23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi model pengembangan Borg dan Gall. Dalam model pengembangan Borg dan
Gall menyediakan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk Sukmadinata, 2012.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan sistem inventori alat-alat laboratorium kimia SIA sebagai sumber belajar mandiri siswa SMK jurusan kimia analisiss melalui
beberapa tahap yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencaaan dilakukan beberapa langkah sebagai berikut: a.
Melakukan survei lapangan ke beberapa SMK di Yogyakarta yang mengajarkan mata pelajaaran manajemen laboratorium, antara lain SMK
SMTI Yogyakarta, SMK Perindustrian dan SMK N 2 Depok. Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui cara melakukan proses inventarisasi
alat-alat laboratorium. b.
Menemukan sasaran pengguna dari produk pengembangan. c.
Mengumpulkan referensi dari buku, jurnal, maupun sumber-sumber lainnya tentang peralatan kimia yang ada dilaboratorium SMK.
d. Membuat desain database, desain tampilan aplikasi dan tampilan informasi
hasil pembacaan barcode.
24
2. Tahap Pengembangan
Pada tahap pengembangan dilakukan beberapa langkah antara lain: a.
Menyusun produk awal berupa database sistem inventori dan aplikasi SIA menggunakan beberapa software. Software utama yang digunakan adalah
MySQL sebagai pengelola database server dan software pendukung lain seperti XAPP berfungsi untuk menghubungkan software satu dengan yang
lainya kedalam satu paket, Netbean IDE Integrated Development Envirotment berfungsi untuk menuliskan kode pemograman dan
menjalankanya, JDK Java Development Kit berfungsi untuk melakukan proses kompilasi dari kode java ke bytecodey, CorelDRAW X7 berfungsi
untuk membuat logo aplikasi dan desain tampilan produk dan Android Studio berfungsi untuk membuatmengembangkan aplikasi Android.
b. Meninjaukan produk awal yang dihasilkan kepada ahli media dan ahli
materi dan diperoleh saran dan masukan. Saran dan masukan digunakan sebagai dasar revisi produk tahap 1.
c. Meninjukan produk hasil revisi tahap 1 kepadah 5 orang peer reviewer dan
diperoleh saran dan masukan. Saran dan masukan dipilah-pilah digunakan sebagai dasar revisi produk tahap 2.
25
3. Tahap Penlilaian
a. Penilaian kualitas produk dilakukan oleh lima reviewer yaitu guru kimia
SMK. Diperoleh hasil penilaian kualitas produk, saran dan masukan. Saran dan masukan dipilah-pilah digunakan sebagai dasar revisi produk tahap 3.
b. Uji terbatas produk dilakukan oleh lima belas siswa SMK jurusan kimia
analisis dan diperoleh hasil penilaian kualitas produk.
4. Tahap desiminasi