F. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode deduktif, artinya dengan berdasarkan kerangka teori maupun pendekatan kemudian ditarik suatu hipotesa yang akan
dibuktikan melalui data empiris. Pengumpulan data penelitian ini akan dilaksanakan dengan studi pustaka dan
wawancara dengan pihak LAPAN sesuai dengan badan negara yang terjun langsung dalam pelaksanaan kerjasama ini. Penilitian ini didukung dari berbagai sumber seperti
literatur, makalah ilmiah, jurnal dan surat kabar. Sedangkan data lain diperoleh dari media elektronik yaitu internet yang relevan dengan analisa diatas.
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab II Perkembangan Teknologi keantariksaan Indonesia dengan
Tiongkok. Bab III
Hubungan Indonesia Dengan Empat Negara Kekuatan Antariksa Dunia
Bab IV Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indonesia Menjalin
Kerjasama Keantariksaan Dengan Tiongkok Bab V
Kesimpulan.
BAB II PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KEANTARIKSAAN INDONESIA
DENGAN TIONGKOK
A. KEANTARIKSAAN INDONESIA
1. Sejarah Dan Proses Pengembangan Teknologi Antariksa Indonesia
Oleh LAPAN
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang ada di dunia dengan jumlah pulau 13.466 pulau. Negara dengan luas hampir 2 juta km
2
ini dilintasi dengan garis katulistiwa yang cukup panjang. Posisi Indonesia yang
strategis berada di antara benua Asia dan Australia, diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Posisi Indonesia yang sangat strategis tersebut menjadi
kekuatan nasional yang dapat dimaksimalkan dengan peningkatan kapasitas teknologi antariksa Indonesia.
1
Proses untuk memajukan teknologi antariksa membutuhkan banyak faktor untuk mencapainya. Faktor kekuatan nasional yang didukung dengan
posisi negara Indonesia yang strategis akan menjadi modal yang sangat baik jika didukung dengan kemauan politik dari pemerintah. Pemerintah saat ini
1
http:www.indonesia.go.idinsekilas-indonesiageografi-indonesia diakses pada 23 April 2016