Model Analisis Data PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DAN YIELD OBLIGASI (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3. Variabel Kontrol

Total asset LTA yang digunakan adalah logaritma natural dari besarnya total asset yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Hasil pengujian total asset diharapkan berhubungan positif terhadap peringkat obligasi, dan berhubungan positif terhadap yield obligasi. Rasio debt to equity DER merupakan perbandingan antara total kewajiban perusahaan pada akhir tahun dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Perusahaan mempunyai DER yang besar akan lebih memiliki risiko yang lebih besar dibanding perusahaan yang DER-nya kecil.

D. Model Analisis Data

1. Model Regresi Linear Berganda

Untuk pengujian hipotesis 1 dan 2 digunakan model sebagai berikut : Model penelitian yang digunakan dalam pengujian hipotesis 1 adalah : RATING 1 + it = a + b 1 CGPI it + 2 b LTA it + 3 b DER it + e....................1 Model penelitian yang digunakan dalam pengujian hipótesis 2 adalah : YTM 1 + it = a + b 1 CGPI it + b 2 LTA it + 3 b DER it +e .........................2 Keterangan : RATING 1 + it = Peringkat obligasi perusahaan yang diterbitkan oleh PT PEFINDO, pada 1 tahun setelah tahun pengamatan. Variabel ini kategorikal, yaitu : 0 = speculative grade, 1 = investement grade. YTM 1 + it = Yield obligasi perusahaan yang dihitung berdasarkan harga obligasi pada periode 1 tahun setelah tahun pengamatan. CGPI = Skor implementasi Corporate Goveranance yang diukur dengan Corporate Governance Perception Index CGPI LTA = Logaritma natural dari ukuran perusahaan yaitu total asset sebagai variabel kontrol 1. DER = Rasio total kewajiban dibagi total ekuitas sebagai variabel kontrol 2.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa penggunaan model regresi berganda menghasilkan estimator linear yang tidak bias. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi klasik yaitu, normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribuís normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan pendekatan grafik Normal P-P of regresión standardized residual untuk menguji normalitas data. Jika data menyebar disekitar garis diagonal pada grafik Normal P-P of regresión standardized residual dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka model regresi memenuhi memenuhi asumsi normalitas, tetapi jika sebaliknya data menyebar jauh berarti tidak memenuhi asumsi normalitas tersebut Setyaningrum, 2005. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas merupakan suatu keadaan di mana terdapat hubungan yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi dilakukan dengan menggunakan Tollerance Value dan VIF Variance Inflation Factor. Jika nilai-nilai Tollerance Value 0.10 dan VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas Setyaningrum, 2005. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dan jika varians beda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik ádalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan model Scatterplot Setyaningrum, 2005. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Pengujian ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durban-Watson DW Setyaningrum, 2005.

E. Pengujian Hipótesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Peringkat Obligasi Dan Yield Obligasi

0 5 137

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI.

1 5 13

Good Corporate Governance dan Pemeringkatan Obligasi PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI.

0 3 44

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, SIZE, DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP PEMICU PERINGKAT OBLIGASI Mekanisme Corporate Governance, Size, Dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Pemicu Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 5 18

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, SIZE, DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP PEMICU PERINGKAT OBLIGASI Mekanisme Corporate Governance, Size, Dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Pemicu Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 5 16

PENGARUH MEKANISME GOODCORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 31

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN PERINGKAT OBLIGASI TERHADAP YIELD OBLIGASI (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI 2009-2013).

0 0 16