Pendapatan dan Gaji Kajian Teori

149 bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan. Faustino 2003: 177 ada dua faktor utama yang mempengaruhi motivasi kerja adalah 1 kesediaan atau motivasi dari pegawai untuk kerja, yang menimbulkan usaha pegawai, dan 2 kemampuan pegawai untuk melaksanakannya. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam maupun dari luar individu dalam melakukan suatu tindakan yang dapat menguntungkan dirinya dan dapat menimbulkan rasa puas, dengan dimensi dan indikator sebagai berikut: a. Tingkat kemauan kerja b. Semangat kerja c. Kondisi kerja yang baik d. Perasaan diikut sertakan e. Pemberian penghargaan, f. Kebutuhan aktualisasi diri

2. Pendapatan dan Gaji

150 Pada hakekatnya Pegawai mempunyai kewajiban tugas sesuai dengan pembagian tugas masing-masing, disamping kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh Pegawai, ia mempunyai hak yang harus diterima merupakan pendapatan dan gaji yang dapat disebut dengan kompensasi, menurut Notoatmodjo yang dimaksud dengan Kompensasi adalah “segala sesuatu yang diterima oleh pegawaikaryawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka” Soekidjo, 2003: 153. Kompensasi khususnya yang berupa materiil dalam bentuk pendapatan dan gaji sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar, para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun Soekidjo, 2003: 154. Kompensasi yang berupa pendapatan dan gaji adalah hal yang diterima oleh pegawai, berupa uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya pegawai kontribusi pegawai yang diberikannya untuk organisasi. Pengelolaan kompensasi merupakan kegiatan yang amat penting dalam membuat pegawai cukup puas dalam pekerjaannya. Dengan kompensasi kita bisa memperolehmenciptakan, memelihara, dan mempertahankan produktivitas. Tanpa kompensasi yang memadai, 151 pegawai yang ada sekarang cenderung untuk keluar dari organisasi dan organisasi akan mengalami kesulitan dalam replacement , terlebih dalam recruiting. Ketidakpuasan akan pembayaran bisa menimbulkan hal-hal sebagai berikut Justine, 2006: 181: a. Keinginan untuk mencari imbalan yang lebih; b. Berkurangnya rasa tertarik pada diri pegawai akan pekerjaannya yang sekarang; c. Pegawai mencari pekerjaan sambilan di tempat lain, sehingga mutu pekerjaannya yang sekarang tidak diperhatikan; d. Mogok kerja; e. Keluhan-keluhan; f. Pegawai mencari pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi. Bagi organisasi, upah merupakan biaya. Upah yang terlalu tinggi biaya terlalu tinggi akan mengurangi daya saing perusahaan, mutu produk yang dihasilkan kurang baik karena mungkin saja bahan baku yang digunakan jelek dana digunakan untuk upah pegawai. Sebaliknya jika upah terlalu rendah, kita tidak bisa menciptakan pekerjaan yang menarik sulit mencari pegawai sehingga harus dicari keseimbangan kompensasi dan masalah kompensasi harus benar-benar ditangani dengan baik oleh bagian kepegawaian Justine, 2006: 183. 152 Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan Keith Davis dan Wether W.B., 1996 dalam Syafri, 2003: 196. Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat dari ketidakpuasan dalam pembayaran bisa jadi akan mengurangi kinerja, meningkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan psikologis. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendapatan dan gaji adalah semua penghasilan dan gaji seorang pegawai yang diterima sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka sebagai kontrak prestasi atas hasil kerja mereka.

3. Pengawasan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI PEGAWAI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENDIDIKAN KECAMATAN TAMANAN KABUPATEN BONDOWOSO

0 7 17

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN WONOGIRI

0 5 144

KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN, MOTIVASI DAN AKTIVITAS KEGIATAN KKG TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR Kontribusi Tingkat Pendidikan, Motivasi Dan Aktivitas Kegiatan Kkg Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Purwodadi.

1 4 14

KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN, MOTIVASI DAN AKTIVITAS KEGIATAN KKG TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR Kontribusi Tingkat Pendidikan, Motivasi Dan Aktivitas Kegiatan Kkg Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Purwodadi.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru.

1 3 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN.

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROFESIONALISME MENGAJAR DENGAN KINERJA GURU Hubungan Antara Persepsi Terhadap Profesionalisme Mengajar Dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Nawangan.

0 2 16

Hubungan antara kualitas kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru di SMA Negeri Surakarta bab I

0 0 7