menyatakan bahwa sebuah portofolio lebih baik atau tidak. Patok duga
dipilih disesuaikan dengan jenis investasi. Tujuan dari benchmark ini sendiri yaitu untuk membandingkan tingkat pengembalian yang diperoleh dengan
alternatif investasi lain yang seimbang. Benchmark pada Reksa Dana dimaksudkan untuk mengetahui apakah
Reksa Dana yang dikelola manajer investasi dapat “mengalahkan” pasar outperform atau justru kalah dari pasar underperform. Indeks pasar
digunakan sebagai pembanding benchmark pada Reksa Dana. 6.
Metode Sharpe Indeks ini dikembangkan oleh William Sharpe 1966 dan sering
disebut dengan reward to variability ratio. Indeks ini mendasarkan
13 perhitungannya pada konsep garis pasar modal capital market line sebagai
patok duga, yaitu dengan cara membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya Hartono, 2014. Sharpe 1966 dalam Samsul 2006
memprediksi kinerja mutual Funds dimasa mendatang dengan dua ukuran, yaitu expected rate of return dan predicted variability of risk. Expected rate
of return merupakan return rata-rata historis dari suatu portofolio. Predicted variability of risk merupakan deviasi standar dari return yang menunjukkan
besar kecilnya perubahan return suatu Reksa Dana terhadap rata-rata return Reksa Dana yang bersangkutan. Secara matematis, Sharpe index dapat
dirumuskan sebagai berikut Hartono, 2014:
̅ ̅̅̅̅
Keterangan: RVAR = Reward to Variability atau pengukur Sharpe
̅̅̅̅ = rata-rata return portofolio periode tertentu
̅̅̅̅ = rata-rata return bebas risiko periode tertentu
= standar deviasi return portofolio periode tertentu 7.
Reward to Market Risk Hartono 2014 menyebut Reward to Market Risk sebagai
modifikasian dari indeks Treynor. Pengukur Sharpe menggunakan deviasi standar bukan varian sebagai pengukur risikonya, maka pengukur Treynor
modifikasian ini akan menggunakan risiko sistematikrisiko pasar
14 agar hasilnya dapat dibandingkan dengan metode Sharpe. Reward to Market
Risk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Hartono, 2014:
̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅
Keterangan: RMAR
= Reward to Market Risk ̅̅̅̅
= rata-rata return portofolio periode tertentu ̅̅̅̅̅
= rata-rata return bebas risiko periode tertentu = beta portofolio
= risiko pasar portofolio periode tertentu 8.
Jensen Alpha Samsul 2006 menyebutkan bahwa model Jensen Alpha hanya
menerima investasi Reksa Dana apabila dapat menghasilkan return yang melebihi expected return atau minimum rate of return. Return yang
dimaksud adalah average return masa lalu, sedangkan minimum rate of return adalah expected return, yang dihitung dengan Capital Asset Pricing
Model. Selisih antara average return dengan minimum rate of return disebut alpha. Istilah minimum rate of return digunakan untuk membedakan istilah
expected return yang diartikan sama dengan average return dalam model Sharpe dan Treynor. Jensen Alpha dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut Hartono, 2014: ̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅
̅̅̅̅̅
15 Keterangan:
= Jensen Alpha ̅̅̅̅̅
= rata-rata return portofolio periode tertentu ̅̅̅̅̅
= rata-rata return aktiva bebas risiko periode tertentu ̅̅̅̅
= rata-rata return pasar periode tertentu 9.
Metode M² Pengukur Sharpe dan Treynor dapat digunakan untuk mengukur
kinerja portofolio, tetapi hasilnya sulit untuk diinterpretasikan jika kinerja dari portofolionya dibandingkan dengan kinerja pasar. Pengukur yang lebih
mudah untuk membandingkan kinerja portofolio dengan kinerja pasar diusulkan oleh John G. Graham dan Campbell R. Havey pada 1994 dan
selanjutnya dipopulerkan oleh Franco Modigliani dan cucunya bernama Leah Modigliani, sehingga dikenal dengan pengukur M² M Square. Indeks ini
bertujuan untuk memudahkan interpretasi hasil dari perbandingan kinerja portofolio dengan kinerja pasar. Indeks M² dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut: ̅̅̅̅
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
̅̅̅̅ Keterangan:
= Indeks Modigliani dan Modigliani ̅̅̅̅ = Rata-rata return portofolio periode tertentu
̅̅̅̅ = Rata-rata return bebas risiko periode tertentu
16 = Risiko pasar
= Risiko portofolio ̅̅̅̅ = Rata-rata risiko pasar portofolio tertentu