1. LAMPIRAN:
DATA BASE
NO UMUR
PENDID IKAN
REHAB FREKUENSI
DURASI CARA
LAMA HENTI
NARKOBA LAIN MULUT
KERING DULU MULUT
KERING SKRG
MINUM AN
FREK SIKAT VOLUM
1 17
SMP 5
16 5
BONG 5
GANJA YA
2 SUSU
3 3
2 18
SMA 8
3 4
BONG 8
TDK YA
2 SUSU
3 5.5
3 21
SMA 5
21 7
BONG 5
GANJA YA
2 TEH
3 2.4
4 28
SMA 2
14 11
BONG 2
INEX YA
1 SUSU
2 1.7
5 20
SMA 4
21 6
BONG 4
TDK YA
2 SUSU
3 2
6 17
SMP 6
14 5
BONG 6
TDK YA
2 SUSU
4 3.5
7 16
SMA 5
28 4
BONG 5
GANJA YA
1 SUSU
3 2
8 26
SMA 2
28 10
BONG 2
INEX YA
1 SUSU
4 1.7
9 21
SMA 7
5 2
BONG 7
TDK YA
1 SUSU
3 8.2
10 19
SMA 3
5 4
BONG 3
TDK YA
1 SUSU
3 4
11 23
S1 3
28 8
BONG 3
TDK YA
2 SUSU
3 1.5
12 16
SMP 2
10 3
BONG 2
GANJA YA
2 SUSU
3 4
13 26
SMA 6
3 2
BONG 6
TDK YA
2 TEH
3 4.8
14 31
SD 4
4 3
BONG 4
TDK YA
2 SUSU
1 4.6
15 20
SMA 7
3 2
BONG 7
GANJA YA
2 SUSU
3 5.4
16 19
SMA 2
21 5
BONG 2
TDK YA
1 TEH
3 1.8
17 26
SMA 5
28 8
BONG 5
TDK YA
1 SUSU
3 1.7
18 18
SD 7
7 2
BONG 7
GANJA YA
2 SUSU
3 7.6
19 27
D3 4
21 10
BONG 4
INEX YA
2 SODA
3 1.7
20 19
SMA 3
17 5
BONG 3
TDK YA
1 SUSU
3 2.2
21 17
SMA 5
6 2
BONG 5
GANJA YA
2 SUSU
3 4.5
22 16
SMA 3
30 4
NASAL 3
TDK YA
1 SUSU
3 2.5
23 31
SMA 6
4 3
BONG 6
PUTAU YA
1 SUSU
3 4.8
24 18
SMA 2
21 6
BONG 2
TDK YA
1 SUSU
3 3.7
Universitas Sumatera Utara
2. LAMPIRAN: KUESIONER DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
NO. SAMPEL :
KUESIONER
A. IDENTITAS PASIEN
Nama :…………………………………………………………
Umur : ………………………………………………………
Pendidikan Terakhir : ……………………………………………………… Masa Rehabilitasi
: ………………… Bulan
B. KEADAAN UMUM PASIEN
1. Gangguan mental : A. Ada B. Tidak ada
2. Apakah SaudaraBapak memiliki penyakit umum? penyakit ginjal, diabetes mielitus, hipertensi
a. Ya b. Tidak
3. Bila Ya, apakah SaudaraBapak rutin menjalani pemeriksaan dan pengobatan penyakit tersebut?
a. Ya b. Tidak
C. RIWAYAT MENGONSUMSI SHABU
Universitas Sumatera Utara
1. Sebelum masuk panti rehabilitasi, apakah SaudaraBapak sering mengkonsumsi shabu ?
a. Ya b. Tidak
2. Berapa kali SaudaraBapak menggunakan shabu dalam seminggu? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Sudah berapa lama SaudaraBapak telah mengkonsumsi shabu-shabu ? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . tahun.
4. Bagaimana cara SaudaraBapak mengkonsumsi shabu-shabu? a. Dihisap Dirokok Bong
b. Oral dimakan e. Lainnya
c. Injeksi d. Nasal dihirup
5. Sudah berapa lama SaudaraBapak berhenti mengonsumsi shabu ? ……………………………………………… Bulan.
6. Apakah SaudaraBapak pernah mengonsumsi jenis narkotika lainnya? a. Ya, yaitu ………………..
b. Tidak
C.
KEADAAN RONGGA MULUT 1
Sewaktu dulu
a. Ya b. Tidak
mengonsumsi shabu, apakah SaudaraBapak pernah merasa mulut kering?
2 Bila Ya, apakah sekarang
a. Ya b. Tidak
SaudaraBapak tetap merasakan mulut kering ?
Universitas Sumatera Utara
2 Selain air putih, pada saat ini, minuman apa yang sering SaudaraBapak konsumsi?
a. Air putih
b. Jus c. Minuman soda
d. Teh manis e. Susu
e. Lainnya
3 Berapa banyak saudara konsumsi minuman tersebut? a.
1-3x sehari b. 4-6x sehari
c. 7x sehari
4 Berapa kali SaudaraBapak menyikat gigi dalam sehari? a.
1x b. 2-3x
c. 3x d. Kadang-kadang
D. PENGUKURAN VOLUME SALIVA
Volume saliva yang terkumpul = …………… mL E.
PENGUKURAN pH SALIVA pH saliva = ………………………………… pH
D. KADAR ION KALSIUM
Kadar Ion kalsium = ……………………… mMolL
Universitas Sumatera Utara
3.LAMPIRAN: GLOSSARY GLOSSARY
5-HT : 5-hydroxytryptamine
ADHD : Attention deficit hyperactivity disorder
a.m.u : Atomic mass unit
BNN : Badan Narkotika Nasional
CYP2D6 : Cytochrome P450 2D6
DAT : Dopamine transporter
DMFT : Decay, Missing, Filling Teeth
Kepmensos : Keputusan menteri sosial
L-DOPA : L-3,4-dihydroxylphenylalanine
OHIS : Oral Hygiene Index Score
MAO : Enzim monoamine oksidasi
MDMA : 3,4-Methylenedioxy-N- Methamphetamine
Meth : Methamphetamine
NAPZA : Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
NET : Norephineprin transporter
P2P : Phenyl-2-propanone
PET : Positron emission tomography
ROS : reactive oxygen species
SERT : Serotonin transporter
SPECT : Single photon emission computed tomography
TMJ : Temporo mandibular joint
UNODC : United Nation Office of Drug and Crime
VMAT2 : Vesicular Monoamines Transporter-2
Universitas Sumatera Utara
4.LAMPIRAN
LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Selamat pagi,
Dalam rangka menyelesaikan studi Kedokteran Gigi, saya akan melakukan
penelitian yang berjudul “PENGARUH SHABU TERHADAP VOLUME, PH DAN KADAR ION KALSIUM SALIVA PADA MANTAN PECANDU SHABU
DI PSPP INSYAF MEDAN TAHUN 2015 ”.
Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan ukuran kamar pulpapada penderita diabetes melitus kencing manis dan non-diabetes
melitus sehat. Kamar pulpa adalah rongga yang berisi pembuluh darah dan saraf pada gigi.
Manfaat penelitian ini untuk melihat perubahan yang terjadi pada kamar pulpa pasien diabetes melitus kencing manis, apabila terjadi perubahan yang besar pada
kamar pulpa, dapat berpengaruh dalam perawatan gigi yang ingin dilakukan. Dokter gigi akan lebih berhati-hati dalam melakukan perawatan gigi seperti penambalan dan
perawatan saluran akar. Untuk mengetahui perubahan ukuran kamar pulpa ini, akan dilakukan rontgen foto pada gigi.
Pembuatan rontgen foto tidak berbahaya, tetapi apabila ada keluhan karena tindakan ini, seperti bercak merah pada kulit, maka silahkan menghubungi saya Enni
Mulianingsih, 085276310420. BapakIbu Yth, saya mengharapkan kesediaan BapakIbu untuk menjadi
subjek penelitian, dimana BapakIbu berperan sebagai responden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sesuai petunjuk yang diberikan. Pada penelitian ini
BapakIbu tidak akan dikenakan biaya gratis, dan mendapatkan souvenir sebagai ucapan terima kasih dari peneliti. Apabila BapakIbu sudah setuju setelah membaca
Universitas Sumatera Utara
keterangan diatas, mohon untuk menandatangani persetujuan pada lembaran berikutnya.
Demikian surat penjelasan penelitian, mudah-mudahan penjelasan ini dapat dimengerti, dan atas bantuan, partisipasi, serta kesediaan atas waktu yang telah
berikan dalam penelitian saya, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
EKA GANDARA P
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN3
LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN INFORMED CONSENT
Kepada Yth. BapakIbu di RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN.
BapakIbu di Lingkungan FKG USU.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Alamat
: Dengan ini, menyatakan bersedia ikut berpartisipasi menjadi salah satu responden dan
subjek penelitian dalam penelitian “Perbedaan ukuran kamar pulpa molar 1 rahang bawah pada pasien diabetes melitus dan non-diabetes melitus ditinjau dari radiografi
periapikal”, dan bersedia mengisi kuesioner serta dilakukan foto rontgen terhadap BapakIbu dengan sebaik-baiknya.
Medan, September 2014
...........….…………..
Universitas Sumatera Utara
4. ALUR PIKIR 1.
Pada tahun 2012, ganja dan shabu merupakan jenis narkotika yang paling banyak disalahgunakan di dunia. UNODC. World drug report 2012.
Vienna : United Nation Publication, 2012: 1-10.
2. Di Indonesia pada tahun 2007 – 2011 kasus penyalahgunaan shabu
menempai urutan pertama yaitu 40.612 kasus. Badan Narkotika Nasional. Data Tindak Pidana Narkoba Indonesia dan Sumatera Utara 2007-2011.
http: www. bnnpsumut. com ?s=data+ tindak+pidana.
3. Temuan Lineberry menunujukan bahwa penyalahgunaan shabu berdampak
negatif terhadap kesehatan rongga mulut. Lineberry TW, Bostwick JM. Methamphetamine Abuse: A Perfect Storm of Complication. Mayo Clin
Proc 2006; 81: 77-82.
4. Mc Grath dan Chan tahun 2005 menemukan tingginya prevalensi penyakit
rongga mulut pada pecandu shabu. Penyakit tersebut diantaranya 95 mengalami xerostomia, 52 mengalami clenching, 56 nyeri pada TMJ,
40 mengalami pati rasa pada mukosa 37 kesulitan mengunyah 31 pasien mengalami karies, dan 29 diantaranya mengalami gangguan
penampilan gigi. Mc Grath C, Chan B. Oral Health Sensation Associated with Illcit Drug Abuse. British Dent J 2005; 1983: 159-83.
5. Saini dkk menduga tingginya prevalensi penyakit tersebut disebabkan oleh
menurunnya volume saliva. Saini TS, dkk. Etiology of Xerostomia and Dental Caries Among Methamphetamine Abusers. Oral Health Prev Dent
2005; 3: 189-95.
6. Hasil laporan Ravenel dkk tahun 2012 menunjukan volume saliva stimulasi
pada 36 pasien tergolong rendah dengan konsistensi saliva lebih kental dibandingkan normal. Ravenel MC, dkk. Methamphetamine Abuse and
Oral Health: A Pilot Study of Meth Mouth. Quintessence International Pubh 2012; 433: 229-37.
7. Penelitian Brown dkk tahun 2012 menunjukan 30 pasien merasa
mulutnya kering , 24 pasien mengeluhkan kesulitan menelan makanan dan 35 pasien memerlukan bantuan air untuk proses penelanan. Brown
C, dkk. Dental Disease Prevalence Among Methamphetamine and Heroin Users in an Urban Setting. JADA 2012; 1439: 992-81.
8. Ravenel dkk mengemukakan bahwa penyalahgunaan shabu berpengaruh
terhadap penurunan pH saliva, yaitu 57,1 pecandu memiliki pH saliva di bawah normal. . Ravenel MC, dkk. Methamphetamine Abuse and Oral
Health: A Pilot Study of Meth Mouth. Quintessence International Pubh 2012; 433: 229-37.
9. Penyalahgunaan shabu berpengaruh terhadap penurunan kadar ion
kalsium saliva pada pecandu shabu yaitu sebesar 0,906 mMolL. Multazam A. Analysis of Calcium Content in Saliva drug Abusers. Karya
Ilmiah. Makasar: Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin, 2012: 1- 35
Universitas Sumatera Utara
Perumusan masalah
Dari uraian di atas timbul pemikiran untuk mengetahui volume, pH dan kadar ion kalsium saliva yang distimulasi pada pecandu shabu di Pusat Rehabilitasi PSPP
Tujuan penelitian
Adapun tujuan umum dari penelitian ini : Untuk mengetahui pengaruh penyalahgunaan shabu terhadap volume, pH dan kadar ion kalsium saliva yang
distimulasi pada pecandu shabu di Pusat Rehabilitasi PSPP Insyaf Medan tahun 2014.
Tujuan khusus penelitian ini adalah : 1. Untuk mengukur volume saliva yang distimulasi pada pecandu berdasarkan
frekuensi, durasi, waktu terakhir kali mengonsumsi shabu, dan cara mengonsumsinya.
2. Untuk mengukur pH saliva yang distimulasi pada pecandu shabu berdasarkan frekuensi, durasi, waktu terakhir kali mengonsumsi shabu, dan cara
mengonsumsinya. 3. Untuk mengukur kadar ion kalsium saliva yang distimulasi pada pecandu shabu
berdasarkan frekuensi, durasi, waktu terakhir kali mengonsumsi shabu, dan cara mengonsumsinya.
Manfaat Penelitian
1. untuk pengembangan ilmu biologi oral khususnya kajian tentang pengaruh penyalahgunaan shabu terhadap rongga mulut
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak medis terutama dokter gigi tentang pengaruh shabu terhadap rongga mulut, sehingga
dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang rentan terhadap penyalahgunaan shabu.
Universitas Sumatera Utara
5. DATA UJI STATISTIK DAN SSA Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap
Frekuensi Penyalahgunaan Shabu.
Tests of Normality KEL_FREK_
SABU Shapiro-Wilk
Statistic n
Sig. VOL_SALIVA
1-7 KALI .845
7 .110
8-14 KALI .904
3 .398
15-21 KALI .887
8 .217
21 KALI .900
6 .373
PH_SALIVA 1-7 KALI
.840 7
.099 8-14 KALI
.964 3
.637 15-21 KALI
.805 8
.063 21 KALI
.866 6
.212 CALCIUM_SALIVA
1-7 KALI .788
7 .071
8-14 KALI .918
3 .447
15-21 KALI .897
8 .272
21 KALI .955
6 .780
. Distribusi normal p .05
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap Durasi Penyalahgunaan Shabu.
Tests of Normality
b
KEL_DURASI Shapiro-Wilk
Statistic n
Sig. VOL_SALIVA
1-4 TAHUN .934
12 .419
5-8 TAHUN 8 TAHUN
.878 .567
10 2
.124 .000
PH_SALIVA 1-4 TAHUN
.873 12
.071 5-8 TAHUN
.656 10
.000 8 TAHUN
.878 2
.124 CALCIUM_SALIVA
1-4 TAHUN .852
12 .038
5-8 TAHUN .874
10 .110
8 TAHUN .874
2 .000
distribusi normal p .05 Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap
cara Penyalahgunaan Shabu.
Universitas Sumatera Utara
Tests of Normality
b,c,d
CARA_G UNA
Shapiro-Wilk Statistic
n Sig.
VOL_SALIVA BONG
.885 23
.013 PH_SALIVA
BONG .910
23 .041
CALCIUM_SALIVA BONG
.918 23
.059 a. Lilliefors Significance Correction
. This is a lower bound of the true significance. b. VOL_SALIVA is constant when CARA_GUNA = NASAL. It has been omitted.
c. PH_SALIVA is constant when CARA_GUNA = NASAL. It has been omitted. d. CALCIUM_SALIVA is constant when CARA_GUNA = NASAL. It has been omitted.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap Lama Henti Meyalahgunakan Shabu.
Tests of Normality KEL_LAMA_H
ENTI Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. VOL_SALIVA
1-3 BULAN .820
9 .095
4-6 BULAN .847
11 .070
7-9 BULAN .835
4 .183
PH_SALIVA 1-3 BULAN
.838 9
.054 4-6 BULAN
.923 11
.346 7-9 BULAN
.971 4
.850 CALCIUM_SALIVA
1-3 BULAN .851
9 .076
4-6 BULAN .871
11 .079
7-9 BULAN .787
4 .081
a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. distribusi norlmal p .05
Kruskal-Wallis Test
Ranks KEL_DURASI
N Mean Rank
VOL_SALIVA 1-4 TAHUN
12 17.79
5-9 TAHUN 10
7.95 9 TAHUN
2 3.50
Total 24
PH_SALIVA 1-4 TAHUN
12 8.42
5-9 TAHUN 10
15.30
Universitas Sumatera Utara
9 TAHUN 2
23.00 Total
24 CALCIUM_SALIVA
1-4 TAHUN 12
14.71 5-9 TAHUN
10 12.05
9 TAHUN 2
1.50 Total
24
Test Statistics
a,b
VOL_SALIVA PH_SALIVA
CALCIUM_SALIVA Chi-Square
14.181 10.358
6.054 df
2 2
2 Asymp. Sig.
.001 .060
.007 a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: KEL_DURASI
Median Test
Frequencies KEL_DURASI
1-4 TAHUN 5-9 TAHUN
9 TAHUN VOL_SALIVA
Median 10
2 = Median
2 8
2 PH_SALIVA
Median 2
7 2
= Median 10
3 CALCIUM_SALIVA
Median 7
5 = Median
5 5
2
Test Statistics
c
VOL_SALIVA PH_SALIVA
CALCIUM_SALIVA N
24 24
24 Median
3.2500 7.8000
.9387 Chi-Square
10.933
a
8.828
b
2.333
a
df 2
2 2
Universitas Sumatera Utara
Asymp. Sig. .004
.060 .048
a. 2 cells 33.3 have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.0.
b. 3 cells 50.0 have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .9.
c. Grouping Variable: KEL_DURASI
U J I K ORELASI PEARSON
Tabel 6. Hasil Uji Korelasi antara Volume,pH dan Kadar Kalsium Saliva Pecandu Shabu
Correlations VOL_SALIVA
PH_SALIVA CALCIUM_SALIVA
VOL_SALIVA Pearson Correlation
1 -.722
.413 Sig. 2-tailed
.000 .045
N 24
24 24
PH_SALIVA Pearson Correlation
-.722 1
-.423 Sig. 2-tailed
.000 .040
N 24
24 24
CALCIUM_SALIVA Pearson Correlation
.413 -.423
1 Sig. 2-tailed
.045 .040
N 24
24 24
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 6
DATA PERSONALIA PENELITI
Riwayat Peneliti Nama
: EKA GANDARA PUTRA Tempat dan Tanggal Lahir
: SUMEDANG, 2 MEI 1992 Jenis Kelamin
: LAKI-LAKI Agama
: ISLAM Anak ke
: 1 Alamat
: JL. HARMONIKA KOMP. AMBASADOR NO.46 MEDAN
No. Telepon : 0853 5 9191 333
Alamat e-mail : ekagandaraputrayahoo.com
Riwayat Pendidikan 1998-2004
: SDN CIPAGERAN II CIMAHI 2004-2007
: SMPN 1 CIMAHI 2007-2010
: SMAN 9 BANDUNG 2010-sekarang
: Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
1. UNODC. World drug report 2012. Vienna : United Nation Publication, 2012:
1-10. 2.
Lineberry TW, Bostwick JM. Methamphetamine Abuse: A Perfect Storm of Complication. Mayo Clin Proc 2006; 81: 77-82.
3. Gettig JP, Grady SE, Nowosadzka I. Methamphetamine: Putting the Brakes
on Speed. The School of School Nursing 2006; 22: 66-73. 4.
Saini TS, dkk. Etiology of Xerostomia and Dental Caries Among Methamphetamine Abusers. Oral Health Prev Dent 2005; 3: 189-95.
5. Badan Narkotika Nasional. Data Tindak Pidana Narkoba Indonesia dan
Sumatera Utara 2007-2011.http: www. bnnpsumut. com ?s=data+ tindak+pidana.25 Agustus 2013.
6. Logan BK. Methamphetamine: Effects on Human Performance and Behavior.
Forensic Science Review 2002; 14: 134-50. 7.
Shetty V, dkk. The Relationship between Methamphetamine Use and Increased Dental Disease. JADA 2010; 1413: 307-81.
8. Kelsch NB. Methamphetamine Abuse: Oral Implication and Care. RDH 2010:
71-6. 9.
Klasser GD, Epstein J. Methamphetamine and Its Impact on Dental Care. JCDA 2005; 71: 759-83.
10. Mc Grath C, Chan B. Oral Health Sensation Associated with Illcit Drug
Abuse. British Dent J 2005; 1983: 159-83. 11.
Brown C, dkk. Dental Disease Prevalence Among Methamphetamine and Heroin Users in an Urban Setting. JADA 2012; 1439: 992-81.
12. Donaldson M, Goodchild JH. Oral Health of The Methamphetamine Abuser.
Am J Health Syst Pharm 2006; 63: 2078-82. 13.
Frese PA. Meth Mouth. dentaltown.commethmouth .2 Juli 2013.
Universitas Sumatera Utara
14. Amarongen AVN. Ludah dan Kelenjar Ludah: Arti Bagi Kesehatan Gigi. 2
nd
. Yogyakarta: Gajah Mada Iniversity Press, 1992; 5-20.
15. Hamamoto DT, Rhodus NL. Methamphetamine Abuse and Dentistry. Oral
Diseases J 2009; 15: 27-37. 16.
Flanigan J. Effects of Methamphetamine on Salivary Characteristics: Pilot Study. IADR 2009; 3: 21-2.
17. Ravenel MC, dkk. Methamphetamine Abuse and Oral Health: A Pilot Study
of Meth Mouth. Quintessence International Pubh 2012; 433: 229-37. 18.
Sceutz F. Secretion Rate in A Group of Drug Addicts Short Communication. Scand J Dent Res 1984; 92: 496-504.
19. Goodchild JH, Donaldson. Methamphetamine Abuse and Dentistry: A
Revuew of the Literature and Presentation of a Clinical Case. Quintessence International Pubh 2007; 387: 583-90.
20. Multazam A. Analysis of Calcium Content in Saliva drug Abusers. Karya
Ilmiah. Makasar: Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin, 2012: 1- 35.
21. Toolaney GH. New Research on Methamphetamine Abuse. New York: Nova
Science Publisher, 2007: 1-30. 22.
Jenner J, Lee N.Treatment Approaches for Users of Methamphetamine. Canberra: Aus Gov Dept of Health and Ageing 2008:1-40.
23. Schep LJ, Slaughter RJ, Beasley DM. The Clinical Toxicology of
Methamphetamine. InformaHealthCare 2010; 48: 675-95. 24.
Cruickshank CC, Dyer KR. A Review of The Clinical Pharmacology of Methamphetamine. Jounal Compilation 2009; 104:1085-95.
25. Syarif A, dkk. Farmakologi dan Terapi.5
th
. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009; 65-75.
26. Japardi I. Efek Neurologis Dari Ecstasay dan Shabu-Shabu. USU Digital
Library. 2002.
Universitas Sumatera Utara
27. Frese P, , Kunselman B, McClure E, Schierling J. Methamphetamine:
Implications for the Dental Team. 19 Februari 2009. http: www.
Dentalcare.comen-USdental-educationcontinuing-educationce332ce332 .a spx ? review=true
.20 November 2013. 28.
Rees TD. Oral Effects of Drug Abuse. Oral Biology and Medicine 1992; 33: 163-81.
29. Lubis S, Tarigan RN, Lubis N. Penyakit-Penyakit Kelenjar Ludah. Medan:
USU Press, 2011: 84-90. 30.
Pedersen AML. Saliva. University of Copenhagen Digital Library. 2007. 31.
Almeida PDV, dkk. Saliva Composition and Functions: A Comprehensive Review. J Contemp Dent Pract 2008; 93: 72-80.
32. Wong D. Salivary Diagnosis. New Delhi: Aptara Inc, 2008; 32-42.
33. Lumikari ML, Loimaranata V. Saliva and Dental Caries. Adv Dent Res 2000;
14:40-7. 34.
Garett JR, Ekstrom J, Anderson LC. Neural Mechanisms of Salivary Gland Secretion. Basel: Karger, 1999; 35-47.
35. Ekstrom J, dkk. Saliva and the Control of Its Secretion. Berlin: Springer
Verlag, 2012; 20-42. 36.
Emmelin N. Nerve Interactions in Salivary Glands. J Dent Res 1987: 662; 509-17.
37. Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 143. Sekretariat Negara. Jakarta.
38. Shaner JW. Caries Associated with Methamphetamine Abuse. New York
State Dent J 2002: 6810; 20-4. 39.
Bamise CT, Kolawol KA, Oloyede EO. The determinants and control of soft drinks-incited dental erosion. Rev Clin Pesq Odontol 2009; 52; 141-54.
40. Cornelius TB, Eyitope OO, Adeyemi OO, Temitope AE. Erosive potential of
soft drinks in Nigeria. World Journal of Medical Sciences 2007; 22: 115-25.
Universitas Sumatera Utara
41. Grobler SR, Chikte U, Westraat. The pH Levels on Different
Methamphetamine Drug Sample on The Street Market in Cape Town. ISRN Dentistry 2011:1-4.
42. Obikoya G. Calcium.http:en.wikipedia.orgwikiCalcium.26 Januari
2014. 43.
Medsfacts. Analysis covering adverse side effect reports of methamphetamine hydrochloride patients who developed blood calcium decreased. http:
www.medsfacts.comstudy-METHAMPHETAMINE20HYDROCHLORIE- causingBLOODCALCIUM20DECREASED.php . 20 Februari 2014.
44. Asmin LO. Spektrofotometri serapan atom SSA.Karya ilmiah. Kendari:
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Haluoleo, 2010: 1-5. 45.
Departemen Sosial.Profile dan tugas pokok PSPP Insyaf Medan 2014 http:insyaf.depsos.go.id. 17 Agustus 2014.
46. BNN Indonesia. Ringkasan Eksekutif:Survei Nasional Perkembangan
Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 2011.http:bnn.go.idportal survei2011.17 Agustus 2014.
47. Saragih N. Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif NAPZA di Sibolangit Center Rehabilitation. Karya Ilmiah. Medan: Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2009: 30-53.
48. Departemen Kesehatan RI. Kategori Usia.http:depkes.go.id kategoriusia
2009.17 Agustus 2014. 49.
National Drug Alcohol Research Centre. Illcit Drug In Australia: Epidemiology, Use Patterns and Associated Harm. 2nd. Australia:
Commonwealth, 2007; 24-35. 50.
Johnston LD, Omalley PM, Bachman JG, Schulenberg JE. Monitoring The Future National Results On Drug Use: 2012 Overview Key Findings On
Adolescent Drug Use. Michigan, 2012; 1-30. 51.
Brown RE, Morisky DE, Steven J. Severity Of Meth Mouth In Respone To Drug-Use Patterns And Dental Care Access In Methamphetamine Users.
California Forensic Medical Journal. 2013:1-30.
Universitas Sumatera Utara
52. Mehrjerdi ZA, dkk. Attention Deficit in Chronic Meth Users as a Potential
Target for Enhanching Treatment Effcacy. Basic and Clinical Neuroscience 2012; 34: 5-11.
53. Holley M. How Reversible is Methamphetamine Related Brain Damage.
North Dakota Law Review 2005; 82:1135-48. 54.
Yudko E, Hall HV, McPherson SB. Methamphetamine Use: Clinical and Forensic Aspect. Florida: CRC Press LLC, 2003:1-50.
55. Itzhak Y, Achatmendes C. Methamphetamine and MDMA Neurotoxicity : of
Mice and Men. TF Healthscience 2004; 363: 249-55. 56.
Karch SB. Karchs Pathology of Drug Abuse. 4th. New York: CRC Press, 2009: 284-93.
57. Harris DS, dkk. The Bioavaibility of Intranasal and Smoked
Methamphetamine. J CLPT, 2003; 10101: 475-86. 58.
Schepers RJ, dkk. Methamphetamine and Amphetamine Pharmacokinetic in Oral Fluid and Plasma After Controlled Oral Methamphetamine
Administration to Human Volunteers.Clinical Chemistri, 2003; 491: 121-32. 59.
Worthley LI, Clinical Toxicology: Part I Diagnosis and Management of Common Drug Overdosage. Critical Care and Resuscitation, 2002;4 :192-215.
60. Coco TJ, Klasner AE. Drug Induced Rhabdomyolisis. Current Opinion in
Pediatrics, 2004; 16: 206-10. 61.
Threkel DE. Nutritional Attitudes of Methamphetamine Addicted. Tesis. California, 2010: 1-35.
62. Sediaoetama AD. Ilmu Gizi: Untuk Mahasiswa dan Profesi. 1st. Dian Rakyat,
2009; 135-36. 63.
Koriem KM, Soliman RE. Chlorogenic and Caftaric Acids in Liver Toxicity and Oxidative Stress Induced by Methamphetamine. Journal of Toxicology,
2014; 10: 1-10. 64.
Murray RK, Granner DK, Rodwell VW.Biokimia Harper.Trans. Brahm U. Jakarta: EGC, 2009: 605-08.
Universitas Sumatera Utara
65. Krier M, Ahmed A. The Asymptomatic Outpatient with Abnormal Liver
Function Test. Clin Liver Dis, 2009; 13: 167-77. 66.
Mata ADS. Influence of Magnesium on Salivary Gland Secretion: Physiological and Pathophysiological Studies. Tesis. Preston, 2003,44-50.
67. Whelton H. Introduction The Anatomy and Physiology of Salivary Glands.
http:www.shancocksltd.co.ukwrigleywrigleyohp.20 Agustus 2014. 68.
Prasetyo EA. Keasaman Minuman Ringan Menurunkan Kekerasan Permukaan Gigi. Maj Ked Gigi, 2005; 38: 60-3.
69. Palomares CF, dkk. Unstimulated Salivary Flow Rate, pH And Buffer
Capacity Of Saliva In Healthy Volumteers. Rev Esp Enferm Dig, 2004; 96: 773-83.
70. Ehrlich H, Koutsoukos PG, Demadis KD, Pokrovsky OS. Principles of
Demineralization: Modern Strategies for The Isolation of Organic Frameworks Part II Decalcification. Journal Micron, 2008; 06004: 163-93.
71. Magalhaes AC, Wiegand A, Rios D, Honorio HM, Buzalaf MA. Insight Into
Preventive Measures For Dental Erosion. J App Oral Sci, 2009; 172: 75-86. 72.
Rodriguez CT, Lopez SG, Navarro AR, Lloret PA, Sanchez P. Acid Induced Demineralization of Bovine Enamel and Its Effects at Molecular Level.
Resumen SEM, 2009; 4: 183-84.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross
sectional, yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel untuk mencari ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung pada waktu
bersamaan lalu kemudian dilakukan analisis.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 1. Pusat Rehabilitasi Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Insyaf yang berlokasi
di Jalan Berdikari No.37 Desa Lau Bakeri kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 2. Laboratorium Penelitian Farmasi USU.
3.2.2 Waktu Penelitian Rangkaian penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2014.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah pecandu narkotika yang dalam masa rehabilitasi sosial di Pusat Rehabilitasi Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Insyaf.
3.3.2 Sampel Sampel penelitian ini adalah stimulated whole saliva dari mantan pecandu
narkotika jenis shabu dalam masa rehabilitasi sosial di Pusat Rehabilitasi Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Insyaf yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2.1 Besar Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik
penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel Sugiyono, 2009. Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel
dari seluruh subjek yang memiliki riwayat penyalahgunaan narkotika jenis shabu di Pusat Rehabilitasi PSPP Insyaf pada bulan Juli 2014.
3.4 Kriteria Sampel 3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Mantan pecandu shabu berjenis kelamin laki-laki
2. Kooperatif dan bersedia mengisi lembar informed consent.
3.4.2 Kriteria Eksklusi 1. Memiliki penyakit sistemik yang tidak terkontrol.
2. Memiliki riwayat gangguan mental.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel bebas
Mantan pecandu shabu laki-laki
Variabel tergantung
1. Volume saliva 2. pH saliva
3.Kadar ion kalsium
Variabel terkendali
1. Teknik pengambilan saliva.
2. Waktu pengumpulan saliva.
3. Lama pengambilan saliva selama 5
menit.
Variabel tidak terkendali
1. Kebersihan rongga mulut. 2. Diet.
3. Kelainan rongga mulut
Universitas Sumatera Utara
3.6 Definisi Operasional 1.
Shabu Shabu metamfetamin adalah obat narkotika jenis stimulan yang bekerja
pada sistem saraf pusat.
2
2. Pecandu Shabu Pecandu shabu adalah orang yang menggunakan dan menyalahgunakan shabu
dan dalam keadaan ketergantungan pada shabu, baik secara fisik maupun psikis.
37
3. Mantan Pecandu Shabu Pecandu shabu yang sudah berhenti menyalahgunakan shabu.
4. Penyalahgunaan Shabu Penyalahgunaan shabu adalah pemakaian shabu bukan untuk pengobatan dan
digunakan tanpa mengikuti dosis yang benar sehingga pada tingkat ketergantungan.
37
Status penyalahgunaan shabu adalah : A.
Frekuensi penyalahgunaan adalah seberapa seringnya penggunaan shabu dalam seminggu.
B. Durasi penyalahgunaan adalah jangka waktu pasien telah menggunakan
shabu sampai pasien terakhir kali menggunakannya. C.
Lama berhenti menyalahgunakan shabu adalah jangka waktu terakhir kali penggunaan shabu sampai pada saat penelitian.
D. Cara menyalahgunakan adalah bagaimana metode yang paling dominan
atau paling sering digunakan pada saat menyalahgunakan shabu. 5. Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial agar pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan
fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
37
6. Penyakit Sistemik yang Tidak Terkontrol Penyakit sistemik yang dimaksud adalah penyakit yang dapat mempengaruhi
terhadap kuantitas dan kualitas saliva seperti diabetes meilitus, penyakit ginjal, infeksi HIV dan lain-lain.
14
Penyakit tersebut dikatakan terkontrol apabila pasien rutin mengikuti medikal check-up dan rutin mengosumsi obat-obat penyakit tersebut.
Universitas Sumatera Utara
7. Riwayat Gangguan Mental Gangguan mental adalah kondisi yang menimpa seseorang berupa gejala-
gejala gangguan dan penyakit kejiwaan seperti psikosis, depresi dan ansietas sehingga tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara normal.
8. Kelainan Rongga Mulut Kelainan rongga mulut yang dimaksud adalah berbagai kelainan rongga mulut
yang berpengaruh terhadap variabel tergantung penelitian ini seperti, karies, penyakit periodontal, kelainan kelenjar saliva dan atrisi.
9. Volume Saliva Volume saliva yang dimaksud adalah stimulated whole saliva.
8. Teknik Pengambilan Saliva Teknik pengambilan saliva adalah dengan menggunakan metode spitting,
yaitu pengambilan saliva dimana subjek membiarkan saliva tergenang dalam mulut tanpa ditelan lalu meludahkan saliva ke dalam tabung beberapa kali. Moritsuka et
al. 9. Pengukuran Saliva
Saliva yang terkumpul diukur volumenya dengan menimbang massa saliva yang, lalu dinyatakan dalam milliliter. Kriteria volume saliva :
17
Normal : 5 mL5 menit
Rendah : 3,5-5 mL5 menit
Hiposalivasi : 3,5 mLmenit 10. Waktu Pengumpulan Saliva
Waktu pengumpulan saliva dilakukan pada pukul 9.00 – 12.00 WIB yaitu dua jam setelah sarapan pagi dan sebelum makan siang.
11. pH Saliva pH saliva adalah derajat keasaman dan kebasaan saliva yang diukur dengan
pH meter digital. Kriteria pH saliva :
17
Sehat : 6,8-7,8
Asam : 6,0-6,6
Sangat asam : 5,0-5,8
Universitas Sumatera Utara
12. Kadar Ion Kalsium Saliva Kadar ion kalsium pada saliva adalah jumlah kadar ion kalsium yang terdapat
pada saliva yang diukur dalam satuan mMolL dengan alat Spektofotometer Serapan Atom.
44
normal = 1-1,4 mmolL
3.7 Alat dan bahan penelitian 3.7.1 Alat
1. Pot saliva
2. Timbangan digital
3. pH meter digital merek Hanna®
4. Spektofotometer Serapan Atom
5. Termos es
6. Labu ukur
7. Corong
8. Pipet tetes
9. Spuit 5 cc
3.7.2 Bahan 1.
Saliva sebagai bahan pemeriksaan 2.
Ortho wax 3.
Dry ice 4.
Handscone 5.
Masker 6.
Kertas tisu 7.
Lembar penelitian dan informed consent
3.8 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tujuh tahap :
1. Pengumpulan Data Demografi