LAMPIRAN: LAMPIRAN: KUESIONER DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL

1. LAMPIRAN:

DATA BASE NO UMUR PENDID IKAN REHAB FREKUENSI DURASI CARA LAMA HENTI NARKOBA LAIN MULUT KERING DULU MULUT KERING SKRG MINUM AN FREK SIKAT VOLUM 1 17 SMP 5 16 5 BONG 5 GANJA YA 2 SUSU 3 3 2 18 SMA 8 3 4 BONG 8 TDK YA 2 SUSU 3 5.5 3 21 SMA 5 21 7 BONG 5 GANJA YA 2 TEH 3 2.4 4 28 SMA 2 14 11 BONG 2 INEX YA 1 SUSU 2 1.7 5 20 SMA 4 21 6 BONG 4 TDK YA 2 SUSU 3 2 6 17 SMP 6 14 5 BONG 6 TDK YA 2 SUSU 4 3.5 7 16 SMA 5 28 4 BONG 5 GANJA YA 1 SUSU 3 2 8 26 SMA 2 28 10 BONG 2 INEX YA 1 SUSU 4 1.7 9 21 SMA 7 5 2 BONG 7 TDK YA 1 SUSU 3 8.2 10 19 SMA 3 5 4 BONG 3 TDK YA 1 SUSU 3 4 11 23 S1 3 28 8 BONG 3 TDK YA 2 SUSU 3 1.5 12 16 SMP 2 10 3 BONG 2 GANJA YA 2 SUSU 3 4 13 26 SMA 6 3 2 BONG 6 TDK YA 2 TEH 3 4.8 14 31 SD 4 4 3 BONG 4 TDK YA 2 SUSU 1 4.6 15 20 SMA 7 3 2 BONG 7 GANJA YA 2 SUSU 3 5.4 16 19 SMA 2 21 5 BONG 2 TDK YA 1 TEH 3 1.8 17 26 SMA 5 28 8 BONG 5 TDK YA 1 SUSU 3 1.7 18 18 SD 7 7 2 BONG 7 GANJA YA 2 SUSU 3 7.6 19 27 D3 4 21 10 BONG 4 INEX YA 2 SODA 3 1.7 20 19 SMA 3 17 5 BONG 3 TDK YA 1 SUSU 3 2.2 21 17 SMA 5 6 2 BONG 5 GANJA YA 2 SUSU 3 4.5 22 16 SMA 3 30 4 NASAL 3 TDK YA 1 SUSU 3 2.5 23 31 SMA 6 4 3 BONG 6 PUTAU YA 1 SUSU 3 4.8 24 18 SMA 2 21 6 BONG 2 TDK YA 1 SUSU 3 3.7 Universitas Sumatera Utara

2. LAMPIRAN: KUESIONER DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NO. SAMPEL : KUESIONER A. IDENTITAS PASIEN Nama :………………………………………………………… Umur : ……………………………………………………… Pendidikan Terakhir : ……………………………………………………… Masa Rehabilitasi : ………………… Bulan B. KEADAAN UMUM PASIEN 1. Gangguan mental : A. Ada B. Tidak ada 2. Apakah SaudaraBapak memiliki penyakit umum? penyakit ginjal, diabetes mielitus, hipertensi a. Ya b. Tidak 3. Bila Ya, apakah SaudaraBapak rutin menjalani pemeriksaan dan pengobatan penyakit tersebut? a. Ya b. Tidak C. RIWAYAT MENGONSUMSI SHABU Universitas Sumatera Utara 1. Sebelum masuk panti rehabilitasi, apakah SaudaraBapak sering mengkonsumsi shabu ? a. Ya b. Tidak 2. Berapa kali SaudaraBapak menggunakan shabu dalam seminggu? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Sudah berapa lama SaudaraBapak telah mengkonsumsi shabu-shabu ? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . tahun. 4. Bagaimana cara SaudaraBapak mengkonsumsi shabu-shabu? a. Dihisap Dirokok Bong b. Oral dimakan e. Lainnya c. Injeksi d. Nasal dihirup 5. Sudah berapa lama SaudaraBapak berhenti mengonsumsi shabu ? ……………………………………………… Bulan. 6. Apakah SaudaraBapak pernah mengonsumsi jenis narkotika lainnya? a. Ya, yaitu ……………….. b. Tidak C. KEADAAN RONGGA MULUT 1 Sewaktu dulu a. Ya b. Tidak mengonsumsi shabu, apakah SaudaraBapak pernah merasa mulut kering? 2 Bila Ya, apakah sekarang a. Ya b. Tidak SaudaraBapak tetap merasakan mulut kering ? Universitas Sumatera Utara 2 Selain air putih, pada saat ini, minuman apa yang sering SaudaraBapak konsumsi? a. Air putih b. Jus c. Minuman soda d. Teh manis e. Susu e. Lainnya 3 Berapa banyak saudara konsumsi minuman tersebut? a. 1-3x sehari b. 4-6x sehari c. 7x sehari 4 Berapa kali SaudaraBapak menyikat gigi dalam sehari? a. 1x b. 2-3x c. 3x d. Kadang-kadang D. PENGUKURAN VOLUME SALIVA Volume saliva yang terkumpul = …………… mL E. PENGUKURAN pH SALIVA pH saliva = ………………………………… pH D. KADAR ION KALSIUM Kadar Ion kalsium = ……………………… mMolL Universitas Sumatera Utara 3.LAMPIRAN: GLOSSARY GLOSSARY 5-HT : 5-hydroxytryptamine ADHD : Attention deficit hyperactivity disorder a.m.u : Atomic mass unit BNN : Badan Narkotika Nasional CYP2D6 : Cytochrome P450 2D6 DAT : Dopamine transporter DMFT : Decay, Missing, Filling Teeth Kepmensos : Keputusan menteri sosial L-DOPA : L-3,4-dihydroxylphenylalanine OHIS : Oral Hygiene Index Score MAO : Enzim monoamine oksidasi MDMA : 3,4-Methylenedioxy-N- Methamphetamine Meth : Methamphetamine NAPZA : Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif NET : Norephineprin transporter P2P : Phenyl-2-propanone PET : Positron emission tomography ROS : reactive oxygen species SERT : Serotonin transporter SPECT : Single photon emission computed tomography TMJ : Temporo mandibular joint UNODC : United Nation Office of Drug and Crime VMAT2 : Vesicular Monoamines Transporter-2 Universitas Sumatera Utara 4.LAMPIRAN LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi, Dalam rangka menyelesaikan studi Kedokteran Gigi, saya akan melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH SHABU TERHADAP VOLUME, PH DAN KADAR ION KALSIUM SALIVA PADA MANTAN PECANDU SHABU DI PSPP INSYAF MEDAN TAHUN 2015 ”. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan ukuran kamar pulpapada penderita diabetes melitus kencing manis dan non-diabetes melitus sehat. Kamar pulpa adalah rongga yang berisi pembuluh darah dan saraf pada gigi. Manfaat penelitian ini untuk melihat perubahan yang terjadi pada kamar pulpa pasien diabetes melitus kencing manis, apabila terjadi perubahan yang besar pada kamar pulpa, dapat berpengaruh dalam perawatan gigi yang ingin dilakukan. Dokter gigi akan lebih berhati-hati dalam melakukan perawatan gigi seperti penambalan dan perawatan saluran akar. Untuk mengetahui perubahan ukuran kamar pulpa ini, akan dilakukan rontgen foto pada gigi. Pembuatan rontgen foto tidak berbahaya, tetapi apabila ada keluhan karena tindakan ini, seperti bercak merah pada kulit, maka silahkan menghubungi saya Enni Mulianingsih, 085276310420. BapakIbu Yth, saya mengharapkan kesediaan BapakIbu untuk menjadi subjek penelitian, dimana BapakIbu berperan sebagai responden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sesuai petunjuk yang diberikan. Pada penelitian ini BapakIbu tidak akan dikenakan biaya gratis, dan mendapatkan souvenir sebagai ucapan terima kasih dari peneliti. Apabila BapakIbu sudah setuju setelah membaca Universitas Sumatera Utara keterangan diatas, mohon untuk menandatangani persetujuan pada lembaran berikutnya. Demikian surat penjelasan penelitian, mudah-mudahan penjelasan ini dapat dimengerti, dan atas bantuan, partisipasi, serta kesediaan atas waktu yang telah berikan dalam penelitian saya, saya ucapkan terima kasih. Peneliti, EKA GANDARA P Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN3 LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN INFORMED CONSENT Kepada Yth. BapakIbu di RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN. BapakIbu di Lingkungan FKG USU. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Alamat : Dengan ini, menyatakan bersedia ikut berpartisipasi menjadi salah satu responden dan subjek penelitian dalam penelitian “Perbedaan ukuran kamar pulpa molar 1 rahang bawah pada pasien diabetes melitus dan non-diabetes melitus ditinjau dari radiografi periapikal”, dan bersedia mengisi kuesioner serta dilakukan foto rontgen terhadap BapakIbu dengan sebaik-baiknya. Medan, September 2014 ...........….………….. Universitas Sumatera Utara 4. ALUR PIKIR 1. Pada tahun 2012, ganja dan shabu merupakan jenis narkotika yang paling banyak disalahgunakan di dunia. UNODC. World drug report 2012. Vienna : United Nation Publication, 2012: 1-10. 2. Di Indonesia pada tahun 2007 – 2011 kasus penyalahgunaan shabu menempai urutan pertama yaitu 40.612 kasus. Badan Narkotika Nasional. Data Tindak Pidana Narkoba Indonesia dan Sumatera Utara 2007-2011. http: www. bnnpsumut. com ?s=data+ tindak+pidana. 3. Temuan Lineberry menunujukan bahwa penyalahgunaan shabu berdampak negatif terhadap kesehatan rongga mulut. Lineberry TW, Bostwick JM. Methamphetamine Abuse: A Perfect Storm of Complication. Mayo Clin Proc 2006; 81: 77-82. 4. Mc Grath dan Chan tahun 2005 menemukan tingginya prevalensi penyakit rongga mulut pada pecandu shabu. Penyakit tersebut diantaranya 95 mengalami xerostomia, 52 mengalami clenching, 56 nyeri pada TMJ, 40 mengalami pati rasa pada mukosa 37 kesulitan mengunyah 31 pasien mengalami karies, dan 29 diantaranya mengalami gangguan penampilan gigi. Mc Grath C, Chan B. Oral Health Sensation Associated with Illcit Drug Abuse. British Dent J 2005; 1983: 159-83. 5. Saini dkk menduga tingginya prevalensi penyakit tersebut disebabkan oleh menurunnya volume saliva. Saini TS, dkk. Etiology of Xerostomia and Dental Caries Among Methamphetamine Abusers. Oral Health Prev Dent 2005; 3: 189-95. 6. Hasil laporan Ravenel dkk tahun 2012 menunjukan volume saliva stimulasi pada 36 pasien tergolong rendah dengan konsistensi saliva lebih kental dibandingkan normal. Ravenel MC, dkk. Methamphetamine Abuse and Oral Health: A Pilot Study of Meth Mouth. Quintessence International Pubh 2012; 433: 229-37. 7. Penelitian Brown dkk tahun 2012 menunjukan 30 pasien merasa mulutnya kering , 24 pasien mengeluhkan kesulitan menelan makanan dan 35 pasien memerlukan bantuan air untuk proses penelanan. Brown C, dkk. Dental Disease Prevalence Among Methamphetamine and Heroin Users in an Urban Setting. JADA 2012; 1439: 992-81. 8. Ravenel dkk mengemukakan bahwa penyalahgunaan shabu berpengaruh terhadap penurunan pH saliva, yaitu 57,1 pecandu memiliki pH saliva di bawah normal. . Ravenel MC, dkk. Methamphetamine Abuse and Oral Health: A Pilot Study of Meth Mouth. Quintessence International Pubh 2012; 433: 229-37. 9. Penyalahgunaan shabu berpengaruh terhadap penurunan kadar ion kalsium saliva pada pecandu shabu yaitu sebesar 0,906 mMolL. Multazam A. Analysis of Calcium Content in Saliva drug Abusers. Karya Ilmiah. Makasar: Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin, 2012: 1- 35 Universitas Sumatera Utara Perumusan masalah Dari uraian di atas timbul pemikiran untuk mengetahui volume, pH dan kadar ion kalsium saliva yang distimulasi pada pecandu shabu di Pusat Rehabilitasi PSPP Tujuan penelitian Adapun tujuan umum dari penelitian ini : Untuk mengetahui pengaruh penyalahgunaan shabu terhadap volume, pH dan kadar ion kalsium saliva yang distimulasi pada pecandu shabu di Pusat Rehabilitasi PSPP Insyaf Medan tahun 2014. Tujuan khusus penelitian ini adalah : 1. Untuk mengukur volume saliva yang distimulasi pada pecandu berdasarkan frekuensi, durasi, waktu terakhir kali mengonsumsi shabu, dan cara mengonsumsinya. 2. Untuk mengukur pH saliva yang distimulasi pada pecandu shabu berdasarkan frekuensi, durasi, waktu terakhir kali mengonsumsi shabu, dan cara mengonsumsinya. 3. Untuk mengukur kadar ion kalsium saliva yang distimulasi pada pecandu shabu berdasarkan frekuensi, durasi, waktu terakhir kali mengonsumsi shabu, dan cara mengonsumsinya. Manfaat Penelitian 1. untuk pengembangan ilmu biologi oral khususnya kajian tentang pengaruh penyalahgunaan shabu terhadap rongga mulut 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak medis terutama dokter gigi tentang pengaruh shabu terhadap rongga mulut, sehingga dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang rentan terhadap penyalahgunaan shabu. Universitas Sumatera Utara 5. DATA UJI STATISTIK DAN SSA Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap Frekuensi Penyalahgunaan Shabu. Tests of Normality KEL_FREK_ SABU Shapiro-Wilk Statistic n Sig. VOL_SALIVA 1-7 KALI .845 7 .110 8-14 KALI .904 3 .398 15-21 KALI .887 8 .217 21 KALI .900 6 .373 PH_SALIVA 1-7 KALI .840 7 .099 8-14 KALI .964 3 .637 15-21 KALI .805 8 .063 21 KALI .866 6 .212 CALCIUM_SALIVA 1-7 KALI .788 7 .071 8-14 KALI .918 3 .447 15-21 KALI .897 8 .272 21 KALI .955 6 .780 . Distribusi normal p .05 Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap Durasi Penyalahgunaan Shabu. Tests of Normality b KEL_DURASI Shapiro-Wilk Statistic n Sig. VOL_SALIVA 1-4 TAHUN .934 12 .419 5-8 TAHUN 8 TAHUN .878 .567 10 2 .124 .000 PH_SALIVA 1-4 TAHUN .873 12 .071 5-8 TAHUN .656 10 .000 8 TAHUN .878 2 .124 CALCIUM_SALIVA 1-4 TAHUN .852 12 .038 5-8 TAHUN .874 10 .110 8 TAHUN .874 2 .000 distribusi normal p .05 Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap cara Penyalahgunaan Shabu. Universitas Sumatera Utara Tests of Normality b,c,d CARA_G UNA Shapiro-Wilk Statistic n Sig. VOL_SALIVA BONG .885 23 .013 PH_SALIVA BONG .910 23 .041 CALCIUM_SALIVA BONG .918 23 .059 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. b. VOL_SALIVA is constant when CARA_GUNA = NASAL. It has been omitted. c. PH_SALIVA is constant when CARA_GUNA = NASAL. It has been omitted. d. CALCIUM_SALIVA is constant when CARA_GUNA = NASAL. It has been omitted. Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Volume, pH dan Kadar Ion Kalsium Saliva Terhadap Lama Henti Meyalahgunakan Shabu. Tests of Normality KEL_LAMA_H ENTI Shapiro-Wilk Statistic df Sig. VOL_SALIVA 1-3 BULAN .820 9 .095 4-6 BULAN .847 11 .070 7-9 BULAN .835 4 .183 PH_SALIVA 1-3 BULAN .838 9 .054 4-6 BULAN .923 11 .346 7-9 BULAN .971 4 .850 CALCIUM_SALIVA 1-3 BULAN .851 9 .076 4-6 BULAN .871 11 .079 7-9 BULAN .787 4 .081 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. distribusi norlmal p .05 Kruskal-Wallis Test Ranks KEL_DURASI N Mean Rank VOL_SALIVA 1-4 TAHUN 12 17.79 5-9 TAHUN 10 7.95 9 TAHUN 2 3.50 Total 24 PH_SALIVA 1-4 TAHUN 12 8.42 5-9 TAHUN 10 15.30 Universitas Sumatera Utara 9 TAHUN 2 23.00 Total 24 CALCIUM_SALIVA 1-4 TAHUN 12 14.71 5-9 TAHUN 10 12.05 9 TAHUN 2 1.50 Total 24 Test Statistics a,b VOL_SALIVA PH_SALIVA CALCIUM_SALIVA Chi-Square 14.181 10.358 6.054 df 2 2 2 Asymp. Sig. .001 .060 .007 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: KEL_DURASI Median Test Frequencies KEL_DURASI 1-4 TAHUN 5-9 TAHUN 9 TAHUN VOL_SALIVA Median 10 2 = Median 2 8 2 PH_SALIVA Median 2 7 2 = Median 10 3 CALCIUM_SALIVA Median 7 5 = Median 5 5 2 Test Statistics c VOL_SALIVA PH_SALIVA CALCIUM_SALIVA N 24 24 24 Median 3.2500 7.8000 .9387 Chi-Square 10.933 a 8.828 b 2.333 a df 2 2 2 Universitas Sumatera Utara Asymp. Sig. .004 .060 .048 a. 2 cells 33.3 have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.0. b. 3 cells 50.0 have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .9. c. Grouping Variable: KEL_DURASI U J I K ORELASI PEARSON Tabel 6. Hasil Uji Korelasi antara Volume,pH dan Kadar Kalsium Saliva Pecandu Shabu Correlations VOL_SALIVA PH_SALIVA CALCIUM_SALIVA VOL_SALIVA Pearson Correlation 1 -.722 .413 Sig. 2-tailed .000 .045 N 24 24 24 PH_SALIVA Pearson Correlation -.722 1 -.423 Sig. 2-tailed .000 .040 N 24 24 24 CALCIUM_SALIVA Pearson Correlation .413 -.423 1 Sig. 2-tailed .045 .040 N 24 24 24 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 6 DATA PERSONALIA PENELITI Riwayat Peneliti Nama : EKA GANDARA PUTRA Tempat dan Tanggal Lahir : SUMEDANG, 2 MEI 1992 Jenis Kelamin : LAKI-LAKI Agama : ISLAM Anak ke : 1 Alamat : JL. HARMONIKA KOMP. AMBASADOR NO.46 MEDAN No. Telepon : 0853 5 9191 333 Alamat e-mail : ekagandaraputrayahoo.com Riwayat Pendidikan 1998-2004 : SDN CIPAGERAN II CIMAHI 2004-2007 : SMPN 1 CIMAHI 2007-2010 : SMAN 9 BANDUNG 2010-sekarang : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA 1. UNODC. World drug report 2012. Vienna : United Nation Publication, 2012: 1-10. 2. Lineberry TW, Bostwick JM. Methamphetamine Abuse: A Perfect Storm of Complication. Mayo Clin Proc 2006; 81: 77-82. 3. Gettig JP, Grady SE, Nowosadzka I. Methamphetamine: Putting the Brakes on Speed. The School of School Nursing 2006; 22: 66-73. 4. Saini TS, dkk. Etiology of Xerostomia and Dental Caries Among Methamphetamine Abusers. Oral Health Prev Dent 2005; 3: 189-95. 5. Badan Narkotika Nasional. Data Tindak Pidana Narkoba Indonesia dan Sumatera Utara 2007-2011.http: www. bnnpsumut. com ?s=data+ tindak+pidana.25 Agustus 2013. 6. Logan BK. Methamphetamine: Effects on Human Performance and Behavior. Forensic Science Review 2002; 14: 134-50. 7. Shetty V, dkk. The Relationship between Methamphetamine Use and Increased Dental Disease. JADA 2010; 1413: 307-81. 8. Kelsch NB. Methamphetamine Abuse: Oral Implication and Care. RDH 2010: 71-6. 9. Klasser GD, Epstein J. Methamphetamine and Its Impact on Dental Care. JCDA 2005; 71: 759-83. 10. Mc Grath C, Chan B. Oral Health Sensation Associated with Illcit Drug Abuse. British Dent J 2005; 1983: 159-83. 11. Brown C, dkk. Dental Disease Prevalence Among Methamphetamine and Heroin Users in an Urban Setting. JADA 2012; 1439: 992-81. 12. Donaldson M, Goodchild JH. Oral Health of The Methamphetamine Abuser. Am J Health Syst Pharm 2006; 63: 2078-82. 13. Frese PA. Meth Mouth. dentaltown.commethmouth .2 Juli 2013. Universitas Sumatera Utara 14. Amarongen AVN. Ludah dan Kelenjar Ludah: Arti Bagi Kesehatan Gigi. 2 nd . Yogyakarta: Gajah Mada Iniversity Press, 1992; 5-20. 15. Hamamoto DT, Rhodus NL. Methamphetamine Abuse and Dentistry. Oral Diseases J 2009; 15: 27-37. 16. Flanigan J. Effects of Methamphetamine on Salivary Characteristics: Pilot Study. IADR 2009; 3: 21-2. 17. Ravenel MC, dkk. Methamphetamine Abuse and Oral Health: A Pilot Study of Meth Mouth. Quintessence International Pubh 2012; 433: 229-37. 18. Sceutz F. Secretion Rate in A Group of Drug Addicts Short Communication. Scand J Dent Res 1984; 92: 496-504. 19. Goodchild JH, Donaldson. Methamphetamine Abuse and Dentistry: A Revuew of the Literature and Presentation of a Clinical Case. Quintessence International Pubh 2007; 387: 583-90. 20. Multazam A. Analysis of Calcium Content in Saliva drug Abusers. Karya Ilmiah. Makasar: Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin, 2012: 1- 35. 21. Toolaney GH. New Research on Methamphetamine Abuse. New York: Nova Science Publisher, 2007: 1-30. 22. Jenner J, Lee N.Treatment Approaches for Users of Methamphetamine. Canberra: Aus Gov Dept of Health and Ageing 2008:1-40. 23. Schep LJ, Slaughter RJ, Beasley DM. The Clinical Toxicology of Methamphetamine. InformaHealthCare 2010; 48: 675-95. 24. Cruickshank CC, Dyer KR. A Review of The Clinical Pharmacology of Methamphetamine. Jounal Compilation 2009; 104:1085-95. 25. Syarif A, dkk. Farmakologi dan Terapi.5 th . Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009; 65-75. 26. Japardi I. Efek Neurologis Dari Ecstasay dan Shabu-Shabu. USU Digital Library. 2002. Universitas Sumatera Utara 27. Frese P, , Kunselman B, McClure E, Schierling J. Methamphetamine: Implications for the Dental Team. 19 Februari 2009. http: www. Dentalcare.comen-USdental-educationcontinuing-educationce332ce332 .a spx ? review=true .20 November 2013. 28. Rees TD. Oral Effects of Drug Abuse. Oral Biology and Medicine 1992; 33: 163-81. 29. Lubis S, Tarigan RN, Lubis N. Penyakit-Penyakit Kelenjar Ludah. Medan: USU Press, 2011: 84-90. 30. Pedersen AML. Saliva. University of Copenhagen Digital Library. 2007. 31. Almeida PDV, dkk. Saliva Composition and Functions: A Comprehensive Review. J Contemp Dent Pract 2008; 93: 72-80. 32. Wong D. Salivary Diagnosis. New Delhi: Aptara Inc, 2008; 32-42. 33. Lumikari ML, Loimaranata V. Saliva and Dental Caries. Adv Dent Res 2000; 14:40-7. 34. Garett JR, Ekstrom J, Anderson LC. Neural Mechanisms of Salivary Gland Secretion. Basel: Karger, 1999; 35-47. 35. Ekstrom J, dkk. Saliva and the Control of Its Secretion. Berlin: Springer Verlag, 2012; 20-42. 36. Emmelin N. Nerve Interactions in Salivary Glands. J Dent Res 1987: 662; 509-17. 37. Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 143. Sekretariat Negara. Jakarta. 38. Shaner JW. Caries Associated with Methamphetamine Abuse. New York State Dent J 2002: 6810; 20-4. 39. Bamise CT, Kolawol KA, Oloyede EO. The determinants and control of soft drinks-incited dental erosion. Rev Clin Pesq Odontol 2009; 52; 141-54. 40. Cornelius TB, Eyitope OO, Adeyemi OO, Temitope AE. Erosive potential of soft drinks in Nigeria. World Journal of Medical Sciences 2007; 22: 115-25. Universitas Sumatera Utara 41. Grobler SR, Chikte U, Westraat. The pH Levels on Different Methamphetamine Drug Sample on The Street Market in Cape Town. ISRN Dentistry 2011:1-4. 42. Obikoya G. Calcium.http:en.wikipedia.orgwikiCalcium.26 Januari 2014. 43. Medsfacts. Analysis covering adverse side effect reports of methamphetamine hydrochloride patients who developed blood calcium decreased. http: www.medsfacts.comstudy-METHAMPHETAMINE20HYDROCHLORIE- causingBLOODCALCIUM20DECREASED.php . 20 Februari 2014. 44. Asmin LO. Spektrofotometri serapan atom SSA.Karya ilmiah. Kendari: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Haluoleo, 2010: 1-5. 45. Departemen Sosial.Profile dan tugas pokok PSPP Insyaf Medan 2014 http:insyaf.depsos.go.id. 17 Agustus 2014. 46. BNN Indonesia. Ringkasan Eksekutif:Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 2011.http:bnn.go.idportal survei2011.17 Agustus 2014. 47. Saragih N. Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif NAPZA di Sibolangit Center Rehabilitation. Karya Ilmiah. Medan: Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2009: 30-53. 48. Departemen Kesehatan RI. Kategori Usia.http:depkes.go.id kategoriusia 2009.17 Agustus 2014. 49. National Drug Alcohol Research Centre. Illcit Drug In Australia: Epidemiology, Use Patterns and Associated Harm. 2nd. Australia: Commonwealth, 2007; 24-35. 50. Johnston LD, Omalley PM, Bachman JG, Schulenberg JE. Monitoring The Future National Results On Drug Use: 2012 Overview Key Findings On Adolescent Drug Use. Michigan, 2012; 1-30. 51. Brown RE, Morisky DE, Steven J. Severity Of Meth Mouth In Respone To Drug-Use Patterns And Dental Care Access In Methamphetamine Users. California Forensic Medical Journal. 2013:1-30. Universitas Sumatera Utara 52. Mehrjerdi ZA, dkk. Attention Deficit in Chronic Meth Users as a Potential Target for Enhanching Treatment Effcacy. Basic and Clinical Neuroscience 2012; 34: 5-11. 53. Holley M. How Reversible is Methamphetamine Related Brain Damage. North Dakota Law Review 2005; 82:1135-48. 54. Yudko E, Hall HV, McPherson SB. Methamphetamine Use: Clinical and Forensic Aspect. Florida: CRC Press LLC, 2003:1-50. 55. Itzhak Y, Achatmendes C. Methamphetamine and MDMA Neurotoxicity : of Mice and Men. TF Healthscience 2004; 363: 249-55. 56. Karch SB. Karchs Pathology of Drug Abuse. 4th. New York: CRC Press, 2009: 284-93. 57. Harris DS, dkk. The Bioavaibility of Intranasal and Smoked Methamphetamine. J CLPT, 2003; 10101: 475-86. 58. Schepers RJ, dkk. Methamphetamine and Amphetamine Pharmacokinetic in Oral Fluid and Plasma After Controlled Oral Methamphetamine Administration to Human Volunteers.Clinical Chemistri, 2003; 491: 121-32. 59. Worthley LI, Clinical Toxicology: Part I Diagnosis and Management of Common Drug Overdosage. Critical Care and Resuscitation, 2002;4 :192-215. 60. Coco TJ, Klasner AE. Drug Induced Rhabdomyolisis. Current Opinion in Pediatrics, 2004; 16: 206-10. 61. Threkel DE. Nutritional Attitudes of Methamphetamine Addicted. Tesis. California, 2010: 1-35. 62. Sediaoetama AD. Ilmu Gizi: Untuk Mahasiswa dan Profesi. 1st. Dian Rakyat, 2009; 135-36. 63. Koriem KM, Soliman RE. Chlorogenic and Caftaric Acids in Liver Toxicity and Oxidative Stress Induced by Methamphetamine. Journal of Toxicology, 2014; 10: 1-10. 64. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW.Biokimia Harper.Trans. Brahm U. Jakarta: EGC, 2009: 605-08. Universitas Sumatera Utara 65. Krier M, Ahmed A. The Asymptomatic Outpatient with Abnormal Liver Function Test. Clin Liver Dis, 2009; 13: 167-77. 66. Mata ADS. Influence of Magnesium on Salivary Gland Secretion: Physiological and Pathophysiological Studies. Tesis. Preston, 2003,44-50. 67. Whelton H. Introduction The Anatomy and Physiology of Salivary Glands. http:www.shancocksltd.co.ukwrigleywrigleyohp.20 Agustus 2014. 68. Prasetyo EA. Keasaman Minuman Ringan Menurunkan Kekerasan Permukaan Gigi. Maj Ked Gigi, 2005; 38: 60-3. 69. Palomares CF, dkk. Unstimulated Salivary Flow Rate, pH And Buffer Capacity Of Saliva In Healthy Volumteers. Rev Esp Enferm Dig, 2004; 96: 773-83. 70. Ehrlich H, Koutsoukos PG, Demadis KD, Pokrovsky OS. Principles of Demineralization: Modern Strategies for The Isolation of Organic Frameworks Part II Decalcification. Journal Micron, 2008; 06004: 163-93. 71. Magalhaes AC, Wiegand A, Rios D, Honorio HM, Buzalaf MA. Insight Into Preventive Measures For Dental Erosion. J App Oral Sci, 2009; 172: 75-86. 72. Rodriguez CT, Lopez SG, Navarro AR, Lloret PA, Sanchez P. Acid Induced Demineralization of Bovine Enamel and Its Effects at Molecular Level. Resumen SEM, 2009; 4: 183-84. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel untuk mencari ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung pada waktu bersamaan lalu kemudian dilakukan analisis. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di 1. Pusat Rehabilitasi Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Insyaf yang berlokasi di Jalan Berdikari No.37 Desa Lau Bakeri kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. 2. Laboratorium Penelitian Farmasi USU. 3.2.2 Waktu Penelitian Rangkaian penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2014. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah pecandu narkotika yang dalam masa rehabilitasi sosial di Pusat Rehabilitasi Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Insyaf. 3.3.2 Sampel Sampel penelitian ini adalah stimulated whole saliva dari mantan pecandu narkotika jenis shabu dalam masa rehabilitasi sosial di Pusat Rehabilitasi Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Insyaf yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Universitas Sumatera Utara 3.3.2.1 Besar Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel Sugiyono, 2009. Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel dari seluruh subjek yang memiliki riwayat penyalahgunaan narkotika jenis shabu di Pusat Rehabilitasi PSPP Insyaf pada bulan Juli 2014. 3.4 Kriteria Sampel 3.4.1 Kriteria Inklusi 1. Mantan pecandu shabu berjenis kelamin laki-laki 2. Kooperatif dan bersedia mengisi lembar informed consent. 3.4.2 Kriteria Eksklusi 1. Memiliki penyakit sistemik yang tidak terkontrol. 2. Memiliki riwayat gangguan mental. 3.5 Variabel Penelitian Variabel bebas Mantan pecandu shabu laki-laki Variabel tergantung 1. Volume saliva 2. pH saliva 3.Kadar ion kalsium Variabel terkendali 1. Teknik pengambilan saliva. 2. Waktu pengumpulan saliva. 3. Lama pengambilan saliva selama 5 menit. Variabel tidak terkendali 1. Kebersihan rongga mulut. 2. Diet. 3. Kelainan rongga mulut Universitas Sumatera Utara 3.6 Definisi Operasional 1. Shabu Shabu metamfetamin adalah obat narkotika jenis stimulan yang bekerja pada sistem saraf pusat. 2 2. Pecandu Shabu Pecandu shabu adalah orang yang menggunakan dan menyalahgunakan shabu dan dalam keadaan ketergantungan pada shabu, baik secara fisik maupun psikis. 37 3. Mantan Pecandu Shabu Pecandu shabu yang sudah berhenti menyalahgunakan shabu. 4. Penyalahgunaan Shabu Penyalahgunaan shabu adalah pemakaian shabu bukan untuk pengobatan dan digunakan tanpa mengikuti dosis yang benar sehingga pada tingkat ketergantungan. 37 Status penyalahgunaan shabu adalah : A. Frekuensi penyalahgunaan adalah seberapa seringnya penggunaan shabu dalam seminggu. B. Durasi penyalahgunaan adalah jangka waktu pasien telah menggunakan shabu sampai pasien terakhir kali menggunakannya. C. Lama berhenti menyalahgunakan shabu adalah jangka waktu terakhir kali penggunaan shabu sampai pada saat penelitian. D. Cara menyalahgunakan adalah bagaimana metode yang paling dominan atau paling sering digunakan pada saat menyalahgunakan shabu. 5. Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial agar pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. 37 6. Penyakit Sistemik yang Tidak Terkontrol Penyakit sistemik yang dimaksud adalah penyakit yang dapat mempengaruhi terhadap kuantitas dan kualitas saliva seperti diabetes meilitus, penyakit ginjal, infeksi HIV dan lain-lain. 14 Penyakit tersebut dikatakan terkontrol apabila pasien rutin mengikuti medikal check-up dan rutin mengosumsi obat-obat penyakit tersebut. Universitas Sumatera Utara 7. Riwayat Gangguan Mental Gangguan mental adalah kondisi yang menimpa seseorang berupa gejala- gejala gangguan dan penyakit kejiwaan seperti psikosis, depresi dan ansietas sehingga tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara normal. 8. Kelainan Rongga Mulut Kelainan rongga mulut yang dimaksud adalah berbagai kelainan rongga mulut yang berpengaruh terhadap variabel tergantung penelitian ini seperti, karies, penyakit periodontal, kelainan kelenjar saliva dan atrisi. 9. Volume Saliva Volume saliva yang dimaksud adalah stimulated whole saliva. 8. Teknik Pengambilan Saliva Teknik pengambilan saliva adalah dengan menggunakan metode spitting, yaitu pengambilan saliva dimana subjek membiarkan saliva tergenang dalam mulut tanpa ditelan lalu meludahkan saliva ke dalam tabung beberapa kali. Moritsuka et al. 9. Pengukuran Saliva Saliva yang terkumpul diukur volumenya dengan menimbang massa saliva yang, lalu dinyatakan dalam milliliter. Kriteria volume saliva : 17 Normal : 5 mL5 menit Rendah : 3,5-5 mL5 menit Hiposalivasi : 3,5 mLmenit 10. Waktu Pengumpulan Saliva Waktu pengumpulan saliva dilakukan pada pukul 9.00 – 12.00 WIB yaitu dua jam setelah sarapan pagi dan sebelum makan siang. 11. pH Saliva pH saliva adalah derajat keasaman dan kebasaan saliva yang diukur dengan pH meter digital. Kriteria pH saliva : 17 Sehat : 6,8-7,8 Asam : 6,0-6,6 Sangat asam : 5,0-5,8 Universitas Sumatera Utara 12. Kadar Ion Kalsium Saliva Kadar ion kalsium pada saliva adalah jumlah kadar ion kalsium yang terdapat pada saliva yang diukur dalam satuan mMolL dengan alat Spektofotometer Serapan Atom. 44 normal = 1-1,4 mmolL 3.7 Alat dan bahan penelitian 3.7.1 Alat 1. Pot saliva 2. Timbangan digital 3. pH meter digital merek Hanna® 4. Spektofotometer Serapan Atom 5. Termos es 6. Labu ukur 7. Corong 8. Pipet tetes 9. Spuit 5 cc 3.7.2 Bahan 1. Saliva sebagai bahan pemeriksaan 2. Ortho wax 3. Dry ice 4. Handscone 5. Masker 6. Kertas tisu 7. Lembar penelitian dan informed consent 3.8 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tujuh tahap :

1. Pengumpulan Data Demografi