Metabolit Sekunder Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Bunga Kupu-Kupu Rambat (Bauhinia kockiana Lour.)

Komponen pembangun utama untuk atom-atom karbon dan nitrogen di dalam semua senyawa bahan alam berasal dari 5 kelompok prekursor, yaitu: Asetil ko-A Malonil ko-A unit 2CMe-C O poliketida asetogenin a. b. asam sikimat unit 6C-3C 6C-1C atau 6C-2C senyawa fenolik c. asam mevalonat unit prenil isoprenoid CH 2 =C-CH 2 -CH 2 Me d. unit asam amino seperti fenilanalina, tirosina, ornitina, lisina, dan triptofan alkaloid e. 5-5-deoksiadenilmetionina unit 1C Wiryowidagdo, 2008.

2.3 Metabolit Sekunder

Fisik tanaman sebagian besar terdiri atas air. Kandungan air mencapai lebih dari 90 pada daun, bunga, buah buah yang berair banyak, dan bagian tanaman yang berada di bawah tanah. Pada jaringan yang miskin organ penyimpan, kandungan airnya menurun hingga sekitar 50, yaitu pada kulit dan kayu. Yang mengandung air paling sedikit adalah biji, umumnya mengandung ±10. Senyawa kimia dari tanaman yang berbeda dapat disari dengan pelarut umum air, metanol, eter, benzena, eter minyak bumi; berupa senyawa kimia tanaman dengan molekul kecil. Diantara senyawa kimia tanaman bermolekul kecil ini terdapat sekelompok senyawa kimia yang khas untuk tanaman tertentu. Senyawa kimia tanaman yang jumlahnya paling banyak adalah senyawa kimia bermolekul kecil dari kelompok yang disebut terakhir dengan penyebaran terbatas; selanjutnya kelompok ini disebut sebagai metabolit sekunder. Universitas Sumatera Utara Banyak senyawa kimia tanaman yang telah diisolasi dan dipublikasikan sebelum diketahui strukturnya. Pengelompokan senyawa kimia tanaman berdasarkan sifat khas yang dimilikinya antara lain warna, rasa, bau, pH, kelarutan, merupakan hal penting sehingga sampai sekarang masih banyak dipakai. Berikut ini contoh pengelompokan senyawa kimia Sirait, 2007 A. Minyak Atsiri. Baunya khas dan dapat dipisahkan dari senyawa kimia tanaman lainnya, karena sukar larut dalam air dan dapat menguap bersama uap air. B. Alkaloid. Pertemuan dua sifat basa dan kerja farmakologi, pada umumnya dimiliki oleh senyawa kimia yang mengandung N. Setelah empat puluh tahun sejak penemuan Serturner, ditemukan lima puluh zat berkhasiat yang bersifat basa dari simplisia obat penting. Fraksinasi senyawa kimia dari tanaman berdasarkan sifat farmakologi saja sesuai percobaan dengan binatang mengalami banyak kesulitan. Penyebab sifat basa senyawa kimia tanaman yang sangat erat kaitannya dengan kerja farmakologi pada tubuh binatang dan manusia, belum diketahui dengan jelas. C. Zat Pahit. Berpedoman pada rasa pahit adalah suatu metoda yang mudah untuk memisahkan senyawa kimia tanaman, perlu waktu yang cukup hingga seluruh zat pahit dalam sari menjadi zat yang dapat dikristalkan. Tidak jarang zat pahit yang ditemukan secara bersamaan, kerja farmakologisnya dikenal mencolok. Contoh yang paling terkenal adalah glikosida yang bekerja pada jantung. Cara untuk mengisolasi glikosida jantung ini seperti pada zat pahit, jadi tidak dilakukan pengujian farmakologisnya terhadap jantung. D. Zat Warna. Jumlah zat warna dari tanaman diperkirakan ±2000 jenis, 130 diantaranya merupakan bahan perdagangan yang penting. Jumlah zat warna yang sekarang benar- benar dipakai misalnya pewarna makanan sangat kecil. Contohnya bisein, saran, kuersetin. Pigmen tanaman mempunyai struktur kimia yang berlainan, begitu juga sifat fisika, kelarutan, warna, fluoresens, dan sebagainya.

2.4 Senyawa Flavonoida